Bella dan Calum adalah sahabatku--jika mereka menganggapku sahabatnya. Aku bertemu dengan mereka di kampus dan disinilah kami sekarang, tiga sejoli yang kemana-mana selalu bertigaan. Aku dan Bella berada di kelas yang sama sedangkan Calum berada di fakultas yang berbeda.

"Caly, bagaimana pertandingan baseball kemarin?" Kini perhatian Bella menuju pada Calum yang fokus memainkan game-nya.

"Stop calling me Caly atau aku akan menendang bokongmu keluar dari sini." balas Calum tanpa memandang ke arah Bella.

Aku hanya bisa menggelengkan kepala sembari terus menyuapkan sereal ke dalam mulut. Honestly, kami bertiga sering bertengkar seperti ini tetapi Bella dan Calum lah yang lebih sering. Mungkin, karena mereka berdua sudah mengenal sejak lama.

"Okay, okay. Tidak perlu marah seperti itu." timpal Bella jengkel.

"Oh shit yeah! Aku menang lagi!! Tidak heran kenapa aku dijuluki 'The king of Playstation'. Ha!" serunya dengan berteriak. Sungguh, ia terlalu berlebihan dalam urusan game. Oh dan juga sangat pede.

"Oh ya, karena kemarin team ku menang jadi kami akan mengadakan pesta. Apa kalian mau ikut?" Calum menatap Bella kemudian aku. Ia meletakkan stick lalu merebut mangkuk serealku. Kebiasaan.

"Pesta? Ow, aku sudah lama tidak menghadiri pesta. Aku ikut." jawab Bella antusias.

"Kau Queen? Kau ikut?" tanya Calum.

Aku mengambil makananku dari tangan Calum lalu dengan cepat menggeleng. "I dont know. Aku harus izin pada Mom dan Zayn."

"Zayn?" Calum mengernyit bingung.

Aku mengunyah makananku dan mengangguk. "My brother. Zayn." Mendengarnya pun Calum membulatkan mulutnya. "Lagipula aku malas datang ke pesta semacam itu. Alcohol, sex, music. I dont like it, membuatku pusing." lanjutku.

"Oh ayolah Queen, itu wajar dalam pesta. Bersenang-senanglah sedikit. Aku tidak pernah melihatmu mendatangi pesta." sahut Calum santai.

Aku mendengus, "Well, kau tidak pernah melihatku berada di pesta karena kita baru berteman selama dua bulan."

"C'mon Queen. Ibumu itu sangat baik, pasti dia mengizinkanmu. Aku pastikan kau tidak meminum alkohol, seks dan yang lainnya. Benar 'kan Calum?" Kini Bella menyakinkan. Calum mengangguk dan mereka berdua mengeluarkan rayuan mautnya.

Aku menyerah dan akhirnya berkata, "Baiklah."

**

Hari menjelang malam. Aku baru saja pulang karena menghabiskan waktuku di perpustakaan. Such a nerd. Tapi aku bukanlah tipikal anak yang sangat gemar membaca. Oke, sekedar informasi.

Kakiku menyusuri jalan dengan kondisi lampu jalan remang-remang. Ku harap Mom sudah pulang karena jika tidak maka aku akan mati kebosanan sebab Mom dan Zayn selalu bekerja hingga larut malam.

Ponselku bergetar dan memunculkan satu pesan di layar.

From: Gorgeous Zayn

Malam ini aku akan pulang larut, tolong beritahu Mom. Apa kau sudah pulang? Kalau belum, aku akan menjemputmu.

Mataku terbelalak melihat nama kontak yang tertera di layar. Ia menggelikan.

To: Gorgeous Zayn

On my way to home. Dan berhentilah mengganti nama kontakmu di ponselku. Itu menjijikan.

Sent

From: Gorgeous Zayn

Selena Gomez, itu lebih menjijikan. Sudahlah, aku tidak ingin menghabiskan pulsaku. Hati-hati di jalan. Kalau ada sesuatu sebut saja namaku tiga kali.

Aku tertawa geli melihat pesan terakhirnya. Aku mengganti namaku di ponselnya dengan nama Selena Gomez dan dapat kupastikan ia kesulitan mencari kontakku.

"You fucking idiot! Aku menginginkannya sekarang, kau mengerti?!"

Deg

Langkahku terhenti. Aku mendengar suara pertengkaran yang berasal dari gang sempit di seberangku. Aku memicingkan mataku, berusaha melihat keadaan disana meski dengan cahaya minim.

Oh tidak, seorang pria menghajar lawannya habis-habisan. Dan oh shit, bukankah itu Harry Styles? Kenapa ia menghajar lawannya itu tanpa ampun? Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus menolong pria itu? Oh tidak, tidak, aku tidak ingin terkena masalah. Aku harus lari sebelum Harry atau siapapun melihatku. Tapi aku tidak tega melihat pria itu teraniaya.

Shit. Aku harus apa?

*
*
*
*
*
*
*

Hello, this is my second fanfiction. Hope you like this story.

Oke vomment(s) for next chapter maybe? Have a good day everyone. All the love

Empty // HARBARA [Completed]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora