Pertemuan 2

15.9K 414 3
                                    

"Kau!!! Kutolak!!! Pergilah!"

Aku tersentak mendengar kata kata itu.
Cih, dasar jahat. Aku sudah lelah mencari alamat perusahaannya & aku belum bekerja sudah di tolak???

"Kau tidak dengar??? Pergilah!!!"

Sudah cukup. Dia sombong sekali.

"Aku tidak mau. Aku belum bekerja disini & kau langsung menolakku???"
"Apa ini cara melamar kerja yang benar?"
"A...A...Apa???"

Dia langsung menghentikan gerakan menulisnya & menatapku dengan intens.

"Aku langsung menolakmu karena kau tidak punya sopan santun, kau masuk tidak mengetuk pintu, kau menjawab atasanmu, kau berteriak, kau berdiri disitu dari tadi tanpa menyapaku, kau tidak minta maaf atas kesalahanmu. Kau pikir aku mau menerimamu? Walau hanya office girl saja." Jawabnya panjang lebar.

Choi Ji Wook.
Aku tidak mau menerimanya.
Walaupun hanya office girl.

Tapi, tetap saja. Aku mencari pegawai yang sopan santun.
Aku tidak mau saat dia melayani orang lain dia akan berbuat seenaknya.

Lagipula, dia juga akan menyiapkan makanan & minuman untukku juga.

"Ma...maaf... aku tidak akan melakukannya lagi." Dia minta maaf padaku.

Kenapa tidak dari tadi?

"Aku tetap menolakmu. Biasanya orang meminta maaf di awal & akhirnya dia akan melakukan kesalahannya lagi."
"Kau ini menyebalkan sekali. Aku janji aku tidak akan melakukannya lagi."
"Apa jaminanmu?"
"Kau langsung memecatku jika aku berbuat kesalahan."
"Baiklah. Kau bisa bekerja besok & full time."
"APA??? TIDAK!!! Aku ini masih sekolah."

Aiissh... dia mulai lagi. Bodoh sekali aku menyetujui jaminannya tadi.

"Kau kupecat sesuai jaminan yang kau berikan padaku."
"Aku belum bekerja di sini & kau langsung memecatku? Aku sangat butuh uang untuk keluargaku."
"Lalu, apa hubungannya denganku?"

Hanny Kim
"Lalu, apa hubungannya denganku?"

Si brengsek ini. Seenaknya dia mengeluarkan kata kata itu.
Sebenarnya, disini yang tidak punya sopan santun siapa???

Kalau dia bukan atasanku & aku tidak butuh uang.
Aku akan menonjoknya sekarang.

"Tentu saja ada hubungannya. Kau harus memberikanku pekerjaan."
"Lalu, kenapa kau ceritakan masalah keluargamu padaku? Kau pikir aku akan peduli?"

AAARRRRGHHH....
Aku benar benar bisa gila. Menyesal sudah memuji wajahnya.

Choi Ji Wook
Sangat menyenangkan membuatnya kesal.
Aku tau dia menahan marahnya dari tadi.

Walaupun aku sibuk menulis tapi aku bisa melihat dari gerak tubuhnya yang menahan marah.

Menyenangkan sekali. Setidaknya ada hiburan. Baru sekali ini ada orang yang berani menjawab & melawanku.

"Aku menceritakannya aku harap kau mengerti & memberikan pekerjaan padaku."
"Baiklah. Kau kuterima lagi. Jangan salah paham. Aku melakukan ini karena aku kasihan padamu bukan karena aku ingin membantumu."

Dia menghela nafasnya. Pertanda ia benar benar kesal padaku & dia sangat menahan marahnya.

Tapi, baguslah. Setidaknya aku mengajarkannya sopan santun & menahan marahnya.

Hanny Kim
Memang benar sih...
Apa gunanya aku menceritakan padanya. Sampai nangis darahpun dia tidak peduli.

"Aku sangat bodoh." Ucapku sambil memukul pelan kepalaku.
"Kau memang bodoh. Duduklah."

Apa ini? Tiba tiba dia mengataiku bodoh. Aaissh... Sabar sabar Hanny sabar...kau harus tahan banting bekerja dengannya.
Sebentar lagi akan selesai.

"Aku bilang duduk. Kenapa masih berdiri? Aku tidak akan menyentuhmu. Tenang saja. You're not my type."

Cih... menjijikkan. Dia berbicara bahasa inggris padaku.

"Baiklah. Kita mulai kontrak kerjanya. Disini ada peraturan yang perlu kau patuhi & sudah ada dikertas itu kau bisa membacanya tapi nanti."

Choi Ji Wook
Dia terlihat serius saat mendengarkanku bicara.
Baguslah ada kemajuan walaupun sedikit.

"Kau bilang masih sekolah? Baiklah kau boleh bekerja part time. Bukankah aku sangat baik? Biasanya aku tidak menerima part time. Semuanya harus bekerja full time untuk perusahaan."
"Hah, ini perusahaan/kerja rodi?"
"Part time dibatalkan."
"Jaangaann... baiklah aku akan diam saja."
"Kau ini pengecualian. Tapi, jangan berpikir kau ini pegawai istimewa untukku? Semua pegawai aku berlakukan sama disini & suatu saat aku dapat memecatmu"
"Ba.. baiklah..."
"Satu lagi. Jangan lupa menyiapkan makanan & minuman untukku jam 6 pagi, 5 sore, & 9 malam."
"APA??? Ini benar-benar kerja rodi!!!"
"Aku tidak terima protes. Kalau tidak mau pergilah."
"Baiklah. Aku terima."

Dia langsung pergi saja setelah membungkukan badannya.

Dia selalu bilang kerja rodi. Kerja rodi apanya? Aku melakukan ini untuk membuat perusahaanku menjadi lebih baik & sudah terbukti perusahaanku meningkat penjualannya setelah aku memaksakan mereka bekerja full time & meningkatkan kualitas kerja mereka.

Rumah Hanny
"Ohh... sayang sudah pulang? Kau pasti lelah habis kerja kelompok. Makanlah. Ibu sudah menyiapkannya untukmu."
"Ibu... jangan terlalu baik padanya nanti dia manja. Biarkan saja dia ambil sendiri." Ucap Eunji adik Hanny.
"Aissh... kau ini!!!" aku memukul kepalanya & ia langsung mengadu.
"Ibu... lihatlah Kakak memukul kepalaku."
"Hanny! Berhenti memukul kepala adikmu atau Ibu yang akan memukul kepalamu."
"Hhhhhaaahhh (aku menghela nafas) baiklah... Aku lelah sekali. Terima kasih Ibu sudah menyiapkan makanan untukku. Tapi, aku sangat kenyang sudah makan terlalu banyak di rumah Shin Min." Ucapku panjang lebar.
"Makananmu untukku saja."
"Ambilah. Ibu, Ayah mana?"
"Dia masih bekerja. Tidurlah kalau kau lelah." Ucap Ibuku & kubalas dengan anggukanku.

Kamar Hanny
Kenapa aku harus punya atasan sepertinya. CEO CEO CEO???
Terserahlah. Aku tidak peduli.

Tring 3x
Terdengar suara dari hp Hanny.

"Ya, Shin Min?"
"Ibumu selalu menelfonku. Dia tidak percaya kalau kau sedang di rumahku. Tapi, aku berusaha meyakinkannya & aku berhasil. Bukankah itu keren???" Ucap Shin Min panjang lebar.

Hal seperti itu dibilang keren?

"Ya... terima kasih"
"Kau ini kenapa? Lesu sekali? Bagaimana pekerjaanmu?"
"Aku sangat lelah Shin Min. Besok aku akan menceritakan padamu."
"Okay. Good night, Hanny."

Aku langsung menutup telpon dari Shin Min & pergi tidur.

Esok harinya di sekolah...
"Haaannny ku sayang... sini." Teriak Shin Min.
"Tumben kau datang pagi?"
"Hehe... aku ingin mendengarkan ceritamu."
"Baiklah... CEO itu!!! CEO itu sangat menyebalkan!!! Aku melamar sebagai office girl. Tapi, ditolak. Dia mempersulitku!!!
"Kenapa tidak mencari perusahaan lain saja?"
"Itu tidak mudah. Mencari pekerjaan di Seoul sangatlah sulit."
"Kau saja yang malas mencarinya, Cih!"

Huh, Shin Min mulai menyebalkan lagi.

"Kalau aku malas kenapa aku bisa dapat peringkat 1?" Tanya Hanny.
"Itu karna kau lagi beruntung." Ucap Shin Min.
"Diamlah. Guru Won datang."

Seketika itu semua murid diam & Guru Won langsung menyuruh semua murid untuk mengumpulkan tugas.

Bel istirahat...
"Ayo kita ke kantin Hanny..." ajak Shin Min padaku & aku hanya mengangguk.

"Hanny, apakah CEO nya tampan?"
"Kenapa kau bertanya tentang CEO nya? Kenapa tidak tentangku?"
"Aissh... aku setiap hari bertemu denganmu & kau juga tidak apa apa. Lalu, bagaimana? CEO nya?" Ucap Shin Min sambil tersenyum & menaikkan alisnya.
"Tua, pak tua, menyebalkan & mesum."
"APA??? Bersabarlah itu hanya sesaat aku yakin kau bisa melaluinya."

Tbc~
Next Chapter yaaa...

Office Girl Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang