Part 1

7.5K 262 16
                                    

Sorry for typo



Emily's pov

Pagi yang cerah ini seperti biasa aku dan Monica pergi ke bekerja. Dengan semangat mengayuh pedal sepeda dengan cepat.

Sampai di toko roti, aku dan Monica meletakkan sepeda kami di depan toko dan menguncinya. Sampai di dalam, aku langsung menyapu lantai lalu mengepelnya. Lanjut dengan menurunkan kursi yang ada diatas meja. Setelah semua rapi, aku pun membuka pintu dengan lebar lalu membalikkan tulisan close menjadi open.

-

Pagi ini toko roti banyak pelanggan yang datang. Aku dan monica melayani mereka satu per satu pelanggan yang datang.

Pelanggan pun makin lama makin berkurang dan kami pun duduk dikursi sejenak sambil menunggu datangnya lagi pelanggan. Tak lama datang lah seorang pelanggan masuk dengan pakaian rapi dan mewah dan bisa dibilang mahal. Perempuan itu pun duduk dan aku pun langsung menghampirinya dan melayani. Saat aku menghampirinya, dia melihatku dengan aneh dari atas sampai kebawah. Dan terus berulang ulang. Aku pun merasa risih dengan tatapannya, dan aku langsung menanyakan pesanannya.

Setelah selesai mencatat pesanan pelanggan tersebut, aku langsung kembali menuju ke dapur dan menyampaikan pesanan pelanggan tadi kepada Josh. Dia adalah karyawan di toko ini dalam urusan masak memasak.

Pesanan pun selesai dibuat dan aku memberikan kepada perempuan tersebut. Dan lagi perempuan itu menatapku dari atas dan kebawah. Lalu aku dengan sengaja batuk kecil agar dia berhenti melihatku. Perempuan itu pun sadar dengan itu lalu dia mulai mengeluarkan uangnya dari dompetnya. Selesai pembayaran, perempuan itu menanyakan sesuatu kepadaku.

"apa kau punya pekerjaan lain?"Tanya perempuan tersebut dengan menampilkan wajah yang serius

"tidak, aku hanya bekerja disini"jawabku dengan nada rendah

"bisa kau datang besok ke alamat ini?"perempuan itu memberikan card yang berisikan nama dan sebuah alamat.

"untuk apa ?"Tanya ku dengan wajah yang penasaran

"besok aku tunggu, atau aku yang akan menghampirimu disini"perempuan itu langsung bangkit dan pergi keluar.

-

Hari pun mulai gelap. Selesai sudah siap siap untuk menutup toko, aku dan Monica langsung mengambil sepeda dan mulai mengayuhnya untuk pulang kerumah.

-

Sampai dirumah aku langsung mandi dan bergantian dengan Monica. Malam ini kami hanya makan roti yang kami bawa dari toko tadi. Kami menikmatinya sambil duduk di karpet yang berada di depan tv dan kami berdua pun nonton disana. Tiba tiba aku memikirkan permintaan perempuan di toko tadi siang.

"tadi di toko ada perempuan yang memintaku untuk mendatanginya besok. Aku tidak mengenalnya, dan sepertinya ada hal yang penting. Kalau aku tidak datang dia akan ke toko. Dan aku takut kalau dia akan membuat keramaian disana. Jadi bagaimana menurut kau ?"aku memulai pembicaran dengan Monica dan mataku masih tertuju didepan layar tv. Lalu aku memberikan card yang tadi kepada Monica

"kau yakin mau mendatanginya?"Tanya Monica dengan heran

"ya terpaksa"

-

Keesokan paginya, aku langsung berpakaian rapi untuk mendatangi alamat perempuan tersebut. Hari ini mungkin aku akan izin bekerja. Dan Monica akan menyapaikannya pada mom Jen. Aku memutuskan untuk pergi dengan taxi. Setelah mendapatkan taxi, aku langsung memberikan card tersebut kepada supir, dan supir pun mulai menjalankan mobil.

"sudah sampai"kata supir tersebut sambil memutarkan kepalanya kearah belakang melihatku. Aku langsung memberikan uangnya, dan turun dari taxi. Aku seperti merasa tidak yakin dengan tempat yang yang aku datangi saat ini. Seperti sebuah tempat perkantoran tapi aku juga masih belum yakin, dan aku memutuskan untuk langsung masuk kedalam sana. Saat aku baru masuk, aku merasa canggung dan bingung. Karena sejujurnya aku baru pertama kali masuk ketempat seperti ini. Lalu lewat seorang laki laki yang berpakaian casual dan berambut curly dan cukup panjang yang baru masuk, aku memutuskan untuk menanyakan kepada dia.

"maaf sebentar tuan, saya mau Tanya. Di mana saya bisa bertemu dengan Mrs. A...Anne ?"aku melihat dulu card yang tadi dan melihat nama yang ada disana

"keperluan apa kau ingin menemui dia ?"laki laki itu menatapku dengan serius, dan aku melihat matanya berwarna hijau dan indah

"aku disuruh untuk menemuinya?"jawabku dengan gugup

"baiklah, ayo ikut aku"laki laki itu langsung berjalan dan aku mengikutinya dari belakang.

Kami memasuki lift, dan butuh beberapa detik untuk sampai di lantai empat mungkin. Karena itu yang aku baca di dalam lift. Pintu pun terbuka, laki laki itu keluar dan aku mengikutinya dari belakang lagi. Sampai di depan pintu yang menurutku ini adalah ruangan Mrs. Anne. Laki laki itu langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu yang menurutku tidak sopan. Sampai di dalam ruangan tersebut, aku bisa melihat Mrs. Anne yang sedang sibuk dengan dokumen dan laptopnya. Dan dia terkejut dengan kedatangan kami.

"Harry, kau mengagetkanku saja. Eh, kau akhirnya datang juga ayo silahkan duduk"perempuan itu mempersilahkan aku duduk tapi tidak dengan laki laki itu yang sekarang telah aku ketahui namanya.

"kenapa kau datang kemari ?"Tanya Mrs. Anne kepada laki laki tersebut

"aku mau minta izin hari ini untuk pergi ke pesta temanku. Mungkin akan berlangsung sampai larut malam. Atau aku mungkin bisa tidur dirumah temanku"jawab Harry yang aku ketahui namanya itu

"baiklah mom akan mengizinkanmu. Hati hati jaga dirimu baik baik"dan ternyata aku sudah tau bahwa laki laki yang bernama Harry itu adalah anaknya Mrs. Anne. Laki laki itu pun langsung tersenyum lalu meninggalkan aku dan Mrs. Anne di ruangan ini. Perempuan itu lalu duduk kembali dikursinya dan berhadapan denganku.

"baiklah, terima kasih kau sudah mau datang kesini. Dan tujuanku menyuruhmu datang kesini adalah untuk menawarkan pekerjaan sebagai model"aku langsung terkejut dengan apa yang diucapkan Mrs. Anne. Menawarkanku pekerjaan yang aku impikan selama ini. Bahkan aku tidak tau aku mimpi apa semalam

"model ? aku bahkan tidak berpengalaman dalam hal tersebut."

"aku melihat dirimu memiliki potensi sebagai model. Aku juga sedang mencari model baru. Dan aku yakin kau bisa menjadi model yang luar biasa. Aku harap kau bisa menerima tawaranku"didalam hatiku, aku ingin mengiyakan tawaran tersebut sekarang juga. Tapi aku harus menanyakan kepada orang orang terdekatku terlebih dahulu.

"maaf, mungkin aku tidak bisa menjawab sekarang. Aku harus menanyakan pendapat orang terdekatku terlebih dahulu mengenai hal ini."

"baiklah, aku juga tidak memaksamu untuk menjawab sekarang. Kalau kau setuju, kau bisa menghubungiku"perempuan di depanku ini memberikan kertas yang berisikan nomornya. Aku mengambil kertas tersebut. Aku langsung bangkit dari kursi yang aku duduki tadi begitu pun dengan Mrs. Anne. Lalu kami berakhiran dengan berjabat tangan.

Aku memutuskan untuk pergi menuju toko kedai tempat aku bekerja terlebih dahulu. Sampai disana aku sambut oleh Monica Karena toko sedang sepi. Lalu dia menanyakan kegiatanku tadi. Begitu juga dengan mom Jen.

"bagaimana tadi, perempuan itu ada kepentingan apa denganmu ?"Tanya Monica dengan sangat penasaran. Aku sudah tersenyum senyum sendiri menahan kebahagianku hari ini

"dia menawarkan ku pekerjaan sebagai model"

"wow, kau sangat beruntung. Terus kau menerimanya ?"Tanya Monica lagi

"aku belum memberikan keputusan, karena aku ingin menanyakan pendapat kalian terlebih dahulu mengenai hal ini"

"aku sangat mendukungmu, sahabtku"jawab Monica sambil memelukku erat

"tapi bagaimana dengan..."aku baru saja ingin mengatakan sesuatu namun sudah dipotong oleh mom Jen

"aku tidak keberatan dengan kau berhenti bekerja disini. Justru aku bangga karena dengamu"aku langsung memeluk mom Jen dengan rasa tidak percaya dengan kenyataan hari ini. Aku langung mengirimkan pesan kepada Mrs. Anne yang berisikan bahwa aku menerima tawarannya.

VOMMENT PLEASE.

THANKS...

Change||[Harry Styles & Barbara Palvin, ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang