S.A.T.U

166K 6.5K 531
                                    

Hari ini adalah hari jumat, kebanyakan siswi membicarakan gudang lantai atas. Gudang yang sudah sejak lama ditutup. Singkat cerita ada seorang siswi yang hilang lalu tidak ditemukan pada saat itu. Dipercaya sebelum siswi tersebut menghilang... temannya melihat dia memasuki lantai atas tersebut. Dan juga setelah di periksa, tercium bau busuk di lantai atas tetapi tidak ada apa apa di ruangan tersebut. Sejak itulah gudang itu di tutup. Begitulah cerita yang sudah tersebar di sekolah.

"Eh, kalian penasaran gak sih sama lantai atas yang selalu diomongin sama anak anak itu?" Tanya Rendy penasaran.

"Gue juga penasaran, katanya sih ada yang meninggal di situ tapi mayatnya gak di temukan." Sahut Elyn.

"Rasanya gue pengen masuk terus liat apa yang ada di dalemnya." Kata Giesele sok berani.

"Alaaaaaahh lo sok beraniii, giliran masuk kicep lo ketakutan." Sahut Rio mengejek.

"Kuy lah masuk, nanti gue vidioin terus kita sebarin. Semacam memecahkan misteri gitu." Kata Rezky mengusulkan ide.

Rachel sedari tadi menggeleng gelengkan kepalanya.''Gak mauuuu... gue gak ikut...'' Teriak Rachel sedikit kuat.

"Dih apalah gak solmate, namanya kawan itu yaa susah seneng bareng. Bukan pas susah dateng pas seneng pergi." Kata Elyn ketus.

"Kalian aja ya, kalian pernah gak sih nonton film yang tentang hantu sekolah gitu. Udahnya kita dihantuin!!! Gue gak mau dihantuin." Kata Rachel heboh.

"Widiiii, gue sih mau aja ikut. Tapi abis makan ya, laper cuy." Kata Cero sambil ketawa garing.

"Apa yang lucu cer?" Sahut Elyn.

Rendy pun tersenyum sumringah. "Bayarin ya."

"Ayok lah jadiin. Mumpung gue lagi gajian." Ujar Cero layaknya pekerja kantoran yang baru mendapat gaji.

"Akhirnya hemat uang jajan." Sahut Rio.

"Beneran Cer lo mau bayarin? Wah cero kayaknya baru menang togel dah baik bener." Sahut Giesele.

"Yaudah Giesele bayar sendiri." Kata Cero membuat mata Giesele membulat.

"Haah apaaa???" Kata Giesele melotot hingga bola matanya hampir keluar.

"CANDA CANDA."

***

"Woy pppoknha achelwe gueak mauo ikout." Ucap Rachel dengan burger penuh dimulutnya.

"Woy Rachel, ngomong yang bener dulu. Telen dulu makanannya. Lo selalu aja gitu." Protes Rendy.

"Ewhhh jijikk." Lanjut Elyn membuat Rachel memutar bola matanya.

"Gis kenapa lo diem aja? Lo takut ya?" Tanya Rendy.

"Bukannya gue takut, itu gudang dikunci kan? Trus kita masuk lewat mana?" Kata Giesele berpikir keras.

"iya juga yah, aih gak mikir dari awal." Cero menyahut.

"Tenang aja di mobil gue ada gunting rumput besar, kita pake itu aja." Jawab Rendy.

"Emang bisa?" Sahut Rachel heran.

"Kita bisa bisain aja." Sahut Rezky.

"Kalian gak takut apa? Gue takut bakalan kaya film horror biasanya. Gue gak mau ikutan guys." Kata Rachel ketakutan.

"Ada benernya juga Rachel. Gue jadi ikutan merinding." Ucap Giesele.

"Huuuuh pance semua." Balas Rio.

"Iya woy siapa tau ketemu cewek cakep." Sahut Cero.

"Cakep cakep setan hahahah." Sahut Rezky.

"Ayoklah sekarang kesananya." Ajak Rendy.

"Ngeri sih." Ucap Rachel dikala mereka semua bangun dari tempat duduk.

"Udah lah yok jadiin." Sahut Cero.

"Tapi ini udah sore cuy." Ucap Rio.

"Iya ini udah sore. Bisa bisa gue dimutilasi bokap gue balik malem." Sambung Elyn.

"Bilang aja ada ultah temen. Gue aja bilang gitu ke bonyok gue." Sahut Giesele.

"Ayo gausah banyak cepaka cepiki nanti nambah malem." Kata Elyn memberitahu.

"Ayok lah. Pake mobil lo kan ren?" Kata Rio dengan senyum kecil.

"Iya yok lah cabut." Jawab Rendy.

Dan mereka pun menuju parkiran lalu masuk ke dalam mobil. Posisinya sekarang yang mengendarai mobil Rendy dan sampingnya Rio. Kursi kedua ditempati Rachel, Giesele, dan Cero. Sedangkan Elyn dan Rezky berduaan di belakang.

Mereka pun menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah.

"Woy emang pintu gerbang masih dibuka?" Tanya Giesele.

"Iya juga. Kalo udah ditutup kita lewat pintu samping aja biasanya belum ditutup." Jawab Rendy.

"Tapi bentar lagi udah senja." Protes Rachel.

"Udah lah ayo." Kata Rio sambil membuka pintu diikuti semuanya.

"Nah kok gue merinding ya." Ucap Giesele sambil mengusap usap tangannya.

"Dih alay. Belum aja masuk udah merinding. Padahal mah tadi sok berani." Sahut Rio membuat Giesele langsung menampar pundaknya.

"AHHH SAKIT GIS." Pekik Rio.

"Rasain." Kata Giesele ketus.

Mereka pun menuju pintu gerbang yang sudah ingin dikunci oleh pak satpam.

"Eeeeeh pak jangan dikunci dulu gerbangnya. Barang saya ada yang ketinggalan dikelas." Teriak Rachel sebelum pak Daus menutup gerbang.

"Yaudah neng jangan lama lama. Jangan ke lantai atas juga. Ini hari jumat. Ini den sama neng barangnya ketinggalan semua?" Tanya pak satpam.

"Gak pak Cuma barang saya. Tapi saya mau mereka semua aanterin saya. Boleh ya pak." Jawab Rachel.

"Oh yasudah masuk." Kata satpam itu ramah.

"Yuk woy." Ajak Rachel.

Rachel pun berjalan mendahului mereka semua. Mereka pun mengikuti Rachel.

Setelah agak jauh Rachel berbicara kembali.

"Pinter kan gue." Kata Rachel membanggakan diri.

"Iya kali ini gue akuin lo pinter." Sahut Rezky.

"Eh cel nitip konci mobil nih. Lo kan bawa tas." Kata Rendy sambil menyerahkan konci mobil.

BERSAMBUNG...

School Horror [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang