"Galih aja, gue soalnya ada janji sama Rion anak Bahasa Inggris buat jalan. Lagian, Galih juga udah tahu kostannya si Laut kok." Kiera menolak. Ia tak mungkin membatalkan janji dengan Rion, apalagi selama ini dia menantikan kesempatan untuk dapat kencan dengan Rion dan malam ini adalah kesempatannya, dan dia tak akan menyia-nyiakan itu.

"Nggak mau tahu. Pokoknya kalian ikut semua!" Tegas Lenta sekali lagi. Ia tak mau jika salah satu diantara temannya ada yang tidak ikut. Intinya, semuanya harus ikut menemaninya.

***

Laut baru saja selesai membersihkan dirinya setelah mengerjakan tugas dari kampus. Lumayan buat hari ini. Ehm, tapi dia jadi ingat mengenai SMS dari Viona. Apa iya, kekasihnya itu benar-benar akan menemuinya? Rasanya mustahil, Lenta yang tak pernah bepergian jauh tanpa izin orang tuanya bisa nyasar ke Bandung untuk menemuinya.

Laut meraih ponselnya, mencoba membaca sekali lagi pesan masuk dari Viona tadi sore.

From: Viona

Laut. Mau ketemu Lenta nggak?

Sent : Viona

Emang kalian ada dimana? Bukannya lagi di kemang?

From: Viona

Gue akan buat Lenta malam ini juga ada di Bandung kalau lo bales SMS dia dengan bilang sayang sama dia.

Sent: Viona

Males ah. Paling lo boong.

From: Viona

Udah sih, tinggal SMS doang. Lagian sekali-kali bikin pacar lo seneng kenapa sih? Jadi manusia kok kaya es gitu. Kalau bukan karena gue dan Kiera yang selalu bujuk dia buat bertahan sama lo, gue yakin di kampus Lenta udah punya pacar bahkan udah gonta-ganti. Nggak stuck di lo yang cuek abis kaya bebek.

"Laut." Chacha muncul di ambang pintu kamar kost Laut, ia segera masuk tanpa di persilakan. Laut segera meletakkan ponselnya di samping ia duduk saat ini.

"Kenapa?" Tanya Laut saat Chacha sudah duduk disampingnya.

"Mau curhat sekaligus minta tolong." Chacha memasang wajah super sedih yang ia miliki dan mau tak mau Laut mengangguk meskipun waktu sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. Untung saja, ibu kost yang super galak itu hanya sebulan sekali berkunjung untuk mengecek bagaimana kelakuan para penghuni kost meski kediaman beliau dekat dengan rumah kost. "Bayu lagi deket sama Kei, anak kelasan lo itu yang super cantik." Chacha mulai bercerita.

"Terus? Lo cemburu?" Tanya Laut. Laut tahu betul jika Chacha yang baru putus dari Bayu beberapa minggu lalu masih menyimpan perasaan pada Bayu. Chacha mengangguk kecil. Benarkan apa yang ada dipikiran Laut?

"Tenang aja. Gue tahu kok, Kei bukan tipe ceweknya Bayu dan Bayu juga bukan tipenya Kei." Laut mencoba menenangkan.

"Tapi kan, Ut. Cinta bukan karena tipe. Bayu bukan tipe gue, tapi gue malah jatuh cinta sama dia!" Chacha menggelembungkan pipinya. Sadar bahwa cinta bukan hanya melihat dari karakteristik yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri.

"Sekarang, lo mau gimana?" Tanya Laut. Mata Chacha berbinar mendengar pertanyaan itu. Waktunya meminta tolong!

Chacha baru saja akan membisikkan sesuatu pada Laut, namun ia mendengar suara Bayu yang berbicara dengan seseorang. Entahlah itu siapa, yang pasti ia hanya mendengar suara Bayu yang semakin mendekat. Dengan cepat ia mendekatkan wajahnya pada wajah laut. "Ini waktunya lo bantuin gue." Bisik Chacha yang membuat kening Laut berkerut.

Long Distance RelationshipOnde histórias criam vida. Descubra agora