-----
"Hallo? Naya kau dimana? kenapa belum datang juga? Apa kau lupa?" Sambar orang yang menelfonku atau lebih tepatnya mengganggu tidur lelapku.
"Aku dirumah. Ini baru bangun. Kenapa Harry? Kau sebaiknya memberi alasan yang masuk akal karena kau baru saja mengganggu tidur pulasku." Sahutku masih setengah mengantuk.
"Ah, kau ini bagaimana sih? 90 menit lagi pembukaan konser Take me home akan dimulai. Dan kau bilang kau baru saja bangun dari tidur pulasmu? Kau pasti bercanda!" Harry berkata dengan kesal.
Astaga! Bagaimana bisa aku melupakan itu? Ah! Gea! Dimana Gea? Mengapa dia tidak membangunkanku?
Oh iya aku ingat, setibanya aku dirumah, Gea sudah tidak ada. Dia pergi bersama Tyler.
"Harry maafkan aku. Aku tertidur tadi. Maaf. Aku akan segera bersiap secepat kilat dan aku akan berada disana sebelum kau naik ke stage, okay?" Aku berkata dengan nada memohon.
"Ck, yasudah cepat. Bagaimana hasil sidangmu tadi?" Walaupun kesal, Harry memang selalu tetap peduli.
Ngomong-ngomong soal hasil sidangku tadi, aku juga belum memberi tau orang tuaku. Karena tadi setibanya aku dirumah, aku langsung blek, tidur begitu saja.
"Nanti saja ya aku ceritakan. Nanti aku terlambat. Bye." Aku berkata cepat dan langsung menutup panggilan tersebut.
Dan dengan segera aku ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Karena aku rasa aku tidak memiliki banyak waktu untuk mandi.
Lagi pula tadi pagi aku sudah mandi dan cuaca London sedang dingin. Pasti aku tidak bau. Dan pastinya tetap terlihat cantik.
Setelah itu aku memakai skiny jeans berwarna hitam dan kemeja kotak-kotak berwarna merah mudah, abu-abu dan putih.
Aku langsung memakai bedak, sedikit maskara dan banyak minyak wangi. Hehehe.
Setelah semuanya sudah selesai aku langsung menyambar tas dan kunci mobilku.
-----
"Hey, apa kau melihat Harry?" Aku bertanya asal pada orang yang berlalu lalang didepanku menggunakan baju bertuliskan Crew. Dan mereka semua berkata Tidak.
Aku masih terus mencoba menghubungi ponsel Harry. Tapi sepertinya sedang sibuk. Mungkin dia sedang telfonan dengan mamanya. Karena biasanya seperti itu.
Sampai akhirnya aku melihat Zayn masuk ke dalam suatu ruangan. Aku mengikuti nya. Siapa tau itu dressing room nya One Direction.
Tapi salah, setelah aku dekati, itu bukan dressing room. Melainkan Toilet laki-laki. hufff.
Akupun menunggu nya keluar.
"Zayn!." Panggilku saat dia keluar dan langsung berbelok ke kiri. Sedangkan aku ada disisi kanan pintu.
Zayn menoleh dan memasang ekspresi sedikit terkejut.
"Apa kau melihat Harry?" Tanyaku langsung sebelum dia bertanya.
"Lihat. Ayo aku antar." Jawabnya sambil tersenyum.
"Konsernya akan mulai berapa menit lagi?" Tanyaku.
"Kurang lebih 30 menit lagi." Jawabnya tanpa menoleh.
Aku hanya mengangguk walaupun aku tau Zayn tidak melihatnya.
Aku terus mengikuti Zayn sampai kita akhirnya sampai di depan pintu bertuliskan 'Dressing room', "Harry ada didalam. Kau masuk saja. Aku ada urusan disana." Ujarnya sambil tersenyum.
YOU ARE READING
In Between (One Direction)
FanfictionRead to find out:) [Dalam masa perbaikan. Tapi tetap bisa dibaca kok. Cuma sedikit agak lama update nya, hehe.]
part 18
Start from the beginning
