Boo! -1-

722 58 2
                                    

Kesekian kalinya

.

.

.

"AARRGGHH!!!!"

Ardhi terbangun dari mimpi buruk tepat saat hantu itu hendak mencekik lehernya.

Sudah sering ia mendapat mimpi seperti ini, namun ia bingung. Kenapa? Ia tak pernah berurusan dengan hal-hal mistis seperti ini. Terasa sangat janggal memang.

***

Paginya..

"Aku takut Bim. Udah beberapa kali aku mimpi kayak gini..." Ujarnya resah pada lawan bicaranya Bimo, yang berstatus kekasihnya.

"Makanya baca doa dulu sebelum tidur"

"Ih! Nyebelin deh. Kan kamu sendiri denger kalo aku sebelum tidur baca doa." Ardhi berdecak kesal mendengar jawaban Bimo.

"Yaudah... Makanya jangan suka ngelamun."

"Gimana gak ngelamun coba?! Aku frustasi kalo gini.." Ucap Ardhi lirih. "Aku jalan Bee"

Ardhipun meninggalkan Bimo sendirian yang sedang menghabiskan sarapannya.

***

Ardi POV

'Tap..Tap.. Tap..'

Suara langkah kaki itu lagi. Itu suara yang ganggu gue akhir-akhir ini, gue gak tau itu siapa.

'Tap..Tap.. Tap..'

Suaranya makin deket.

'Tap..Tap.. Tap..'

Gue rasa itu suara udah di depan pintu kamar.

"Bim..Bim.. Bimoo.. Bangun dong"

"Hmm..Apa Bee?"

"Ada suara Bim.. Di depan pintu..."

"Gak denger Bee.. Gak ada suara apa-apa. Udah tidur aja lagi. Sini aku peluk."

Bimo meluk gue tapi itu suara makin deket.

'Tap..Tap.. Tap..'

...

...

Hening..
..

...

Gak ada suara langkah kaki lagi. Tapi gue ngerasa ada seseorang di belakang gue.

Noleh.

Enggak.

Noleh.

Enggak.

Noleh..

Oke gue bakal noleh.

1..2..3..

Gue pun noleh ke belakang. Pas gue noleh kebelakang gue-

-shok

Gue liat ada laki-laki badannya basah kuyup.

Itu siapa tapi?.

'Tap..'

Dia mulai ngelangkah ke arah gue.

'Tap..'

Makin deket. Keringat dingin mulai membasahi pelipis gue. Rasanya gue mau teriak tapi gak bisa.

Puk

Gue ngerasa ada tangan yang nyentuh pundak gue. Itu tangan si hantu.
 
Gue takut.. Gue makin mengeratkan pelukkan gue ke Bimo.

Guepun noleh ke samping disaat gue noleh..
   
"AARRGGHHHH!!!!!"

"Kamu kenapa sayang!? Kenapa teriak-teriak? Kenapa kamu!?." Tanya Bimo yang terbangun karena teriakan gue.

"I-Itu Bim.. ada orang, orang itu basah kuyup dan di-dia berusaha megang badan gue Bim!." Kata gue lirih sambil terisak di pelukkannya.

"Cukup-cukup.. Apapun yang terjadi aku selalu ada buat kamu." Bimo mengelus pelan punggung gue dan itu bikin gue sedikit rileks meskipun gue masih sedikit histeris.

Setelah Bimo meluk gue, gak ada hal aneh yang terjadi setelah itu.

***

Normal POV

"Pokoknya aku gak mau tau.. Kita harus pindah Bim!"

"What!? Pindah? Kita baru pindah tiga minggu lalu. Dan kamu minta pindah lagi!? Kamu pikir nyari duit itu gampang!?"

Ardhi mengusap wajahnya frustasi, ia pun berlalu meninggalkan Bimo sendiri di depan kasur.

Bimo POV

Gilak! Ardhi minta pindah lagi!? Udah dua kali pindah dalam 4 bulan ini. Dia pikir gampang cari duit!?.

Dia sih enak cuma kuliah trus pulang.
Kan gue yang cari duit. Gue sih gapapa kalo dia minta duit ke gue,tapi kan ya gak mungkin kalo kita pindah lagi.

***

Normal POV

CKLEK

Pintu kamar kost terbuka karena Ardhi telah pulang kuliah.

"Gilak! Capek banget,langsung tidur aja kali ya?"

Ardhi pun langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Suara dengkuran halus pun terdengar pertanda bahwa Ardhi sudah terlelap.

'Tap..Tap.. Tap..'

Suara langkah kaki terdengar. Namun, Ardhi masih terlelap dalam tidur.

'Tap..Tap.. Tap..'

Kali ini suara langkah kaki terdengar lebih jelas. Mengusik tidur Ardhi.

'Tap..Tap.. Tap..'

DEGH

Ardhi pun terbangun karena suara langkah kaki yang selama ini mengganggunya.

'Ardhi..'

Kali ini tak hanya langkah kaki. Namun juga ada seseorang yang memanggilnya dengan suara lirih

'Ardhi..'

Kali ini ia berani bersuara membalas panggilan sang hantu meski tanpa menoleh.

"Lo siapa?."

Sesaat setelah itu Ardhi terkapar pingsan di atas kasur.

~tbc~

Yap! Ini bertema horror semoga feelnya dapet yha~ cerita ini gak akan panjang dan rumit kok! Sekitar 4-5 chapter udah selesai~

So~ hope you enjoy and keep support me guys!♥

There is someone between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang