"Nganu apa sih nyet otak lo semua sama aja kayak Sehun. Bodo amat ah!"
Wendy dan Somi hanya mencubit pipi sahabatnya itu bersamaan dengan gemas. Kemudian kedua cewek itu menatap wajah Seulgi lekat-lekat.
"Kenapa kalian ngeliatin gue begitu ?"
"Hahahaha nggak, gak nyangka aja lo bisa nikah juga" Kata Wendy dengan nada bicara yang dibuat-buat.
"Doain gue cepet nyusul yaaa" Timpal Somi.
"Emang gue spesies apa sih, sampe nikah aja bikin kalian gak nyangka"
"Bukan gitu hahaha, gimana ya... Rasanya liat temen SMA yang dulunya suka berantem di kelas terus sekarang malah nikah tuh.... Ckckck gitu deh" Aku Wendy yang memang mengenal Seulgi sejak lama.
"Sirik ya lo pengen nikah juga?"
"Ng nggak ih apaan, nanti aja. Belum ada yang pas"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
●●
M
ino
Cukup sulit untuk membiasakan diri saat situasinya kayak gini. Sebulan yang lalu gue dan Seulgi baru selesai wisuda dan cuman satu bulan juga kami mempersiapkan pernikahan. Gue berasa mimpi karena sebenarnya gue masih pengen jadi mahasiswa aja.
Mungkin kalau udah menikah kayak gini dan kalau nanti gue punya anak, gue gak akan bisa sebebas dulu. Ditambah lagi, satu minggu yang lalu gue baru diterima di sebuah perusahaan konstruksi di Apgujeong yang mengharuskan gue mengutamakan pekerjaan gue nantinya.
"Kita cuman tinggal berdua no, apa apartemen ini gak terlalu luas?"
Pertanyaan Seulgi pun membuyarkan lamunan gue. Gue tersenyum. Hari ini, besok dan seterusnya gue akan terus ditemani oleh Seulgi. Dan mulai besok di pagi hari, besok paginya lagi dan untuk besok pagi yang seterusnya, akan ada wajah cewek ini juga yang pertama gue lihat saat bangun tidur.
"Gak apa-apa dong, kan kalau luas anak kita enak mainnya"
Seulgi langsung menatap gue sinis saat menyebutkan kata anak.
"Yaaa.... Emang lo—em maksud gue kamu, eh maksud aku—emang kamu gak mau punya anak apa ?"
Seulgi pun ketawa saat melihat tingkah laku gue yang awkward. Jujur. Ini benar-benar awkward. Gue gak terbiasa untuk bilang aku-kamu sama Seulgi. Ini sedikit aneh.
"Hahahaha gak apa-apa, santai aja" Kata Seulgi lalu cewek itu memeluk tubuh gue.