love suck my life

Im not secret admirer anymore

haiii

ini cerita ketiga aku.

CERITA KISAH NYATA YANG DIBERI SEDIKIT BUMBU KHAYALAN :)

"Hai dek" senyum Evon melebar. Jika saja aku masih Aulio yang dulu mungkin aku sudah terpesona dengannya. Aku membalas senyumnya ala kadar.

"Hmm apa sudah ada jawabannya?" ia mengsejajarkan langkahnya dengan langkahku. Teman temanku membari kami ruang untuk bericara.

"Aku gak bisa kak " tolakku.

"Apa? bagaimana mungkin?"

"hey... look at me, hmm..." ia menggigit bibirnya tampak sedang memikirkan sesuatu.

"I love you" pernyataanya membuatku terperanggah.

"Huh?" aku akan langsung menjawab 'i love you too' if he say it word a week ago.

"B..but" jantungku berdebar.

"It's not enough? cmon everybody knows you love me too" potongnya.

"Maaf kak tapi aku ga bisa" aku bergegas pergi menjauhinya 'ayooo Al kamu bisa membuang perasaan ini'.

.

"Uuu" teriak senior junior ke arahku 'something wrong?' aku berhenti dan mencoba melihat kesekeliling meyakinkan bukan akulah yang disoraki. Saat aku berbalik ternyata ada kak Evon. Dan orang orang mulai mengelilingi aku dan kak Evon.

"Hmm kak kenapa orang melihat kita?" tanpa menjawab ia langsung bertekuk lutut dan mengeluarkan rangkaian bunga dari balik badannya.

"Dengar, dulu aku tidak percaya dengan kata cinta. Tapi kamu membuatku sadar bahwa cinta sangat berarti bagi orang yang memilikinya dan sekarang aku memilikinya berkat dirimu. Terimakasih auloa, I love you, aku mau kamu jadi pacarku" kak Evon jatuh cinta? denganku? and dia menembakku. Keajaiban dunia ke 8.

"Give me choice kak" kak Evon mengangguk mantap.

"Yes or yes" aku menganga, ia tersenyum, bangkit dan memelukku.

"Thanks sweety"

"K..kak aku"

"Shhh i know you love me too"

"Aku belum menjawab kak"

"Aku tau"

"Uuuu Cie ciee" sorak teman teman sekolahku.

"Maaf kak, aku ga bisa" aku melepas pelukannya dan pergi berlalu begitu saja.

"Uuuuu" aku melihat pandangan orang orang yang jengkel kepadaku terutama para fansnya kak Evon.

"Belagu banget jadi orang uuu" teriak seseorang dari kejauhan. Tiap orang yang aku lewati menatapku kesal kemudian berbisik dengan sesamanya, menggosipkan hal yang tak perlu dibicarakan.

.....

Bel pulang berbunyi, seisi kelas bersorak karena pelajaran kimia dengan buk miss berakhir, guru terkiler yang mengajari kami. 

"Eh demi apa lo ditembak sama kak Evon" ucap Are sahabatku. Aku mengangguk lesu.

"Trus lo terima?" tanya Rizki sahabatku yang lain. Aku menggeleng.

"Yakin lo? Udah setaun lebih  lo nunggu dia, dan sekarang saat dia datang lo malahan nolak dia" aku mengangguk lesu.

"Hey sweety"