Bab 1

264 16 3
                                    

Langit mendung, hujan mulai turun dan membasahi jalanan kota Bandung dan membuat genangan genangan disana.
Lampu lampu taman kota pun mulai menerangi jalanan.

Carly sang gadis yang memiliki mata hazel rambut panjang dan kulit nan eksotis yang dapat memikat lelaki manapun hanya sekali melihatnya.

Beginikah rasanya patah hati kembali? Setelah beberapa lama hilang dan merasakan nya lagi. Batin Carly sambil mendengus pasrah dengan keadaan yang ia alami sekarang.

Mematap ke arah dinding langit kamar nya yang bercahaya minim tersebut, berharap agar semuanya bisa kembali seperti semula setelah kejadia beberapa hari lalu yang membuatnya enggan untuk mengingatnya kembali.

--------------------------------------

Hari itu hari yang sangat di tunggu tunggu oleh murid murid di sekolah kami, apalagi kalo bukan Graduation Day dimana murid murid mengenakan kebaya untuk perempuan sertas tuxedo hitam untuk laki laki.

Carly yang sudah sejak awal bangun pagi karena tidak sabar untuk memulai acara yang di selenggarakan sekolahan nya tersebur setelah beberapa bulan menikmati pahit nya ujian ujian yang membuatnya mual.

Memakai kebaya berwarna pink serta bunga bunga kecil yang menghiasi kebaya tersebut dan songket warna pink perpaduan ungu, memakai high heels yang membuatnya lebih tinggi semampai serta rambut ombre yang ia biarkan terurai panjang dengan polesan make up yang begitu sempurna terkesan natural.

Ia pun mengambil tas channel milik nya dan segera pergi dan menuruni beberapa anak tangga.

'Assalamualaikum' suara seorang pria yang berada di luar gerbang sana, kupastikan itu Karel. Yah sudah kuduga lantas ku pamit dengan Mommy dan menuju ke luar gerbang.

Bagaimana aku bisa berhenti terpukau, Karel kekasihku yang mungkin bisa kukatakan jarang kupuji, skrang berpenampilan sempurna. Kacamata hitam, rambut jambul keatas serta tuxedo yang menghiasi tubuhnya tersebut.

'Sejak kapan kamu bisa berpenampilan semenarik ini?' Ucapku ke Karel, sambil menaiki motor classic yang ia bawa menuju sekolah kami.

'Ck. As always sayang' sahut Karel sambil melebarkan senyuman nya dan melajukan kendaraan nya tersebut ke sekolah.

'Karel, cepetan bawanya. Aku gak sabar untuk temu sama yang lain nya' ucapku sambil menepuk nepuk pundaknya layaknya abang gojek yang sering kupesan karena kelamaan :3.

'Iyah iyah bawel' sambil menarik pipiku dan aku hanyan berdecak sebal.

Jarak sekolah kami terpaut tidak terlalu jauh, setiba di sekolah aku pun melepas gandengan Karel dan langsung membaur dengan para sahabat ku disana.

Aku menikmati tiap tiap detik yang telah terlewati, menikmati masa masa yang mungkin takkan kembali lagi.

Tak terasa acara mulai selesai, dan teman temanku mulai pergi ke luar sekolah kami. Ada yang lanjut bermain dan ada pula yang lanjut pulang ke rumah karena lelah.

Begitupun aku dengan Karel, Karel memintaku untuk pulang dan bermain kerumahnya tapi sebelum main kami membeli bakso dekat rumahnya dan memakannya karena kami sangat lapar.

Mungkin hanya beberapa menit karena jam menunjukkan pukul empat sore dan aku bergegas kerumahnya.

Saat dirumahnya kami pun istirahat sejenak setelah penatnya hari ini. Aku dan Karel seperti biasa, melakukan rutinitas game kami yang alhasil selalu berakhir aku yang ngambek karena Karel sekalu bertindak curang tapi itu sangat asyik.

PromiseWhere stories live. Discover now