Watashi wa Anata no Shinigami (I'm the God of your Death)

Sesaat sosok itu tersenyum, bukan senyum yang manis tetapi senyum yang sangat menyeramkan.

"Omae wa ore no kao o minai?? Omae wa ore deari, ore wa omae datta (Khaichi, apakah kau tidak melihat wajah ku?? kau adalah aku, aku adalah kau)" kata Sosok itu.

Ya, memang Khaichi tidak bisa melihat jelas wajah sosok berdarah dingin itu karna seluruh wajah dan tubuhnya tertutupi oleh darah segar dari korbannya.

Lalu sosok berdarah dingin itu membersihkan darah yang menutupi wajahnya dengan lap yang ada di atas meja, setelah membersihkan wajahnya, sosok itu tersenyum.

"Nani k- kore? (A-apa i-ini??)... Arienai.... Arienaaaaaaaaaiiii (Tidak mungkin! Tidaak mungkiin)" Khaichi tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Dengan wajah sosok berdarah dingin itu.

"Doushitano Khaichi?? (ada apa Khaichi??) Odoroita?? (Kaget??) Akulah sosok hitam yang tercipta di dalam diri mu karna penderitaan yang selama ini kau pendam, akulah sosok hitam yang kau kunci di dalam hati mu yang tercemar dengan dendam.

"Arienaiii... anata wa atashi jya nai... Arienaaiii....(Tidak mungkin... Kau bukanlah aku... Tidak Mungkiiin)" Khaichi tetap tidak bisa percaya dengan sosok yang mengaku sebagai dirinya.

"Mite!! (Lihat), karera wa omae no kazoku deshou?? ( mereka keluarga mu kan??) Kore wa omae no ie! Mite... (ini adalah rumah mu! Lihat)... subete no omae no stukuretamono desu... (Semuanya adalah perbuatan mu)" kata Sosok hitam Khaichi.

Khaichi melihat bongkahan tubuh tanpa kepala yang tergelat di sudut tembok, melihat kepalanya dan astaga, ya itu adalah Mamanya yang selalu saja memperlakukannya seperti hewan, menyiksanya dan memperlakukannya seperti pembantu.

Mata Khaichi menjelajahi lagi mayat-mayat yang berserakan di lantai, Papa, Om, Tante, dan kedua adiknya. Semuanya mati dengan mengenaskan, dengan tubuh tercabik-cabik dan otak yang hancur berserakan.

"Atashi no stukuretamono jya nai... Subete no anata no stukuretamono dayo!!! (Ini bukan perbuatan ku... Semuanya adalah perbuatan mu!!!)" Teriak Khaichi.

"Hontou ni?? (benarkah??) Kore wa omae no koui ... omae no koui... omae no koui! (ini adalah perbuatan mu... Perbuatan mu... Perbuatan mu)" suara Sosok Hitam Khaichi membahana memenuhi ruangan.

"Iyaaa... Iyaaa... Iyaaaaa!!!! (Tidak... Tidak... Tidaaaaaaaaaakk!!!!)" Khaichi menutup telinganya tak ingin mendengar semua kebohongan itu.

"Okiru... okiru... Nee!! Namakeruuuu!!! (Bangun... bangun... Dasar Malas!!!!)" Bentak seorang Oba [arti : Bibi.. (Oba/Obasan)] sambil menendang tubuh Khaichi.

"Aww... Itaiii... Itaaiii (sakit... Sakiitt) Yamette Obasan... Yamette (Hentikan bibi,, hentikan)" Khaichi melindungi tubuhnya dengan lengannya.

"Yamette?? (Hentikan?) Rasakan ini,, rasakan!!!" Bibi Khaichi menendang perut Khaichi dengan sangat keras hingga membuat Khaichi mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Chi (darah)" kata Khaichi melihat darah yang keluar dari mulutnya.

"Chi... Chi.. hahahahaha... CHIII..!!!!!!!!!" Khaichi tertawa dan tersenyum dengan seramnya, sangat seram dan mengerikan. Hingga membuat bibinya ketakutan.

"Nani o hanashite??.... Heiii!!! (apa yang kau katakan?? Heeii!!)" Bibi Khaichi mulai gemetar.

"Chi... Chiii... Chiii!!!!!!!!!" Khaichi tersenyum sambil mendekati bibinya.

"Hanarete!!!... Kichigaiiiiii... Hanarete!! Hanarete!! (Menjauuh... Dasar Gila.. Menjauuh!! Menjauuh!!)" Bibi Khaichi mundur dan mundur terus.

"Kichigai?? (Gila?) Kau yang membuat ku gila!!!!!!!" Khaichi mulai mengamuk dan mendorong tubuh bibinya hingga membentur tembok. Saking kerasnya, kepala bibi Ichi mengeluarkan darah segar.