Day Three

13.8K 1.9K 153
                                    

Hari ke tiga Gemma berada di apartmentnya, lama-lama Al menjadi terbiasa walaupun tulang punggungnya tetap saja sakit karena kasur gelar yang tak nyaman.

Saat dia bangun lebih pagi, dia akan melihat Gemma berjoget tak jelas dengan earphone yang bertengger di telinganya sambil memasak sarapan yang biasanya hanya berupa roti panggang. Tapi, kali ini aroma tajam yang menusuk hidung Al mengindikasikan kalau Gemma membuat nasi goreng.

Al menghampiri Gemma yang sedang memotong-motong timun.

"Tumben bukan roti lagi?" tegur Al sambil mencomot potongan timun dan melahapnya.

"Bosen gue. Hari ini nasi goreng ya," balas Gemma.

Al mengambil lagi sepotong timun membuat Gemma mencubit tangannya.

"Jorok, ih! Mandi dulu sono! Maen samber-samber makanan seenak udel," omelnya.

"Ya elahhh, timun doang. Pelit amat sih, Loe! Itu minyak yang loe pake buat masak dari gue juga padahal," gerutu Al.

"Cihhhh... jadi tuan rumah kok perhitungan!"

"Kalau gue perhitungan, loe gue kenain biaya sewa kamar tau ga? Apartment studio yang kece gini harusnya kena tarif minimal 500 rebu sehari."

Gemma memutar bola mata. "Najis! Susah kaya ntar loe kalo koret gitu!"

"Loe nyumpahinnya ga enak amat sih!" omel Al sambil mencubit pipi Gemma kencang sebelum dia melarikan diri ke kamar mandi demi menghindari pukulan balasan dari Gemma.

Tak lama kemudian, Al keluar kamar mandi masih berbasah-basahan sambil bergumam, "Baju gue... baju gue...."

Dia bergegas ke lemari, mengambil pakaian dan Gemma otomatis mengomel saat Al berjalan melewatinya hanya dengan mengenakan handuk.

"Dih, Al! Demen banget telanjang di depan gue sih? Gue kaga minat padahal."

"E'ek loe ah! Gue kalo mau telanjang, keluar WC kaga pake handuk kali! Loe lagi ngeribetin! Susah kan pake baju di kamar mandi. Kapan sih loe balik? Kesel gue lama-lama."

Gemma segera melempar bantal sofa ke arah Al yang ditangkis dengan sangat mudah sebelum Al menghilang lagi ke kamar mandi.

Selesai berpakaian dan merapikan diri sejenak, Al beranjak ke meja makan dan makan bersama Gemma yang sudah memulainya tanpa dia.

"Loe gimana ngulek bumbunya? Kan ga ada ulekan di sini." Al bertanya saat dia mencoba sesuap nasi goreng.

"Beli bumbu jadi, kemarin."

"Oh... curang dong kalo gitu. Gue pikir loe bisa masak beneran."

"Ya elah, cari yang praktis aja sih. Lagipula gue bisa masak tau! Gak sejago Kak Grace sih, tapi jelas lebih baik dari Shane. Dia tuh masak pake bumbu jadi aja bisa gosong," ucap Gemma sambil lalu.

Al tertawa kencang. "Ujian rumah tangga Cakra!" Dari cara Gemma yang ikut tertawa bersamanya, Al tahu mereka sepakat dalam satu hal. Prihatin dengan nasib lidah Cakra.

"Ngomong-ngomong soal Kak Grace, gue jadi wondering... di mana ya dia sekarang? Asli gue kangen. Kangen masakannya juga. Kalau mereka lagi libur praktek, gue suka mampir ke rumah Kak Azha dulu. Numpang makan di sana. Masakan Kak Grace gak pernah gagal soalnya," gumam Gemma.

"Tanya aja sama Kak AJ, dia pasti tau Kak Grace di mana," jawab Al.

"Masa sih?" seru Gemma tak percaya.

"Hacker macem dia gak mungkin ngebiarin Kak Grace tanpa pengawasan. Apalagi Kak Grace bawa Ardi juga kan."

"Iya juga sih," gumam Gemma lesu.

7 Days With AlOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz