Part 2

8.4K 154 0
                                    

Luna membuka matanya perlahan. Luna mengedarkan pandangannya hingga matanya bertemu dengan mata seorang perempuan di sampingnya. Perempuan itu tersenyum padannya.

"Hay! Kau sudah bangun" Luna membalas sapaan perempuan itu dengan tersenyum lemah.

"HEY, ADAM!! BANGUN!!!" Luna menatap perempuan itu berteriak entah pada siapa. Luna mengikuti arah pangang perempuan itu di pojok ruangan. Seorang pria yang tidur dengan posisi tengkurap di sofa.

Lelaki itu bergerak lalu membuka matanya.

"Hm.. Ada apa, Angel?" Pria itu bertanya dengan mata yang setengah terlelap.

"Lihat, Adam! Perempuan yang kau bawa bangun" Luna yang merasa menjadi bahan pembicaraan hanya diam.

Laki-laki bernama Adam itu langsung bangkit dan menghampirinya. Sedangkan perempuan bernama Angel itu kini menatapnya dengan wajah girang.

"Syukurlah kau bangun. Aku kan pergi sebentar. Tolong kau jaga dia sebentar untukku" Ucap Adam lalu keluar dari ruangan.

Luna menatap perempuan di depannya dengan polos.

"Hay, kita belum berkenalan. Namaku Angel" Angel memperkenalkan dirinya pada Luna dengan semangat.

"Nama saya Luna" Luna menjawab dengan serak karena tenggorokkannya kering. Seperti sudah paham, Angel mengambil segelas air di atas meja dan memberikannya pada Luna.

Luna meneguknya dengan cepat hingga tandas. Angel tertawa kecil melihat tingkah Luna.

"Eh.. maaf. Mengapa saya disini? Eh maksud saya, Bagaimana saya bisa disini?" Luna bertanya dengan hati hati pada Angel karena takut bila dia salah bicara.

"Adam yang membawamu. Maksudku, pria tadi bernama adam. Dia yang membawamu kesini" Angel menjawab dengan tersenyum.

"Adam bilang, kau pingsan di mobilnya setelah dia hampir menabrakmu. Karena dia takut membawamu ke rumah sakit, jadi dia membawamu padaku" Luna menatap Angel dengan seksama.

"Anda baik sekali. Terima kasih" Luna tersenyum tulus pada Angel.

"Aku merasa tua jika kau berbicara formal. Ayolah, aku masih dua puluh satu tahun" Angel berkata dengan nada kesal dan memajukan bibirnya. Luna tertawa melihat wajah Angel.

"Apa kau sudah merasa baik?" Angel bertanya dan Luna mengangguk.

"Kalu begitu kau silahkan mandi" Luna tersenyum lalu mengangguk dan segera menuju ke kamar mandi.

***

Luna keluar dari kamar mandi setelah mengguyur dirinya dengan air dingin. Benar atau tidak, tapi Luna bersyukur karena peristiwa semalam dia mendapat tempat untuk tidur, walau harus dengan cara pingsan.

Yang sekarang harus dilakukan adalan mencari pekerjaan. Agar dia bisa mendapat uang untuk ongkos kembali ke kampung. Yah, Luna harus percaya bahwa dia bisa melakukannya.

"Apa hanya baju itu yang kau punya?" Suara Angel mengangetkan Luna yang sedang sibuk dengan pikirannya. Luna menatap Angel dengan alis terangkat.

"Haruskah kau memakai baju itu? Baju itu sudah sangat tak layak pakai" Angel berkata tanpa mempedulikan pipi Luna yang mengeluarkan semburat merah.

"Kemarilah. Aku akan mendandanimu" Angel menarik Luna keluar dari kamar lalu memasuki kamar lainnya. Kamar ini lebih besar dari kamar tempat Luna tidur.

Kamar ini bernuansa coklat dan putih. Luna menebak kalau ini adalah kamar Angel.

Angel tiba tiba keluar dari sebuah pintu di samping meja rias dengan beberapa pakaian di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Talking BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang