Naomi bernafas lega ketika tak ada darah yang bercucuran. Namun membuat pikirannya mempertanyakan.

Tapi apa ve sudahh pernah melakukannya dengan orang lain? Kinal misalnya? Pikir naomi.

Namun tanpa di saari Naomi. Kini ve harus beruuang kembali dengan nafsunya. Nafas naomi terasa menggelitik bibir bawahnya.

Tiba-tiba saja tangan ve menekan kepala naomi hingga menempel dibibir bawahnya. Naomi mencoba membeaskan diri.

"Kau harus bertanggung jawab Mi. Bersihkanlah." Ucap ve.

Naomi masih diam. Ve tak bisa menunngu lama lagi hingga memutuskan untuk memancing Naomi. Digerakkannya kaki kanannya yang diarahkan ke bagian selangkangan naomi. Jempolnya langsung bergerak menggesek dan menekan miss v naomi.

Naomi tak ingin berkepanjangan mengingat keberadaan mereka di dalam bus akan mengundang curiga mamber tim j lainnya.

Maka naomi menyerang bibir vagina milik ve. Memakin lidahnya.

Bahkan tangan naomipun menjadi aktif bergerak. Menggenggam dua benda kenyal yang menggemaskan.

"Ahhh..shhh...mii... ahh lebbiihh dhalalammm.. mhii.. ahhh lidahhh mu ahhh enhakkk..ahh.." desahan panjang ve yang sudah tak ragu dikeluarkannya.

Naomi memainkan lidahnya di dalam. Mencari bagian ternikmatnya. Digerakan. Digesekkan. Dan ditekan. Membuat pemiliknya semakin menekan wajah naomi meminta untuk lebih dalam.

"Ahhh..ngg...shhnn....aahhhhh....ahhhhh..ahhahahhhh..ahhhha.. mi..akguu mauuu...anghhjj aahhhhh.. kluarr.." desahan panjang ve meremas rambut naomi.

"Aghhhhjjhhhhhh." Desahan terakhir ve.

Naomi mulai membenarkan pakaian ve. Menicum kening ve. Dan bibir ve.

"I love you shinta naomi." Ungkap ve masih lemas.

"I like your taste jessica veranda." Naomi membalasnya dengan kalimat nakal.

Ve pov

Kegiatan pagi yang melelahkan. Aku dibantu naomi berjalan. Aku masihbmerasa lemas akibat kegiatan tak terduga tadi.

"Ve jariku kok bisa ada di dalem sih?" Tanyanya..

"Ya itu kamu. Kenapa maen terobos aja?"

"Emang semalem aku melakukan hal sejauh itu ya?" Tanyanya penasaran. "Kok aku ga inget ya?"

Aku menelan ludah. Yaiyalah orang dia tidur semalaman. Meninggalkanku yang sudah dibuatnya horny.

"Ahh kamu kok nanya gitu sih? Ga suka ya?" Aku cemberut.

"Ya kali aja kamu iseng masukkin jari aku."

Jlebb.

"Ya kamu sendiri mimpi apa sampei bisa menerobos gitu?" Aku membalikkan keadaan.

Wajah naomi memerah. "Ya..aku..ha..ha hanya bermimpi seperti itu." Ungkapnya malu.

"Jangan-jangan kamu bermimpi melakukannya dengan lidya atau frieska." tanyaku.

"Lahh kok bawa-bawa lidya sama frieska segala? Kan ga ada hubungannya." Ungkapnya

"Ya adalah." Jawabku membuatnya mengerutkan kening. "Itu bibirmu sering banget nyosor-nyosor cuam cium." Jawabku.

"Aku ga nyosor ya ve. Aku dicium bukan memulai duluan."

"Iya tapi kamu menikmati bibir mereka kan?"

"Ahh cape ngomong sama kamu." Ucapnya mulai jengah. "Nyesel tadi aku ngimpiin kamu sampe basah." Gurutunya pelan.

"Ohh jadi kamu ngimpiin aku ya?" Godaku. "Terus kalo ga sama aku. Kamu mau nya sama siapa?" Godaku lagi..

"Sama mak lampir." Jawabnya ngasal.

"Hahhhahaha." Tawa keluar "kamu lucu dehh. Makin cinta aku."

"Eh ya Ve. Kenapa ga berdarah ya?" Tanyanya penasaran. "Apa kamu pernah ngelakuinnya sama kinal?" Pertanyaannya membuatku sakit.

Aku langsung menjauh dari papahannya. Memilih jalan sendiri.

"Aku ga pernah melakukannya selain sama kamu." Ucapku kesal. "Kamu itu bodoh ya. Kamu memasukkannya tak terlalu dalam. Jadi ga akan sampai ke selaputnya." Jelasku

"Gitu ya?" Tampang bodohnya keluar.

"Kalau mau nanti kamu coba lebih dalam baru deh pecah. Atau kamu mau coba memasukan seluruh jarimu?" Godaku

"Muat gitu?" Tanyanya bodoh dan sepertinya dia sedang memikirkannya.

"Ya muat lah." Aku tersenyum nakal. "Apa kamu mau mencobanya?" Bisikku sesensual mungkin.

Kurasakan tubuh naomi menegang.

"Ehh? Enggak deh ve.." ucapnya ketakutan dan jalan lebih cepat meninggalkanku.

Hahhaha. Naomi lucu kalo sedang aku goda. Hihi. Kayanya harus sering-sering menggodanya.

Aku melangkah menuju kamar hotel.

"Ka Naomi. Kaka sekamar sama aku jeje dan frieska." Ucap nabilah pada naomi.

Loh kok aku ga sekamar sama Naomi sih?

"Kenapa? Kamu mau sekamar sama Naomi?" Suara teh melody menyadarkan lamunanku.

"Sekarang udah saatnya kamu memberi jarak dengannya." Ucap melody. "Aku tak ingin kamu menyakiti kinal." Melody berjalan meninggalkanku.

Memberi jarak pada Naomi? Tidak mungkin. Tidak mungkin. Aku gak mau. Aku gak mau jauh dari naomi.







Tbc

ROTASIWhere stories live. Discover now