Because Of You

2.5K 111 3
                                    

Judulnya rada gimana gitu, tp ini asli dari imajinasi saya. Tak lupa saya mengingatkan, siapkan kresek buat jaga" jikalau ingin muntah membaca ff ini. Wkwkwkwkwkwkwk
Typo bertebaran *saya mengingatkan

Ini judul saya ambil dari lagunya Baek Ji Young yang judulnya Because of you ost Hyde, Jekyl, Me.

Happy reading

Seorang gadis tengah menyirami bunga yang ada ditoko bunga miliknya, gadis tersebut tersenyum saat mengetahui bunga yang ada ditokonya merekah dengan warna-warna yang indah dipandang menurutnya. Sudah empat bulan ini ia tinggal di Tokyo, bukan karena kemauannya tapi karena keadaannya yang mengharuskan ia pergi dari negara tercintanya Korea. Setelah empat bulan lalu dokter menyatakan bahwa ia tengah mengandung, ia memutuskan untuk menetap di kota Tokyo ini, gadis tersebut adalah Seohyun, Seo Joohyun nama lengkapnya. Keadaannyalah yang membuatnya harus tinggal dengan menyewa rumah sederhana di pinggiran kota Tokyo. Ia adalah yatim piatu, sejak kecil ia diasuh oleh bibinya, ia benar-benar kecewa pada dirinya sendiri, ia akan benar-benar membuat bibinya malu karena keadaannya kini, Seohyun menyembunyikan kenyataan bahwa ia hamil dari bibinya, ia takut jika bibinya tahu beliau malah akan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya karena Seohyun tahu seperti apa sifat bibinya. Seohyun sekalipun ia tidak menginginkan anak yang ada dikandungannya kini, tapi ia tetaplah seorang perempuan, ia punya hati nurani tentunya dan tidak semua perempuan diberikan keistimewaan seperti ini walaupun caranya salah, ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia sendiri yang akan merawat dan membesarkan anak ini nantinya, ia tahu dengan jelas siapa ayah dari anak yang ia kandung, ayah dari anak yang ia kandung adalah salah satu alasan ia berada di Tokyo. Ia tidak mau meminta tanggung jawab dari ayah yang anaknya kini tengah ia kandung, hanya satu alasan Seohyun, cinta. Ia tidak mencintai ayah anak yang dikandungnya kini, mungkin Seohyun terlihat egois karena tak memikirkan keadaan anaknya nantinya, tapi ini semua juga demi kebaikan dirinya sendiri dan anaknya nantinya, pikir Seohyun. Selama empat bulan inilah kehidupannya benar-benar berubah drastis walaupun tidak sepenuhnya berubah, buktinya ia masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Ia bahkan membuka sebuah toko bunga kecil disana, dari penghasilan yang tidak seberapa itulah ia menghidupi dirinya sendiri dan juga bayi yang ada dikandungannya. Seohyun, ia selalu menghibur dirinya sendiri dengan membacakan buku cerita untuk anak yang kini dikandungnya.
"Selamat datang," sapa Seohyun ramah pada pelanggannya yang baru saja memasuki toko bunganya.
"Apa disini ada bunga tulip? Saya mencari dimana-mana namun tak menemukan sama sekali." Jelas si pembeli ramah.
"Tentu, warna apa yang anda inginkan tuan?" tanya Seohyun ramah.
"Ada warna putih?" tanya si pembeli.
"Ada." Jawab Seohyun.
"Baiklah, bungkuskan beberapa tangkai bunga tulip berwarna putih tersebut, dan juga pita untuk hiasannya warna pink." Jelas si pembeli.
"Baiklah." Kata Seohyun berhambur mengambil beberapa bunga di atas rak terbuka yang terdapat beberapa jenis bunga disana, Seohyun sedikit kesusahan karena ia harus mengambil beberapa tangkai bunga tulip di tumpukkan bunga yang cukup tinggi, jika saja perutnya tidak sebesar sekarang ini mungkin ia akan memanjat di tangga besi yang terletak rapi di sampingnya, ia menghela nafas panjang. Si pembeli yang mengetahui keadaan Seohyun yang tengah hamil dengan perut besar segera menghampiri Seohyun dan menolongnya.
"Maafkan saya, saya tidak tahu anda tengah hamil. Akan saya bantu." Kata si pembeli sembari menaiki tangga besi dan mengambil beberapa tangkai bunga tulip di atas rak.
"Terimakasih." Kata Seohyun saat beberapa tangkai bunga tulip sudah berada di tangannya.
"Apa kebetulan anda orang Korea?" tanya si pembeli, Seohyun hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
"Benarkah? Senang bertemu denganmu, aku Lee Donghae. Aku juga dari Korea." Kata si pembeli sembari mengacungkan tangannya hendak menjabat tangan Seohyun, Seohyun menatap Donghae sekilas dan kemudian tersenyum tanpa menyambut jabatan tangan Donghae. Donghae segera memasukkan kembali tangannya kedalam saku celananya.
"Apa bunga ini untuk kekasih anda?" tanya Seohyun sembari mengikat pita pada ujung beberapa tangkai bunga tulip tersebut.
"Ya, dia juga orang Korea, dia sangat menyukai bunga tulip putih." Jelas Donghae, Seohyun yang sibuk mengikat pita hanya tersenyum, dan kemudian memberikan bunga tersebut pada Donghae.
"Terimakasih, saya berharap kalian selalu bahagia." Ucap Seohyun tulus. Donghae hanya tersenyum dan kemudian segera memberikan beberapa lembar uang pada Seohyun. Seohyun, ia memang tidak bisa terlalu akrab pada orang lain apalagi pada orang yang baru dikenalnya, sangat sulit untuknya beradaptasi dengan orang yang baru ia kenal, karena sifat pendiam dan dinginnya lah yang membuatnya jarang bergaul dengan orang lain bahkan teman-temannya sendiri, ia lebih memilih berada didalam kamarnya hanya untuk membaca buku pengetahuan. Setiap menjelang sore ia akan selalu pergi ke sebuah Coffe Shop milik teman yang ia kenal saat kuliah lebih tepatnya seniornya. Seperti yang ia lakukan saat ini duduk membelai lembut perutnya yang terlihat lebih besar di kursi salah satu meja di Coffee Shop tersebut, orang mengenal Coffee Shop tersebut dengan sebutan Black Rose.
"Kau melamun Seo Joohyun?" tanya seorang pria yang tak lain adalah si pemilik Coffee Shop tersebut, Kim Jongwoon.
"Tidak aku tidak melamun." Jawab Seohyun singkat, Jongwoon tahu siapa ayah dari anak yang Seohyun kandung. Jongwoon duduk sebuah kursi didepan Seohyun.
"Sampai kapan kau akan menyembunyikan anak itu darinya?" tanya Jongwoon menatap Seohyun iba, Seohyun menatap Jongwoon datar.
"Aku tidak tahu, mungkin selamanya aku akan menyembunyikannya dari ayah kandungnya." Jelas Seohyun menatap kearah perut buncitnya.
"Seohyun-ah, kemarin dia menghubungiku, dia menanyakanmu padaku." Jelas Jongwoon
"Jangan katakan kalau aku ada disini oppa. Aku tidak punya tempat tujuan lagi." jawab Seohyun.
"Kau tahukan sejak dulu ia mencintaimu bahkan sampai sekarang ia tidak menikah hanya untuk menunggumu." Jelas Jongwoon sedih.
"Aku tahu." Jawab Seohyun singkat.
"Seohyun-ah..." belum sempat Jongwoon melanjutkan kata-katanya Seohyun menimpali Jongwoon dengan perkataannya.
"Jongwoon oppa, sepertinya aku mengganggumu. Aku pergi." Kata Seohyun pergi begitu saja, Jongwoon menghela nafas panjang. Sesampainya dirumah sewanya, Seohyun memutuskan untuk membersihkan dirinya dan segera berbaring dikamarnya, tak ada lagi yang perlu ia lakukan selain itu, kini ia tengah sibuk membacakan cerita untuk anak yang ada dikandungannya.
#Flashback#
Hari ini adalah 2 tahun semenjak Seohyun lulus dari universitas, ia menghadiri pesta dirumah seorang rekannya, karena sudah 2 tahun tidak bertemu dan sibuk pada pekerjaannya masing-masing dan kehidupan Seohyun berubah setelahnyaDisana pulalah terakhir kali ia melihat ayah dari anak yang ia kandung. Sekalipun ia adalah orang yang terkenal dingin dikampusnya tapi ia memiliki beberapa teman yang begitu peduli padanya. "Apa kabar?" tanya seorang lelaki pada Seohyun, Seohyun menatap dingin pada lelaki tersebut.
"Kau Seo Joohyun-kan? Kau ingat aku kan? Aku Cho Kyuhyun,kau ingat aku? Aku junior Jongwoon hyeong." Jelas laki-laki tersebut pada Seohyun. Seohyun menatap laki-laki yang kini berdiri didepannya datar.
"Kau masih sama seperti dulu." Jelas laki-laki yang bernama Kyuhyun tersebut, lagi-lagi Seohyun hanya menatap Kyuhyun datar.
"Bagaimana keadaan Jongwoon hyeong sekarang? Sudah lama aku tak mendengar kabarnya." Tanya Kyuhyun sembari menaburkan sesuatu di minuman Seohyun yang terletak di meja dekat mereka tanpa sepengetahuan Seohyun.
"Dia di Jepang." Jawab Seohyun singkat.
"Dia di Jepang? Kenapa tak memberitahuku?" gumam Kyuhyun, yang terdengar cukup jelas ditelinga Seohyun. Seohyun hanya diam dan segera ia meneguk habis minumannya yang sedari tadi ia biarkan diatas meja, tanpa ia tahu Kyuhyun tersenyum sinis melihatnya meneguk habis minumannya, ia berniat pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun yang berdiri tersenyum senang, Seoohyun berjalan sedikit sempoyongan beberapa detik setelah meminum minumannya hingga ia menyadari bahwa ia merasa sangat mengantuk, Seohyun  tak sadarkan diri.

OneShootWhere stories live. Discover now