Jhon kembali memencet bel yang berwarna perak itu beberapa kali, ia juga kesal karena bos-nya tidak ke kantor hari ini padahal sudah hampir jam makan siang. Ada apa dengan atasannya hari ini? Biasanya Melvin pria disiplin dengan datang ke kantor tepat waktu. Tetapi hari ini beda, bahkan dua kali rapat penting pagi ini harus digantikan oleh Jhon sendiri.

"Hemm siapaaa?" tanya suara serak wanita dari dalam membukakan pintu apartemen, membuat Jhon terbelalak kaget. Dia melihat wanita itu dari atas ke bawah dengan pandangan menyelidik. Kemeja putih kusut tanpa bawahan dan rambut abu-abu gelap berantakan dengan wajah sembab khas bangun tidur. Persis seperti dandanan wanita yang habis bercinta.

Jhon berpikir dan otaknya mengingat-ingat, wanita ini...

"A.. aku Jhon Wilder miss, sekretaris Pak Melvin. Apa beliau ada?" tanya Jhon kaku. Keyla mengangguk dan membukakan pintu itu lebih lebar supaya Jhon bisa masuk. Setelah itu, Keyla pun menutup pintu.

"Melvinnya masih tidur, kau bangunkan saja." ujar Keyla tak acuh dan berjalan menuju dapur. Ia ingin meminum air dingin guna meredakan dahaganya. Sedangkan Jhon, pria itu hanya menggelengkan kepalanya saja, tidak mungkin Melvin bermain wanita seperti ini. Tidak, dia tahu benar kalau atasannya itu adalah pria baik-baik. Apalagi yang Jhon tahu wanita itu adalah keturunan Barclays, apa Melvin tidak tahu? Apa wanita itu hanya memanfaatkan kekayaan Melvin saja?

Jhon terus berpikir banyak kemungkinan yang terjadi hingga ia menemukan sosok atasannya itu terkulai lemah tak berdaya di atas sofa yang empuk nan mahal. Melvin tertidur sangat sangat pulas hingga ia sendiri tidak mendengar suara bel diluar. Jhon lalu menyapukan pandangannya ke arah meja di depan sofa itu. Kotak-kotak makanan ayam goreng dan botol-botol jus jeruk sangat banyak di sana, seperti habis pesta. Jhon berpikir kalau Melvin habis bercinta dengan wanita tadi, tetapi nyatanya nol besar. Ternyata Melvin dan wanita itu semalaman marathon menonton film sampai pagi sambil memakan makanan di atas meja.

Ya benar. Setelah insiden berpelukan mesra-mesraan di antara Melvin dan Keyla tadi malam, mereka berdua memesan makanan dari restoran yang buka 24 jam dan berlanjut menonton film sampai pagi menjelang. Melvin sendiri tidak sadar kalau sampai selama itu mereka akan bercengkrama di depan televisi, apalagi sampai tertidur. Melvin bingung sekaligus senang, Keyla semalam benar-benar seperti orang yang berbeda. Manis, penurut, dan lucu, ya walaupun terkadang mulutnya masih saja mengumpat tak jelas. Yang membuat Melvin tambah kegirangan ialah saat Keyla tertidur duluan di atas paha Melvin saat mereka menonton film semalam. Jadilah mereka tidur sambil berpelukan di atas sofa walaupun TV masih menyala.

"Pak Melvin," ucap Jhon sambil menggoyangkan lengan Melvin beberapa kali. Melvin bergeming. Dia tidak terganggu sama sekali. Lantas Jhon mencoba membangunkan Melvin dengan cara tak biasa. Pria yang berumur sama dengan Melvin itu lalu memencet hidung Melvin dan menutup mulutnya bersamaan agar Melvin terjaga.

Dan berhasil. Melvin terbangun spontan karena kehabisan nafas. Setelah itu, Jhon melepaskan tangannya. Tenang saja, Jhon tidak berniat membunuh atasannya itu. Dia hanya ingin membangunkan Melvin. Cara tadi selalu berhasil dicobanya saat membangunkan Larry. Ya, dia anak kandung Larry, sekretaris Sean. Orang yang paling dipercaya oleh Papanya.

"Pak Melvin," panggil Jhon sopan.

"Ah, kau Jhon. Ada apa?" tanya Melvin dengan suara serak, "jam berapa ini?" tanyanya lagi.

"Saya kesini untuk memberikan ponsel ini dan juga karena anda tidak ke kantor, Pak. Anda melupakan dua rapat penting tadi pagi. Sekarang jam setengah 11 siang, Pak." jawab Jhon dengan masih berdiri.

"Oh." Melvin menggaruk pelipisnya dan beranjak bangun. "Jhon, sudah berapa kali jangan pernah memanggilku dengan sebutan 'Sir'! Kita seumuran, panggil aku Melvin saja." gerutu Melvin dengan bibir kecilnya.

My Bad Girl (Melvin D. Franklin)Where stories live. Discover now