Helai Keempat : Ark

15.8K 979 83
                                    

Bertemu dengan seseorang yang bisa diajak bicara tanpa henti memang merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan.

Akan tetapi, bertemu dengan seseorang yang bisa membuat kita nyaman meskipun tidak berkata apa-apa, itu adalah sebuah anugrah.

***
#Cash

Ternyata semua pria sama saja. Tidak ada yang pernah memakai hati dalam bertindak. Selalu mengandalkan nafsu ketimbang akal. Aku tahu, aku hanyalah seorang jalang yang dengan tidak tahu dirinya mulai membuka sedikit hatiku pada seorang pria yang baru beberapa jam lalu aku kenal. Mengapa aku bisa melakukan hal seperti itu? Betapa bodohnya diriku. Seharusnya aku bisa lebih peka lagi. Dia itu hanya menginginkan tubuhku! Bukan hatiku!

Tanpa bisa kutahan lagi, air mata mulai mengalir membasahi kedua pipiku. Entah mengapa, rasanya begitu sakit ketika mendengar bahwa Ark akan pergi meninggalkanku. Ya, pria tersebut bernama Ark. Aku tidak tahu nama lengkapnya siapa. Ia hanya memintaku untuk memanggilnya dengan sebutan nama seperti itu. Awalnya aku merasa sedikit canggung dengannya. Mengingat kami belum pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Tetapi, ia sudah memperlakukanku begitu lembutnya.

Tanpa bisa kupungkiri, perasaan itu sedikit mulai terasa. Perasaan nyaman itu dengan nakalnya mulai menghampiri diriku saat bersama dengan Ark. Sentuhannya begitu membuatku terbang ke puncak kenyamanan. Dan ciumannya membuatku mengerti apa artinya sebuah ketulusan. Ciuman yang Ark berikan terasa begitu berbeda. Ia menyalurkan rasa kasih sayangnya padaku melalui ciuman tersebut.

Aneh bukan? Kau baru pertama kali bertemu dengan seseorang dan orang tersebut langsung mengatakan bahwa ia menyukaimu. Apa yang akan kau lakukan? Aku ingin berontak dan pergi menjauh saat itu. Namun, dengan sigap Ark meyakinkanku bahwa ia benar-benar menyukaiku. Ia pun mengatakan bahwa dirinya ingin dekat denganku. Aku bisa apa selain bisa menuruti kemauannya itu?

Kumatikan sambungan teleponku lalu kulempar ponsel bututku ke atas kasur. Dadaku terasa begitu sesak sekali saat ini. Seperti ada suatu benda tumpul yang terus menekan dadaku. Begitu dalam dan begitu memekakan. Aku hanya bisa terduduk di lantai yang terasa sangat dingin ini. Mengingat hari sudah sangat gelap. Angin malam memang sudah menjadi teman setiaku kala malam datang menyapa.

Kuremas dadaku dengan tangan kanan, berharap rasa sesak ini sedikit terobati. Namun aku gagal. Rasa sesak itu terus saja terasa. Harusnya aku sudah tahu dari awal. Semua ini tidak akan berjalan dengan baik. Dia sama seperti pria-pria bajingan di luar sana. Hanya membutuhkanku untuk memuaskan nafsunya saja. Lagi-lagi aku merasa bodoh karena sudah mempercayai semua ucapannya dan terbuai oleh perlakuannya yang sangat lembut itu.

Air mataku mulai berhenti sedikit demi sedikit. Aku hanya tinggal mengatur napasku agar sesenggukan yang aku alami ini cepat berakhir. Aku harus kuat. Ini tidak ada apa-apanya ketimbang perjalanan hidupku yang lebih menyakitkan mentalku. Ya, aku harus kuat. Aku harus bisa menerima semua ini. Aku harus bisa melanjutkan hidupku dan melupakan Ark. Anggap saja ia seperti pelanggan-pelangganku yang lain. Tidak ada yang special!

Kuusap mataku dengan kasar. Tak lupa, hidungku pun kuusap tak kalah kasar. Namun, saat hendak beranjak untuk berdiri, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan munculah sosok yang sudah membuat hatiku hancur lebur seperti ini. Pria yang sudah mempermainkan hati dan perasaanku. Pria yang sudah berhasil mencuri sedikit perhatianku. Pria yang sudah....

Aku tidak bisa melanjutkannya karena air mataku mulai mengalir kembali dengan derasnya. Tubuhku gemetar hebat. Ark dengan sigap langsung memeluk tubuhku erat. Aku tidak bisa apa-apa di dalam pelukannya yang sangat terasa nyaman itu. Ingin rasanya berontak, tetapi aku tidak sanggup. Hati berkata 'menjauh' tetapi raga berkata 'bertahan'. Sungguh, aku tidak bisa berbuat apapun selain merasakan kenyamanan berada di dalam pelukannya ini. Aku hanya bisa sesenggukan sembari merasakan kelembutan yang Ark salurkan padaku melalui pelukan eratnya ini.

Alpha's Bitchie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang