2

308 23 4
                                    

Author POV:

Sinar mentari mulai memaksa masuk ke kamar Lisa melalui jendela yang masih ditutupi tirai. Sepercik cahaya menerangi muka bantal Lisa yang membuat si empunya merasa silau. Lisa bangun terduduk dan melakukan senam kecil.

Ia bangkit lalu membuka tirai yang bisa dibilang sangat lebar itu agar cahaya bisa mengisi kamarnya yang identik dengan warna galaxy itu. Kamar yang luar biasa luas itu bisa dibilang adalah istananya sejak kecil. Hampir separuh cerita hidupnya terjadi disitu.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Masuklah.." ujar Lisa

"Maafkan aku karna aku terlambat membangunkanmu nona muda." ucap salah satu pembantu rumah tangga yang bekerja dirumah Lisa.

"Tak apa, buktinya aku bisa bangun sendiri." Lisa tersenyum manis pada wanita paruh baya yang kerap dipanggil Bibi Kim itu.

"Baiklah, akan aku siapkan air hangat dan sarapan untukmu." ujar Bibi Kim sambil berlalu.

Lisa melirik ke arah jam digital di meja belajar nya. Ini masih pukul 6 pagi, jadi dia tidak kesiangan. Ia memutuskan untuk pergi keluar kamar. Tujuannya saat ini adalah taman belakang rumah.

Sesampainya ditaman, Lisa mengambil sebuah selang dan mulai menyirami tanaman-tanaman hias yang ada ditaman itu. Sesekali Ia mencium aroma wangi bunga-bungaan yang ada disana. Tiba-tiba saja air yang dihancurkan oleh selang itu mati. Lisa mengarahkan bibir selang kewajahnya untuk memastikan apa yang terjadi dengan selang itu. Namun beberapa detik kemudian, air dari selang itu keluar dan membasahi wajah dan rambut Lisa.

"Akhhh.. Ada apa dengan selang ini??!!" teriak Lisa jengkel.

"Maaf nona muda, akhir-akhir ini pipa penyalur air ke taman ini bermasalah. Aku lupa untuk memperbaikinya. Maafkan kelalaianku nona muda." ucap Pak Kim suami dari Bibi Kim yang menjadi tukang kebun di rumah Lisa.

"Iya, segera diperbaiki ya." Lisa tersenyum sambil meletakan selang pada tempatnya.

"Aku permisi dulu ya Pak." ujar Lisa sambil berlalu.

Lisa naik ke kamarnya yang ada di lantai tiga itu. Rumah Lisa sangat besar bak istana. Rumah itu hanya ditinggali olehnya dan beberapa pembantu rumah tangga. Tentu saja Lisa sangat kesepian. Namun terkadang Paman Lisa datang berkunjung.

Lisa segera mandi dan bersiap untuk pergi kesekolah.

###

Lisa mengedarkan pandangannya kearah jalanan yang ada di hadapannya. Ia masih menunggu lampu penyeberang jalan berubah menjadi hijau. Sebenarnya Ia bisa saja berangkat sekolah menggunakan mobil pribadinya, tapi entah kenapa Ia lebih suka jalan kaki seperti ini.

"Lampunya sudah hijau!!" teriak seorang anak laki-laki disamping
Lisa yang membuat Lisa langsung melangkahkan kakinya.
Tapi tiba-tiba ada yang menarik lengannya dan memeluknya. Tak lama, lewatkan sebuah mobil dengan kecepatan tinggi.

"Jangan percaya dengan pendengaranmu saja, tapi juga dengan penglihatanmu. Dasar bodoh." ujar Jungkook sambil melepas pelukannya.

Lisa menghembuskan nafas kasar. Dan menatap kedua bola mata Jungkook tajam.

"Kalau kau ingin menghinaku, lebih baik kau tidak usah menolongku tadi." ujar Lisa

"Aku tidak menghinamu. Karena kenyataannya kau memang bodoh. BODOH." Jungkook melirik kearah lampu lalu lintas. Lampu sudah kembali hijau dan Jungkook pun melangkahkan kakinya.

"Haishh.. Dasar gila." gerutu Lisa kesal.

###

Lisa POV:

Guard Your Heart [BLACK PINK] [GOT7]Where stories live. Discover now