A 0

2.5K 76 4
                                    

vote and comment

vote and comment

vote and comment

vote and comment

Hai!! awalnya aku berpikir untuk menghapus cerita ini, tapi mungkin tidak jadi wkwkwk

aku berasa labil, dan ini certa pertama yang aku bikin dan yang membaca sudah lebih banyak dari yang aku kira, walaupun cerita ini masih banyak yang kurang. Mohon dukungan dan masukannya kepada kakak-kakak sekalian

Happy Reading

**********************************************************************

author's

Disebuah pekarangan perumahan elite di kota New York, tepatnya di salah satu rumah yang besar dan megah, didesain dengan modern lengkap dengan nilai arsiktektur yang tinggi.

Terdengar dari luar rumah suara seorang gadis perempuan yang sedang melontarkan kekagetannya atas apa yang dia dengar dari kedua orangtuanya.

Gadis perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap sedang berdiri di ruang tengah ditemani dengan keluarganya besarnya.

"APA!! gosh mom! dad! i'm only 18 next two weeks! you told me to get married with someone i don't know?! " kata gadis perempuan tersebut

"Naver... Honey... kita sudah mengatur hal ini sebelum kamu lahir. Mom sudah terlanjur menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat mom. " ucap seorang perempuan paruh baya yang sedang duduk disofa sebelah suaminya.

"But.. i've already have a boyfriend mom, and i love him" ucap gadis berseragam tersebut dengan suara lemah

"boong lu gak ketulungan dek! orang most wanted di sekolah aja gak lo lirik, pacar dari mana coba" ucap Daren laki-laki yang berumur 23 tahun itu

"shut up kak! you're not helping me!!"

"Ver... listen to dad just this time, please accept this marriage honey." ucap pria paruh baya yang sekarang mengelus pundak anaknya

"dek, mending kamu kenalan dulu aja. menurut kakak orangnya ganteng, walaupun baru mau 18 tahun" ucap seorang perempuan cantik yang duduk disebelah wanita paruh baya tersebut

"what??! umur dia aja sama kaya aku!!"

"sama sih, tapi bedanya dia udah menjabat sebagai CEO di perusahaan utama. Sedangkan lo itu menjabat CEO nanti kalo dad udah liat lo siap, sekarang lo cuman dikasih seperempat tugas CEO" ucap Daren

"Ini demi perusahaan kita, dan ini juga sudah direncanakan sejak dulu oleh mom dan opa kamu. Jalani dulu saja kalau memang tidak cocok kamu boleh minta pisah. Mom akan kabulin permintaan mu itu kalau memamng itu yang terbaik" ucap wanita paruh baya itu yang bernama Marie

"Naver satu lagi, kamu akan pidah sekolah"

"what?!"

"kamu akan satu sekolah dengan calon suami itu" ucap laki-laki paruh baya yang bernama Henry

"Do i have a choice?" ucap gadis berseragam itu

"absolutely not" ucap Henry

"Mom yakin ini yang terbaik buat kamu sayang, mom akan atur pertemuannya dan daren akan mengurus kepindahanmu"

Setelah perkataan yang dikeluarkan oleh perempuan paruh baya tersebut, gadis itu langsung pergi menaiki tangga menuju kamar dimana dia bisa meratapi nasibnya dijodohkan dengan orang yang tak dia kenal.

****

Disebuah mansion yang megah dan besar, jauh dengan kebisingan kota New York. Seorang laki-laki baru saja memarkirkan mobil kesayangannya didalam garasi. Ia membuka pintu depan dengan perlahan seperti layaknya pencuri, karena tidak ingin mengganggu kehidupan orang lain didalam mansion itu.

Tapi langkahnya terhenti begitu saat ia mendengar seseorang memanggil namanya dari belakangnya.

"Ekhem! Mark! sadar tidak ini jam berapa sekarang?!"

"Jam 2 subuh" ucap pria tersebut singkat padat dan penuh makna

"habis darimana ha?! pak Brokle bilang kamu udah keluar dari kantor jam 6 sore!!" ucap wanita paruh baya tersebut sambil menjewer telinga anaknya

"Aduh sakit mom!"

"Rasain tu!! kamu habis main cewek lagi?! habis dari club? kamu tu ya dasar anak gak bener!! capek mom kasih tau kamu! kamu mom nikahin sama anak temennya mom!"

"Ha?! mom masih waras kan?"

"Kamu ni ya! Mom masih sehat gini kamu bilang gak waras?! dasar anak durhaka kamu!" ucap wanita tersebut sambil menjewer telinga anaknya semakin keras

"Maafin aku ya mom. Mrs. Lana Baldwin yang paling cantik maafin aku ya mom" ucap anaknya Mark sambil menhatukan kedua tangannya untuk memohon

"Mom maafin tapi kamu harus setuju dengan pernikahan ini!"

"Mom, aku masih pengen bebas. Belum terpikir olehku untuk menjalin suatu huungan yang pasti apa lagi dengan orang yang tidak aku kenal mom. Ditambah lagi aku masih sekolah dan mengurus perusahaan"

"Mom mau punya cucu, kamu tega liat mom yang udah tua tapi belom melihat anaknya menikah?" Ucap Lana sedih

"Jangan bcara aya gitu mom, aku gak suka. Dan aku juga masih 18 tahun. Kak Geo kan udah mau punya anak tinggal lahiran aja"

"Ikutin permintaan mom yang ini ya, mom mohon"

"Really mom?"

"hanya sekali ini aja ya"

"aku pikir lagi deh mom"

Tidak ada yang tau kehidupan mereka akan seperti apa, hanya Tuhan yang tahu

Hai!! Yah walaupun cerita ini masih gak jelas, makluin yah! ^^ penulis baru yang masuk di wattpad.

salam untuk kalian semua

vote and comment

vote and comment

vote and comment

vote and comment

Edited ♧

Amour (on hold)Where stories live. Discover now