Part I

96.6K 1.4K 17
                                    

Ruli baru saja terpekur diatas kursi kerjanya.. Ruli melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya, Tubuhnya terasa letih dan lelah setelah menjali meating yang begitu alot selama 4 jam Ruli melupakan jam makan siangnya yang entah sejak kapan berlalu.

Ruli memejamkan mataknya yang terasa berat mencoba menghilangkan penat yang ada dalam pikirannya, terasa berat pekerjaan yang Ia laksakan, sampai2 Ruli melupakan  urusan pribadinya,.

'tok .....tok... tok...' 

pintu ruangan kantornya diketuk seseorang,, yang membuatnya terpaksa terjaga dari bayangan kehidupannya.

"permisi sir " ucap susan sekertariskuyang berdiri di depan meja kerjaku,

Aku menatapnya tajam ' Tuhan sekertarisku ini selalu menggodaku dengan gerakan sensualnya, pakaian yang digunakannya selalu membuat diriku gerah, saat dia menggerakkan bibirnya ya Tuhan aku ingin meliumatnya'

" sir " ucapnya ' uhhhhhh tolong aku Tuhan, Aku memang bukan lelaki alim aku juga sering berkencan dengan wanita yang menggilaiku tapi jujur ku tak ingin ada kontak dengan para stafku'

" sir " panggilanku menyadarkan ku dari lamunannya

" Hm.. ya ada apa susan, bukannya tadi sudah saya katakan bahwa saya tidak ingin diganggu " ucapku dan terus menelusuri lekuk tubuhnya

" Hm begini sir dari tadi ada seseorang yang mengaku keponakan anda bernama Riana minta di jeput di bandara"

"apa " ucap Ruli terlonjak kaget dia lupa untuk menjeput Riani,

" maaf sir " susan sangat takut jika bos nya marah

" sHiiTTt " Aku mengajak rambutku, sambil berlari......

" sir anda mau kemana 30 menit lagi ada meating " susan melihat bosnya berlari 

" batalkan semua janjiku, ada hal penting yang harus ku kerjakan " sambil terus berlari

Riana Pov

 " Ha ' teriak ku dalam hati,

'sudah 2 jam aku tiba disini dan menunggunya sudah beratus kali aku coba menghubinginya handphonenya tetapi nomornya tak bisa di hubungi dan sudah beribu line dan pesan yang ku kirim tak satu pun yang di balas oleh nya' gerutu Riana dalam hati. 

me  'om Riana uda sampai ini, jeput ya om ', hem ku hempaskan punggungku di kursi tunggu dibandara Soekarno-Hatta, 

Aku datang ke Jakarta untuk bertemu dengan Om ku adik tiri almarhum mama, dan untuk memenuhi wasiat terakhir mama untuk menikah dengan Ruli yang  tak pernah dikenalnya,

" apa dia sebegitu sibuknya, sehingga melupakan kedatanganku" ucapku sebal

hoammmm.......... tubuhku begitu lelah kepalaku terasa berat dan pusing lebih baikku istirahat sebentar, entah sudah berapa lama Riana tertidur tersa begitu nyaman terasa diatas ranjang rumahku yang embuk, tetapi entah mengapa erasa ada sesuatu yang berat melingkar diperutku, seperti tangan... ' ehm tangan siapakah yang memelukku' Aku berpikir sejenak,,,  bukanya dia tadi bandara dan sekarang dia tertidur di kasur pasti ini dalam mimpi tapi mengapa begitu nyata. Aku langsung terjaga dan melihat disampingnya ada seorang cowok yang tertidur.

" aAArgggHH" terika ku histeris dia langsung melepaskan pelukan orang tersebut dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku ' Tuhan apa yang terjadi ' ucapku dalam hati.

" hei bangun... " aku mencoba membangunkan pria asing itu

" Hm ada apa," dia bangun tanpa mengacuhkan ku yang kebingungan

" kamu siapa? mengapa aku ada disini " tanya Riana bingung

dia menatap ku,  dia berpikir sebelum manjawab pertanyaanku , " Hm aku adalah pria yang menampungmu dikamarku " Ruli mengerling nakal

" apa yang kau lakukan padaku?" aku menatap mencoba mencari jawaban tetapi dia tetap mengacuhkankan, dia berjalan ke arah kulkas yang ada di kamar ini, kamar yang sangat luas dengan ranjang yang super jumbo,

" emang apa yang aku lakukan, bukannya kamu yang meminta " ucap Nya menatap ku tajam

" tidak mungkin " aku berteriak histeris menatap dirinya sedih mungkinkah aku  sudah kehilangan keperawanaku "aku mau pulang antar kan aku ke kontor om ku"

Dia mengacuhkan ku  yang ada dihadapannya d " dimana alamat kamtor om mu "

" aku lupa, eng ada di dalam kaperku " aku memandang keliling kamar itu mencari koper - koper ku tetapi tidak melihat koper milikku " koper ku,,,,, koperku mana, kau perampok ya"

" perampok , ya aku memang perampok tetapi bukan kopermu yang ku rampoktetapi tubuhmu indahmu ini" Dia berjalan mendekati Ku. Aku yang semakin erat menutup tubuhku dengan selimut.

"berhenti jangan mendekat " teriak Ku

wajah kami hanya berada 1 senti melihat ini aku semakin gugup tingkat tinggi aku  berteriak tetapi bibirnya sudah  melumat oleh bibirku dengan kasar , dia mengecap habis merasakan setiap sudut bibirku.

" kenalkan nama ku Ruli Nathan Rauders om dan sekaligus calon suamimu, pergi lah ke kamar mu disebelah, dan jangan sok suci dihadapanku, aku tau gadis luar negeri bagaimana,"

" maksud om" mata ku panas mendengar kata-kata lelaki asing itu.

" aku sudah sering bertemu gadis seperti mu sok suci tetapi lebih berpengalaman, pergilah dari kamarku atau kau ingin aku membuktikan kata - kata ku sekarang "

" om jahat " Riana keluar berlari dari kamar Ruli sambil menahan tangisnya

My Love is You OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang