Hot

53.2K 297 7
                                    

Guys foto diatas bukan si Alice ya, itu cuma mulmed doang biar ada gambar, bayangin aja Alice itu kamu.

"Siapa Namamu?" tanya pria yang berwajah tampan itu Cameron Dallas.

"Alice," jawab wanita itu

Cameron menatapnya dengan penuh arti, dan disaat itu dia tanpa sadar tersenyum melihat kecantikkan wanita itu, "berapa umurmu? Dimana kau tinggal?" dia bertanya yang seharusnya bukan dia yang bertanya, seharusnya Alice yang bertanya.

"Maaf tuan, saya kesini untuk mempertanyakan beberapa hal yang harus saya kumpulkan lusa," suaranya yang berani agar skripsinya segera tuntas hari ini.

"Kau sangat cantik Alice" saat itu dia bangkit dari kursi bosnya, dan berdiri didepan Alice sangat dekat.

Wanita itu menunduk "Maaf tuan, aku ingin segera meny-" dia berhenti ketika dia melihat kearah wajah Cameron yang sedang memainkan bibir bawahnya dengan cara menggigit kecil bibir bawahnya. Dia kembali menunduk.

"Kenapa berhenti hmm?" sambil menggendong tubuh langsing Alice dan mendudukan ke meja kantorku.

"Maaf tuan, aku harus pergi," setelah turun dari meja bos itu, kembali dia digendong, kepangkuan Cameron.

Cameron Dallas POV

"Maaf tuan, aku harus pergi," dia mencoba lari dariku namun aku langsung menggendongnya dan aku duduk, posisinya menghadap kesamping.

"Tuan, jangan kurang ajar!" dia langsung menarik dasiku.

"Apa kau mau ku cium?" dia menggeleng ketakutan. Aku tersenyum "jadi diam dan lepaskan!" dia langsung melepaskan tangannya dari dasiku.

"Tuan, kumohon." dia terus memohon belas kasihanku "bagaimana skripsiku tuan" mukanya memelas.

"Akan kutangani nanti!" tegasku "sekarang aku ingin memangsamu" suaraku membuatnya merinding kurasakan tangannya yang ku pegang sedari tadi menjadi dingin."duduk dipangkuanku sekarang!"

"Aku sudah duduk dipangkuanmu tuan" suaranya serak.

"Maksudku duduk dipangkuanku secara berhadapan" tekanku

"Maaf tuan, aku tidak bisa melakukannya." ucapnya seperti menangis.

"Hey, ayolah ini menjadi petualangan seru kita, atau aku tidak akan menuntaskan skripsimu!" raut wajahnya tegang. Dia langsung berdiri dan mengarahkan kaki kirinya untuk mendudukiku. "Hey tunggu," dia kembali ke posisi berdirinya. "lepas celanamu dan sepatumu" dia langsung membukanya tetapi sangat lama untuk membuka celananya itu."Apa perlu kubantu?" nadaku mengejek agar dia cepat membuka celananya. Dia sudah tidak memakai celananya lagi dan tersisa baju, celana dalam dan kaos kaki warna biru.

"Aku takut tuan" sekarang dia menangis.

"Tak apa, naiklah, jangan nangis sweety" dia segera menaikan kaki kirinya perlahan. Dan itu membuatku menunggu lama, dan kakinya langsung kutarik kedua kakinya mengangkangiku.

"Ughh," desahnya bersamaan denganku karena bagian bawahku terasa hangat dan begitu pula dia merasakan bagian bawahnya terasa geli karena penisku yang mengeras.

Dia mulai menundukan kepalanya kedadaku, dan kedua tangannya di bahuku.

"Hey, kenapa?"

Bersambung...

Hello guys, ini cerita pertamaku, semoga banyak yang suka ya, tolong berikan vomment kalian yah...
Sampai bertemu di next part ya...
Tolong berikan semangatnya melalui Vomment ya...
Bye...

Love My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang