Aku sedikit terkejut ketika Keyla berhasil keluar. Apa dia mau keluar dengan baju berantakan begitu?! Bahkan dia belum mengganti pakaian pelayannya!

"Keyla kau mau kemana?!" teriakku. Aku juga menarik lengannya supaya ia tak berjalan lebih jauh.

"None of your bussiness, Sir!" Keyla menyentakkan tangannya supaya terlepas.

"Tentu saja itu urusanku. Kau kekasihku sejak aku melihatmu di club malam itu!" balasku menyeret tubuhnya tuk masuk lagi ke dalam. Aku juga mengunci pintu apartemenku dengan cepat.

"Hah? Jangan bermimpi! Berhentilah mengatur hidupku Tuan. Kau bukan siapa-siapa bagiku!" teriak Keyla di depan wajahku.

Emosiku langsung naik ke ubun-ubun. Gadis pembangkang! Kau sudah membuatku marah!

"Apa kau bilang tadi?"

Keyla menyentakkan tanganku sampai terlepas dengan mudah, "Aku tidak kenal denganmu, Tuan. Jadi berhentilah mengurusiku hidupku. Dasar pria gila psikopat!!!" ucap Keyla membuat hatiku sakit. Amarah dan rasa kecewa langsung menjalar di sekujur tubuhku.

Ya memang kami baru bertemu dua kali tetapi apa dia tidak memikirkan lagi kalau ucapannya itu bisa membuat orang lain sakit hati. Baiklah, tidak ada cara lain. Aku harus membuat Keyla menjadi milikku malam ini juga.

"Kalau begitu, akan kutunjukkan pria 'psikopat' itu seperti apa."

****

Keyla's POV

Pria itu gila! Dia pasti kaya karena bermain dengan setan. Lihat saja tadi, dia mengambil kesempatan saat aku tidur untuk menghisap darahku. Aku jamin dia menganut ajaran sesat seperti film-film horror yang sering aku tonton. Pria itu ingin menjadikanku tumbal dan setelah aku kehabisan darah, tubuhku di serahkan pada makhluk astral. Aku harus cepat-cepat pergi dari sini.

Aku pun membuka pintu dengan cepat sebelum pria gila itu menyusulku. Gila! Aku tidak mau dijadikan tumbal. Aku masih muda dan harus menyambung hidupku yang kacau ini. Dan bodohnya aku, kenapa bisa tertidur di dalam mobil pria yang tak aku kenal? Bodoh!

Hampir saja aku berjalan menuju lift yang tak jauh dari kamar pria itu, langkahku terhenti saat seseorang menarik lenganku paksa.

"Keyla kau mau kemana?!" teriaknya. Oh sial! Aku kalah cepat!!

"None of your bussiness, Sir!" Aku pun berusaha menyentakkan tangannya supaya terlepas. Tetapi..... tidak bisa lepas!

"Tentu saja itu urusanku. Kau kekasihku sejak aku melihatmu di club malam itu!" balasnya sambil menyeret tubuhku tuk masuk lagi ke dalam. Belum sempat aku protes, dia sudah mengunci pintu apartemen itu dengan cepat.

Tunggu, kapan dia membawaku masuk? Astaga, aku tidak sadar!

"Hah? Jangan bermimpi! Berhentilah mengatur hidupku Tuan. Kau bukan siapa-siapa bagiku!" teriakku di depan wajahku. Aku benar kan? Aku tidak tahu dia siapa. Bahkan aku tidak tahu namanya. Demi bumi dan langit, pria ini benar-benar sudah kerasukan setan!

"Apa kau bilang tadi?" tanya pria itu dengan suara super menyeramkan. Tenang Keyla! Tenang. Pria di depanmu ini hanya menggertak. Dia tidak akan berani memukul perempuan. Aku jamin. Tetapi melihat iris matanya yang tiba-tiba berubah menjadi merah tua itu sedikit membuatku takut. Dia aneh?!

Aku pun menyentakkan tangannya sampai terlepas dengan mudah, percayalah itu gerakan refleks untuk melindungi diriku sendiri. Jujur, aku sedikit merasa horror sekarang.

"Aku tidak kenal denganmu, Tuan. Jadi berhentilah mengurusiku hidupku. Dasar pria gila psikopat!!!" ucapku berusaha terdengar tenang. Padahal jantungku sedari tadi terus berdetak kencang. Wajah pria ini semakin menggelap marah. Shit, apa yang harus kulakukan?

My Bad Girl (Melvin D. Franklin)Where stories live. Discover now