First Day

15.3K 2.2K 331
                                    

Summary:

Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk Harry? Apakah kisah penyelamat dunia sihir itu akan berubah sepenuhnya? / "Tidak, Potter. Aku akan menempatkanmu di sana. Tempat di mana kau seharusnya berada. SLYTHERIN!" / "Kau yakin dia sanggup beradaptasi di sini? Santo Potter itu—" / "Akan kulakukan apa pun untukmu. Apa pun. Kumohon ubahlah aku, Malfoy." / "Kau bilang apa pun kan?" / DRARRY! Read and review,please.

.....

Derap langkah itu terdengar seakan dipacu dengan paksa. Desah napas yang terengah-engah menjadi satu-satunya suara yang mendominasi koridor bawah tanah ini. Cowok dengan bekas luka kilat di dahinya nampak nyaris terjungkal, ketika mendadak sibuk membetulkan letak kacamatanya yang hampir terjatuh perihal turnamen lari tersebut. Langkahnya terhenti di depan pintu kayu yang nyaris tidak terlihat karna kurangnya penerangan disana. Nah, jika seperti itu, memangnya siapa yang akan menduga bahwa ada kelas yang tengah berlangsung tepat di balik pintu itu?

Cowok ini menghela napas keras-keras dan mengusap peluh yang membasahi dahinya, sebelum jemarinya perlahan menyentuh kusen pintu. Namun belum sempat jemari itu bergerak, pintu sudah terbuka lebih dulu.

Pria berpostur tinggi dengan rambut panjang berminyak dan senyum sinis bicara di seberang ruangan sana.

"Wah, wah. Our new celebrity. Merasa sudah terlalu pandai untuk tidak datang tepat waktu, Mr. Potter?"

Harry Potter menggertakkan gigi. Ingin rasanya mengguyur manusia satu ini dengan ramuan perontok rambut atau semacamnya. Sial.

.....

a Drarry fanfiction written by GinevraPutri:

Change Me, Malfoy

Harry Potter © J.K. Rowling

Rated-T. Romance and Adventure.

Warning: A little bit bad languange. Maybe typo(s), OOC(s), plothole(s).

Alright. I told you that. And now-

Enjoy this.

.....

Chapter 2 – First Day

"Maaf atas keterlambatan saya, Proffesor."

"Dimana kita bisa menemukan Benzoar, Mr. Potter?"

Harry mengerjap. A-apa itu? Apa dia baru saja menyebutkan nama lain bensin? Seorang gadis di deretan bangku paling depan mengacungkan tangan dengan kelewat bersemangat.

"Kau tidak tahu jawabannya? Well, kita coba lagi. Apa perbedaan mendasar antara monkshood dan wolfsbane?"

"S-saya tidak tahu, Sir."

"Apa yang kudapatkan jika aku mencampurkan wormwood dan asphodel?"

Harry menggeleng pelan.

Draco Malfoy mendengus, "Fame isn't everything."

Gelagak tawa merambat ke seluruh ruangan, terkecuali murid-murid Gryfindor yang memandang Harry prihatin.

"Menyedihkan," Proffesor Snape, guru mata pelajaran Ramuan sekaligus kepala asrama Slytherin itu mengangkat bahu. Hah. Kepala asrama macam apa yang akan menjerumuskan anak asramanya sendiri?

Change Me, MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang