The Secret My Wife

The Secret My Wife {2}

  
   Aku masih duduk disana dengan pikiran yang mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.  Aku benar benar bingung dan takut sekali. 

    Hingga seseorang membuka pintu dan masuk ke rumah.  Aku berdiri dan melihat soeun yang terengah engah dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Soeun langsung berhambur ke pelukan ku dan menangis sejadi jadinya.

"oppa.....ini seharusnya tak terjadi padamu......ini tak seharusnya menimpa kita........kau tak boleh mengalami persinggungan itu......Aku mencintaimu, aku menyayangimu......kau seharusnya tak mengalami persinggungan."

Pada titik ini aku benar-benar linglung. Kutenangkan istriku , kudekap hingga berhenti tangisnya.

"soeun , perkataanmu tak masuk akal, siapa dia....? Apa yang kau maksud adalah 'makhluk' itu?....."

"aku tak tau apa  sebutan dari 'makhluk' tersebut, aku  sendiri tak pernah melihatnya secara langsung. Hanya orang-orang di sekitar ku yang kadang kala bertemu dengan makhluk itu, yang selalu berwujud mirip dengan ku"

"Tapi saat kau berteriak di telepon, kau tahu apa yang aku lihat kan....... bagaimana bisa?"

Ia menatapku dan mulai menangis lagi.

"Aku merahasiakan ini darimu karena aku tak mau Kimbum oppa takut......"

"Tak apa... coba ceritakan semuanya padaku......"

kurengkuh ia mendekat. Kemudian ia menceritakan padaku tentang orang sebelumku yang juga pernah mengalami 'persinggungan' itu, yaitu melihat ia dan makhluk tersebut bersamaan.

[soeun]

Kala itu aku masih SMA, keluarga ku, yaitu orang tuaku dan kedua kakak laki-lakiku terbiasa melihat kemunculan 'makhluk' tersebut di sekitar rumah . "Makhluk" itu kerap muncul sebagai gadis yang mirip dengan ku yang tersenyum sambil menyesap segelas air. Penampakan-penampakannya seringkali hanya terjadi di kediaman ku, seperti rumah. tak pernah di sekolah atau tempat lain.
Menghadapi situasi ini, orang tua ku gak  mengizinkan ku  membawa teman ke rumah, sebab mereka khawatir teman-teman ku akan ketakutan jika bertemu makhluk itu. Namun, suatu hari, karena aku bersikukuh dan mendebat bahwa makhluk itu takkan melukai siapapun, awalnya mereka tak ingin mendengarkan ku tapi setelah beberapa kali mencoba untuk membujuk akhirnya mereka pun mengizinkan teman ku datang berkunjung.

Aku sangat senang karna itu.  Jadi esok harinya aku langsung mengajak salah satu teman ku yang bernama song joongki.  Dia teman yang baik dan sering menolong ku.  Kami sangat akrab. Aku  dan  joongki tengah mengerjakan PR bersama.  Hingga  aku  berpamitan ke dapur mengambil makanan kecil. Saat hendak naik ke kamar, aku   mendengar joongki berkata.

"Lucu sekali...... tapi senyumanmu itu bikin aku ngeri......"

Langkah ku langsung terhenti  terhenti seketika,  pintu kamarnya tak tertutup, sementara aku  berada dalam jangkauan pandang joongki dari koridor. Aku  bisa melihat keterkejutan dari wajah joongki saat dia melihat ku. wajah joongki berubah pucat, sejenak kemudian terdengar suara gelas pecah. Aku sangat syok saat itu  melihat joongki yang melihat ke arah ku dan   makhluk itu secara bergiliran. Aku merasakan firasat buruk.  Aku tau akan terjadi hal yang buruk

  Karena masih kaget, aku hanya terpaku menyaksikan joongki di dalam kamar ku berucap  terbata-bata,

"Apa- ap...."

Namun aku segera dapat mengendalikan perasaan ku, aku berlari menuju kamar, tapi pintu terbanting menutup di hadapan ku. Aku pun menggedor-gedor pintu kamar sambil berteriak

"JOONGKI! JANGAN LIHAT MATANYA! JANGAN LIHAT!"

   Aku  menjerit  Namun suasana tiba tiba menjadi sunyi. Ketakutan ku semakin menjadi,  aku takut terjadi sesuatu dengan joongki dan itu memang benar saat aku melihat keadaan joongki   Lima menit kemudian, pintu terbuka dan joongki tergeletak pingsan di sana. Setelah dilarikan ke rumah sakit, mereka menyatakan joongki buta. Dokter tak dapat menjelaskan sebabnya. Saat  ditanyai tentang apa yang ia lihat terakhir kali, dengan terbata-bata joongki menjawab.