Eiffel

647 33 0
                                    

Hari ini seperti yang sudah aku rencanakan aku akan pergi ke pesta XO itu dengan Garry. Aku tak mungkin mengajak Dave karena jelas dia menginginkannya.

Pesta XO adalah pesta ulang tahun perusahaanku yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.  Pesta di mana seluruh pegawai diwajibkan hadir dengan hanya memakai bikini !

Tuan Antonio sendiri yang menggagasnya.

"You look so hot dear, i wanna eat you now." ucap Garry menggodaku.

"Oh diamlah Garry. Aku merasa sangat tidak nyaman di sini. Sebaiknya pesta ini segera usai." ketusku sambil menutupi payudaraku yang terekspos dengan rambutku.

"My petit cherii Arianaa.." Kulihat tuan Antonio menghampiriku dari tengah ruangan,

"My precious, oh dear, " tuan Antonio merangkulku lalu mengecup kedua pipiku. Aku tersenyum kepadanya, tuan Antonio seperti ayah untukku, hanya saja minus otak kanan dan kirinya yang tidak sinkron terhadap gaya berbusanaku.

"Oh my God Ariana, bikinimu ini old fashion, tidak ada lagi di dunia ini yang mengenakan bikini berenda ke pesta !" tuan Antonio memintaku memutar lalu mencubiti bikini atasku menyentakannya, tidak sakit, hanya saja rambut yang harusnya menutupi payudaraku kini tersibak kebelakang dan sekarang mengekspose kedua payudaraku yang terbalut bikini berenda merah itu.

"See, you have a good assets !" ucap tuan Antonio sambil memegang kedua payudaraku yang berukuran 36B dengan kedua tangannya. Kubuang perasaan risihku jauh-jauh, ini Paris, dengan datang kepesta ini saja aku sudah tau resikonya.

Aku membuang nafas pasrah.

"I thought she's sexy enough Mr. Antonio," ucap Gerry disampingku.

"Apapun yang Ariana kenakan membuatku horny, Dear, apa kah kamu tidak ada rencana untuk mengecilkan kedua bukit kembarmu itu? Aku ingin merasakan kehangatannya sekarang juga." Garry mengedipkan matanya padaku lalu tersenyum sopan kepada tuan Antonio.

"Oh diamlah Garry," aku kembali menyibakan rambutku kedepan.

"Baiklah Ariana, jika kamu memang suka bikini ini, tapi jika kamu berubah fikiran saya punya beberapa koleksi di back stage yang mungkin bisa kamu pergunakan." ucap tuan Antonio, mengecupku lalu berlalu ke tamu-tamu yang lain.

Aku memndang Garry sebal.

"Apa?" Garry balik menatapku.

"Meremas dadaku? Ya, jika saja dunia terbalik dan Jimmy bukanlah kekasihmu." Garry tertawa mendengar ocehanku.

"Oh ayolah Ariana, ini pesta, seharusnya kita menikmati ini !" Garry mengajaku masuk lebih dalam lagi. Musik menghentak mengajak kami menari ketengah ruangan.

Kulihat Garry sedang asik menari dengan beberapa lelaki dan wanita, gay terkutuk itu menggoyangkan badannya mengikuti irama tanpa arah dan semakin menggila. Semua orang bersorak.

"Dance with me?" Dave menghampiri mejaku.

"No." jawabku tegas.

"Hanya satu lagu Ariana, tidak akan lebih dari empat menit, please," Dave menggenggam tanganku. Aku menghembuskan nafas panjang.

"Baik, satu lagu." Dave menuntunku kelantai dansa. Kini kedua tangannya memeluk pinggangku, aku mengaitkan kedua tanganku dilehernya. Kami bergerak perlahan ke kanan dan kekiri,

"Kamu cantik," Dave berbisik di telingaku.

"Hmmm..." aku menjawabnya tak jelas. Dave mengelus-ngelus punggungku dengan tangan kanannya. Ia menenggelamkan kepalanya dilekukan leherku, bisa kucium aroma shampo dan wangi tubuhnya,

Kemarau ArianaWhere stories live. Discover now