Bab 12 - St.Mungo

Start from the beginning
                                    

Gadis itu menggenggam tangan Draco dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya merangkul tubuh Draco. Ia menutup matanya, lalu memfokuskan dirinya pada tempat yang akan dituju.

Setelah itu, Ia merasa dunianya berputar-putar. Terasa dihimpit dan sesak. Sampai Ia merasa badannya terasa terguling di lantai marmer yang keras.

Bukkk!!

Hermione dan Draco jatuh terguling di tengah koridor St.Mungo. Semua orang kini menatap mereka dengan terkejut.

Gadis itu tidak mempedulikan bahunya yang terasa remuk, Ia berlari kearah Draco yang tadi sempat terlempar.

"Oh Tuhan, Draco kau tidak apa-apa?" Hermione mengecek denyut nadi Draco. Ia menghembuskan napas lega, ketika tahu pemuda itu masih hidup.

"Tolong! Tolong!!" Teriak Hermione. Membuat para perawat tunggang langgang menghampirinya.

Semua orang kini mengerubungi mereka. Terlebih yang menjadi pusat perhatian itu adalah Hermione Granger, Si pahlawan dunia sihir dan Draco Malfoy.

"Hermione? Apa yang terjadi?" Padma patil, yang sekarang menjadi seorang healer mendatangi Hermione yang sedang mendekap tubuh Draco.

"Padma? Padma tolong Draco, Padma. Kata rumah sakit muggle, ada pembekuan darah di otaknya. Tolong dia, Padma. Tolong."

"Iya, kau tenang saja, Mione. Kalian cepat bawa Draco. Dia butuh pengobatan segera."

Lalu Draco pun dibawa oleh para perawat untuk diobati. Hermione hanya boleh menunggu di luar ruangan. Ia mondar-mandir dengan gelisah.

"Apa itu benar Hermione Granger? Dia sudah kembali? Bukankah dia menghilang entah kemana?"

"Iya itu benar dia. Ini akan menjadi berita besar."

Bisik-bisik itu sedikit menganggu Hermione. Tapi Ia tidak peduli. Pikirannya sudah terpenuhi oleh satu nama, Draco Malfoy.

Tubuhnya terasa remuk semua. Akhirnya, Ia memilih untuk duduk dengan tangan yang menopang kepalanya. Ini semua terlalu tiba-tiba. Ia tidak sanggup menahan beban ini sendirian. Ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau terjadi apa-apa pada Draco.

***

Byurrr!!

"Bangun kau!"

Hermione langsung menegakkan tubuhnya dan menyeka air yang membasahi wajah dan bajunya.

"Astoria, apa yang kau lakukan?!"

Ronald Weasley, Ia meraih pergelangan tangan Astoria dan mencegahnya untuk menyerang Hermione.

Hermione yang baru terbangun, hanya bisa diam sambil memandangi semua orang yang sekarang tengah mengerubungi dirinya.

Air matanya langsung meleleh ketika melihat di hadapannya sekarang, ada Harry, Ginny, Ron, Astoria, dan juga Luna.

"Sudah puas kau, ha?! Sudah puas kau menyakiti Draco?!" Teriak Astoria. Hermione hanya bisa menunduk. Menahan semua isakan yang sebentar lagi akan meledak.

"Kemana saja kau, ha? Kau tidak tahu betapa hancurnya Draco saat kau pergi. Apa salahnya padamu? Kenapa kau lakukan ini padanya?" Astoria kini bicara lirih. Ia juga menangis. Hatinya juga hancur mendengar kabar tentang keadaan Draco.

"Maaf.." Hermione meremas ujung bajunya. Ia tidak berani menatap semuanya. Ia merasa asing.

"Maaf katamu?! Telan saja semua kata maafmu itu!!" Bentak Astoria. Ia benar-benar kehilangan kendali.

"Astoria! Jangan seenaknya kau membentak Hermione!" Bela Ginny. Wanita yang kini sudah menjadi istri Harry potter itu, mendekat ke arah Hermione dan duduk di sebelahnya.

Astoria menarik napas panjang, mencoba untuk mengontrol emosinya.

Hermione menatap Ginny sesaat, lalu langsung memeluk wanita itu dengan erat.

Ginny pun membalas pelukan itu, "Aku sangat merindukanmu. Aku lega kau baik-baik saja."

Hermione tersedu, "Draco, Gin. Draco ada didalam.."

"Tenanglah, dia pasti sembuh. Mereka pasti bisa menyembuhkan Draco. Kau harus yakin itu."

Hermione mengangguk lemah. Perhatian mereka langsung teralih ketika melihat pintu ruang rawat Draco terbuka dan menampilkan Padma Patil dengan jubah healernya.

"Padma, bagaimana keadaannya?" Serbu Hermione yang langsung berdiri dan menghadang Padma.

"Kerusakan pada jaringan otaknya sudah diperbaiki. Dia sudah melewati masa kritisnya. Bahkan sekarang dia sudah sadar." Jawab Padma yang langsung membuat semua mata berbinar.

"Dia memintaku untuk memanggil-"

"Hermione, cepat kau masuk. Dia membutuhkanmu." Potong Ginny. Hermione pun mengangguk dan hendak masuk keruangan itu. Sampai suara Padma menghentikan langkahnya.

"Bukan, bukan Hermione."

Semuanya langsung diam. Padma tampak bimbang, namun Ia tetap melanjutkan ucapannya.

"Dia memintaku memanggil Astoria."

***

Waduh ngapa tuh Draco? 😁






Two Heart [DRAMIONE]Where stories live. Discover now