01 [Revisi✔️]

Start from the beginning
                                    


Jika aku mempunyai banyak uang diriku akan membeli semua stuff di sini. Namun naas karena ayahku belum mendapat honor pertamanya.

Sebuah kafe kecil berada di dekatku berdiri, dan ayahku menyuruh untuk menunggu di tempat itu. Memesan satu minuman. Mencari tempat duduk kosong yang berada di depan perempuan-perempuan yang terlihat sebaya denganku.


"Aku tadi melihat NCT Dream datang ke gedung ini" sahut perempuan berambut coklat sebahu.


"Benarkah? Mengapa aku tidak melihatnya tadi?" tanya perempuan berkacamata dengan penasaran.


"Kau tadi ke toilet sebentar. Aku dan Young Hee melihat mereka kemari" ucap perempuan berpakaian merah muda yang berada di sebelahnya.

"Aku baru saja melihat pujaan hatiku saat aku bersama Ryu Na. Ya Tuhan aku bisa gila hanya melihat ketampanannya."


Aku tahu apa yang mereka bicarakan. Diriku juga tahu tentang grup yang baru saja debut akhir-akhir ini. Tetapi sayangnya aku belum mengenal lebih jauh tentang unit dreams ini.

Ayah datang dari arah belakang kedai kopi yang dindingnya dari kaca ini,


"Ayah tadi dibilangin, kalau ayah bakal jadi manager NCT Dream,"


Seketika aku tersedak milkshake karena pernyataan ayah barusan. Apa katanya? Manager?


"Dek mau nemenin, nggak? Ayah kan nggak terlalu bisa bahasa korea kalau bukan bahasa formal. Sedangkan mereka mungkin memerlukan bahasa informal."


***


Aku membuka ponselku setelah menemani ayahku. Aku hanya mempunyai paket data yang hanya bisa digunakan chat.

Banyak notifikasi dari LINE masuk di ponselku. Salah datunya dari Sari. Sahabatku dari kecil sampai SMP. Dia baru saja mengirimiku pesan hari ini.


Aku tidak membalas pesannya melainkan langsung menelponnya.


"Halo?"


"Hai Hanaaa, gue kangen lo. Kapan balik lagi ke sini?"

"Gatau deh, Sar. Mungkin nggak akan balik."

"Ah lo mah ga seru! Kapan-kapan main ke sini, oke? Gue siap sedia jajan di rumah."


"Iya, Insya Allah kalo bisa. Eh btw ayah gue jadi managernya NCT DREAM yang baru."


Seketika gadis yang berada di seberang sana diam sejenak mencerna perkataan Hana barusan.

"Serius lo?!"

Telingaku berdenging seketika mendengar pekikannya tepat di telingaku.

"Iyaa gue serius."

"Lo nggak lagi boong, kan?"


"Iya gue nggak boong, njir."


"Comblangin satu buat gue, lah hehe. Pak Temsek masuk nih, gue tutup yaa."

TUT

Aku meletakkan ponsel di atas kasur dan sekedar berleha-leha di atas kasur. Tak lama ponsel yang kutindih berbunyi dan bergetar.


'Call from +821xxxxxxxx'

Aku bingung. Nomor ini adalah nomor yang tidak kukenal. Ah, mungkin salah sambung atau hal lain. Aku mencoba untuk mengangkatnya.

"Halo?"


Terdengar dari seberang sana suara khas remaja sebayaku, ataupun kurang lebih dari itu.

"Maaf, siapa ?"


"Saya Haechan. Apakah ini nomor ponsel manager Seo?"

Otakku sedikit mencerna perkataan itu. Benarkah dia Haechan? Ataukah nama yang sama dengan artis SM namun orang yang berbeda?


"Manager Seo? Dia ayah saya."

"Ah, kebetulan sekali. Bisakah kau memanggilnya? Aku perlu bicara dengannya."

"Tunggu sebentar."



Ponselku kuberikan ke ayah yang sedang memperbaiki AC kamarku yang rusak, tanpa melihat siapa penelponnya ayah langsung menelpon Haechan.

Tunggu, tadi siapa?


Haechan?


"Bagaimana dia mengetahui nomor ponselku? Ah iya, ayah hanya menghafalkan nomor ponselku saja. Pasti ayah memberikan nomor teleponku kepada bosnya,"


Sekitar 5 menit ayah menelpon menggunakan ponselku. Ayah mengembalikkan ponselku.


"Dek, boleh ikut ayah besok?" ucapnya sambil mengembalikan ponselku.

"Ke mana, yah?"

"Besok NCT Dream akan promosi lagu baru mereka. Mereka akan tampil di beberapa stasiun televisi."
"Kebetulan kamu nganggur di rumah, temenin ayah yuk buat nemenin mereka."


Satu tiket kesempatan emas untuk bertemu mereka. Ini tidak boleh disia-siakan!

"Siap. Jam berapa, yah?"

"Mungkin sekitar pukul setengah 8 malam. Acaranya sekitar pukul 9. Di sana kau bisa mengajak mereka bicara supaya tidak bosan. Oke?"



R

evisi : -22 Maret 2018-

Husband [Haechan NCT]✔Where stories live. Discover now