JCD 2

23.2K 1.1K 19
                                    

Setelah selesai acara resepsi pernikahan yang begitu megah di Hotel milik keluarga Fatir sendiri.
Kini mereka sedang beristirahat di dalam kamar yang telah di rias seindah mungkin untuk pengantin baru ini.

Keysha terduduk di ujung kasur, ia menunggu Fatir yang sedang membersihkan diri untuk menjadi imamnya ketika sholat. Keysha sudah siap dengan mukena yang telah ia pakai dan alat sholat untuknya dan Fatir. Lama menunggu akhirnya yang ditunggu keluar juga dari kamar mandi dengan tubuh yang segar tapi tubuh Fatir ternyata tak sekekar yang Keysha bayangkan Bahkan lebih cenderung kurus.

Tatapan mereka pun bertemu, dengan cepat Keysha menundukkan pandangannya, ia masih takut saat menatap mata teduh Fatir. Apakah mungkin ini semua karena ia bertemu kembali dengan Alfian? Lelaki yang dulu selalu setia mendukungnya dalam keadaan apapun, sampai akhirnya Alfian menghilang entah kemana setelah wisuda. Bagai ditelan bumi tidak ada kabar berita sama sekali.

Sejak itu Keysha bertekat akan memantapkan hatinya hanya untuk calon suaminya nanti dan sekarang ia telah bersuamikan Fatir kakak dari Alfian, sungguh sangat tak enak sekali? Ia juga tadi sudah pura-pura berbohong pada Fatir, kalau dirinya tak mengenal Alfian padahal nyatanya sebaliknya.

"Maaf ya lama." Suara serak-serak basah khas suaminya mengagetkan Keysha yang sedang termenung.

"Gak apa-apa kak?"

"Iya kita sholat dulu." Kini mereka sedang sholat berjamaah dengan di imami  oleh Fatir dan di makmumi Keysha. Saat sholat terlihat sekali Fatir adalah lelaki yang cocok untuk Keysha dalam arti mereka sangat serasi baik di mata manusia maupun dimata sang Khalik.

"Ya Allah mantapkanlah hati hamba untuk hanya mencintai lelaki yang telah menjadi imam hamba," Doa Keysha dalam sholatnya saat ini, ada rasa bahagia di hati Keysha karena malam ini ia sudah memiliki imam dalam sholat.
Ini adalah saat-saat romantis bagi Keysha tapi entah kenapa ia merasa ada yang mengganjal dihatinya saat ini.

"Ya Allah terimakasih engkau telah memberikan hamba seorang istri sholehah, jadikanlah pernikahan ini pernikahan yang sakral dan suci serta selalu menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmanh.
Jadikanlah hambamu ini sebagai suami yang bisa membahagiakan keluarga, istri dan anak-anak hamba kelak.. Amiin." Doa Fatir yang diakhirinya dengan sujud lalu ia berbalik kebelakang menghadap istrinya dengan cepat Keysha menggapai tangan suaminya lalu ia cium dengan sangat lembut, Fatir hanya tersenyum sambil menatap mata Keysha sesaat lalu ia cium kening wanita halalnya ini.

"Meskipun pernikahan ini adalah perjodohan karena Bisnis namun aku akan berusaha membuatmu bahagia serta akan mencintaimu segenap jiwa dan ragaku." kata Fatir lekat, "Apakah Aku boleh bertanya ?" tanya Fatir sambil tersenyum tipis.

"Kau berhak bertanya apa saja karena kau adalah suamiku tidak ada kata bolehkan atau apapun bagimu." tutur Keysha yang langsung membuat Fatir tersenyum karena kata-kata dari istrinya yang sangat menghangatkan.

"Mengapa kamu menerima pernikahan ini?" tanya Fatir sedikit canggung.

"Alasannya karena Papa dan Mama." Jawab Keysha.

"Hanya itu?" Keysha pun langsung mengangguk dengan cepat.

"Kalau kakak sendiri ?" Tanya balik Keysha.

"Karena kakak yakin pada Ayah kalau gadis yang akan menjadi istri kakak adalah wanita yang baik. Dan Kakak juga tidak tahan dengan Ibu yang selalu merengek menginginkan kakak untuk segera menikah, dan hati kakak yang menuntun untuk menerima perjodohan ini." Jelas Fatir panjang lebar.

Keysha hanya terdiam mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Fatir.

"Bolehkan kakak buka mukena mu?" tanya Fatir pelan.

Jodoh Cerminan Diri (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang