Chapter 2 : Insecure

2.1K 232 20
                                    

***

Suasana selepas event handshake masih tetap terasa. Bedanya, di handshake kali ini semuanya terasa menyedihkan karena Ve memutuskan untuk graduate.

  "Ehm." Viny mendehem untuk menarik perhatian seluruh member KIII yang telah ia ajak berkumpul di waiting room khusus mereka.

Semua member menunduk. Selain sedih karena Ve memutuskan lulus, mereka juga diberi tanggung jawab untuk mencari 1000 penonton untuk konser tunggal mereka.

  "Semua pasti udah pada denger kan soal pengumuman konser tunggal kita tadi?" tanya Viny. Semua mengangguk.

Viny menghela napas, "KIII yang lama juga pernah ngerasain yang kayak gini waktu anniversary kita yang pertama. Waktu itu, karena kita semua Generasi 2 yang masih diraguin kemampuannya, kita punya mimpi yang sama, yaitu buat bikin fans sadar kalau ada KIII di grup ini."

Member yang berasal dari generasi kedua mulai menangis. Yupi bahkan sudah tenggelam di pelukan Naomi.

  "Tapi sekarang, kita udah di isi sama member dari bermacam-macam generasi. Walaupun kita punya banyak member frontliner yang emang jarang dapet tantangan kayak gini di tim yang lama, aku harap perasaan dan semangat itu bakalan ada." Viny melanjutkan kata-katanya dengan nada lirih, tapi masih dapat didengar semua member.

  "Aku juga gak punya pengalaman apa-apa buat mimpin yang kayak gini dan aku juga gak tau konser ini bakal beneran jadi atau cuma wacana kedepannya. Tapi.." Viny menahan napasnya, "Mau berjuang sama aku ya?"

Member mulai tersenyum dan mengangguk. Acha yang duduk disebelah Viny memeluknya dengan erat.

  "Kita percaya sama Kak Viny."

Dan dengan itu, Viny tersenyum dengan perasaan lebih bahagia dari biasanya.

***

  "Kak Ve, happy graduation ya.." Shani menghampiri Ve yang sedang sibuk merapikan dirinya.

Ve terkekeh pelan, "Aku belom resmi grad kok, Shan."

  "Ya tapi tetep aja," Shani menunduk. "Aku.. sedih banget."

"Duh Shani..." Ve bergerak memeluk Shani. Shani membalas pelukannya.

Semenjak 16 member pergi ke Hokkaido beberapa waktu lalu, banyak member yang menjadi dekat satu sama lain. Ve dan Shani adalah salah satunya. Berawal karena mereka merupakan member yang 'beruntung' dapat menjadi center di tim masing-masing, akhirnya mereka mulai saling bercerita dan menyemangati.

"Shani harus percaya diri. Aku yakin, kedepannya kamu bakalan tetep jadi center kok. Siapa tau nanti di single selanjutnya kamu yang jadi center." Ve tersenyum.

Shani diam, tidak mau berpikir terlalu jauh mengenai menjadi center untuk single. Membayangkannya saja ia sudah gugup duluan, apalagi jika kenyataan.

  "Kak Ve semangat terus ya!" kata Shani sambil melepas pelukan mereka. Ve mengangguk.

  "Kamu juga ya, Shan." Ve menepuk kepalanya dengan lembut. Shani tersenyum dan pamit pergi.

Ia menghela napas, matanya berkeliaran mencari Gracia yang sedari tadi tidak terlihat. Shani yakin gadis itu pasti sedang menangis karena ditinggal oshi.

new ; vinshanWhere stories live. Discover now