Chapter 2 : WTF!

9.6K 861 9
                                    


Jeon Jungkook.

19 tahun.

Mahasiswi jurusan fakultas seni semester 4.

Di juluki golden karena serba bisa termasuk memasak. Hm! Walaupun penampilannya sangat jauh dari kata feminine, dia tetaplah seorang perempuan yang suka memasak.

Seperti yang orang-orang bilang,

"Don't judge a book by it's cover"

Ugh! Ingin sekali Jungkook meneriaki si Taehyung itu dengan kalimat itu.

Jungkook itu nyaris perfect, dari segi wajah dia termasuk dalam deretan gadis cantik di angkatannya di kampus. Talent? Sudah jelas dari julukannya kalau dia itu serba bisa. Hanya saja... manusia tetap saja punya kekurangan, dan kekurangan Jungkook itu adalah sifatnya. Meskipun cantik, dia selalu saja cuek dan tidak peduli dengan penampilannya. Dia pemarah dan kasar. Jujur saja, dulu saat semester satu dia pernah menghajar mahasiswi dari kelas lain yang menuduh dan mengatainya perusak hubungan orang. Apa-apaan?! Siapa yang mau tiba-tiba dikatai seperti itu ketika kau sendiri tidak tau apa-apa. Yang dia ingat, ia hanya kebetulan pulang bersama orang itu - yang katanya adalah pacar gadis itu - karena membahas tugas. Jungkook tidak habis pikir bagaimana bisa gadis itu berpikiran pendek seperti itu dan langsung menyalahkan dia. Jungkook itu keras kepala dan kasar, mulutnya juga tak jarang mengeluarkan umpatan dan sindiran, seperti saat ini.

Ia melangkah dengan tergesa-gesa di koridor kampus. Sepanjang jalan dia mengomel sendiri. Sesekali dia mengumpat dan menyelipkan nama Kim Taehyung di dalam umpatannya. Dia masih tidak terima dengan perkataan Taehyung. Oh demi apapun! menurutnya itu keterlaluan, apalagi mereka kan tidak saling kenal. Lihat saja nanti! Dia tidak akan segan-segan untuk mencakar wajah si Taehyung sialan itu kalau mereka kebetulan bertemu.

Drrrt... Drrrt...

Jungkook menghentikan langkahnya. Ia menghela nafas kesal saat merasakan smartphone yang ada di saku celananya bergetar.

'Siapa lagi ini?!'pikirnya kesal.

Demi apapun Jungkook sedang emosi, dan sekarang emosinya bertambah ketika getaran smartphonenya menginterupsi kegiatannya mengumpat Kim Taehyung. Dengan malas, ia merogoh sakunya untuk mengambil smartphonenya dan saat ia melihat id si pemanggil, disana terpampang...

Chims Park is calling...

Jungkook kembali menghela nafas kesal untuk yang kesekian kalinya menatap layar smartphonenya.

"Sudah kuduga."gumamnya.

Ya. Chims Park alias Park Jimin itu sahabatnya. Mereka bersahabat sejak semester satu, dan si Park Jimin lah yang melerai pertengkaran antara Jungkook dengan gadis yang mengatainya PHO itu. Park Jimin itu cerewet, penyabar dan paling heboh jika berhubungan dengan penampilan Jungkook. Ia suka mengomentari dan menasehati supaya Jungkook sesekali merubah penampilannya, tapi ya pada dasarnya Jungkook itu cuek, jadi omelan itu hanya ditanggapi "Oh." atau "Berisik!" dari Jungkook. Dan kadang berakhir dengan Jungkook yang mengumpat atau menyindirnya balik dan Jimin hanya bisa mengelus dada atau geleng-geleng kepala.

Dengan malas, Jungkook menggeser tombol hijau menjawab panggilan."Apa?!"ujarnya ketus.

"Omo omo! Kasar sekali... Aku saja belum sempat bilang hallo. Cepat bilang hallo dulu!"sahut Jimin diseberang telefon.

Jungkook hanya mendecih dan ditanggapi dengan kekehan oleh Jimin.

"Kenapa menelfon hm?"Jungkook sedikit melembutkan suaranya.

"Hehe ani, kau darimana saja eoh? Kau membolos saat jam pertama. Darimana hm? Ke mall ya? Kenapa tidak ajak-ajak? Jahat!"tanya Jimin bertubi-tubi.

Jungkook memejamkan matanya sejenak. Ia kembali teringat dengan pertemuan satu jam yang lalu. Pertemuan konyol yang membuatnya perang mulut dengan si Taehyung itu. Hah... Jimin membuatnya kembali mengingat itu.

Matchmaking??!! (Taekookgs!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang