Musim Gugur di Hatiku (One Shoot)

638 30 2
                                    

Cast :
Jeon Jungkook as Jungkook
Lee Jieun (IU) as Jieun
Park Jimin as Jimin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi yang dingin di awal musim gugur selalu menyejukkan hatiku.
Daun-daun yang berwarna hijau mulai berubah warna menjadi merah, kuning dan cokelat.
Terlihat sangat unik dan indah.
Warna-warna yang lembut seperti itu justru sangat menentramkan hati.
Mungkin karena kesukaanku pada musim gugur itu pulalah yang mendorongku untuk membentuk bisnis kafe di daerah Shinsadong, tepatnya di Garosu-Gil Street.
Selain menjadi kawasan yang strategis karena ramai oleh turis asing, banyak pula artis hallyu yang mampir untuk bersantai di daerah ini.
Tak jarang beberapa drama juga mengambil setting di daerah ini.

Shinsadong, Garosu-Gil Street adalah jalan yang disisi kanan dan kirinya dipenuhi pepohonan.
Oleh karena itu, suasana di jalan ini akan semakin indah dengan datangnya musim gugur. Kadang kala, di sore hari aku meninggalkan kafe hanya untuk berjalan-jalan di jalan ini. Meski jalan terlihat ramai, tapi ketika berjalan sendirian dan menikmati angin yang bertiup, hal itu sudah cukup untuk menenangkan hatiku joka sedang kalut.

Kulirik jam tanganku. Jarum panjangnya sudah bergetak kearah angka dua belas, sedangkan jarum pendeknya berada di angka sepuluh. Ia membuatku menunggunya sanpai satu jam lebih. Padahal kami janjian pagi-pagi sekitar jam setengah sembilan. Ia bilang hari ini jadwalnya akan padat sekali, ditambah lagi ia tidak punya waktu bertemu denganku selama satu minggu ini. Aku sudah meneleponnya dan mengiriminya pesan, tapi tak ada satu pun yang dijawab.

"Ji Eun, apa yang kamu lakukan disini?" seseorang menyapaku dari dalam mobil.

Ternyata Jungkook oppa. Ia turun dari mobil dan mendekatiku yang sedang berdiri di jalanan seorang sendiri. Seperti biasa, style-nya sangat bagus. Ia mengenakan coat berwarna cokelat tua dan syal cokelat muda. Rambutnya kali ini dicat berwarna hitam untuk image dalam mv terbaru grupnya. Bahkan, ia juga menyanyikan lagu covernya itu. Tak lupa, topi dan kaca mata hitam menghiasi wajah tampannya untuk menyamarkan dia dari orang-orang.

"Apa yang oppa lakukan disini ?" tanyaku heran.

Jungkook oppa melepas syalnya sambil berjalan. "Aku baru saja pulang dari rekaman dan ingin mampir dulu ke kafemu, tapi kita justru bertemu disini. Apa yang kau lakukan disini?" Begitu sampai dihadapanku, ia langsung melilitkan syal itu di leherku yang kosong, kemudian memegangi tanganku. "Lihat, bahkan tanganmu kedinginan."

Jungkook oppa mengosok-gosokkan tangannya di tanganku untuk menghangatkannya.

"Aku menunggu Jimin oppa , katanya ia mau menemuiku tadi pagi sebelum ke Busan"

Begitu aku menyebutkan nama Jimin oppa. Jungkook oppa langsung terlihat kesal. Ia langsung menarik tanganku menuju mobilnya di parkiran.

"Apa yang oppa lakukan?" tanyaku sambil berusaha sekuat tenaga menarik tanganku.

"Ayo, kita pergi dari sini, ia tidak akan datang ke sini meskipun kamu menunggunya sampai berhari-hari." Nada bicaranya meninggi karena marah.

"Apa maksudnya?" Aku berhenti tiba-tiba dan berhasil melepas tanganku.

"Dia sudah berangkat ke Busan tadi pagi jam delapan. Kamu tidak akan bisa menemuinya sampai minggu depan."

Ia memandangku dengan iba, sedangkan pandangan mataku sendiri sudah hilang entah kemana. Kenapa ia lupa bahwa kami janji untuk bertemu? Meski hatiku penuh dengan kesedihan, aku tetap tidak akan bisa bertemu dengannya sama sekali sampai minggu depan. Jungkook oppa pasti memberikan informasi yang benar kepadaku, karena ia adalah teman se-grup nya yaitu BTS.

Di mobil, aku tidak mengeluarkan sepatah katapun. Hatiku masih kesal dan marah sekali rasanya. Kenapa tega-teganya ia membiarkanku menunggunya tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Tidak apa-apa jika ia mengabariku meski hanya lewat pesan singkat saja. Apa susahnya menghabiskan beberapa won untuk mengirimiku pesan? Melihatku yang diam saja, Jungkook oppa memutarkan lagu cover barunya yang berjudul "Lost Star" untuk menghangatkan suasana mobil.
Setelah Jungkook oppa memarkirkan mobilnya, kami berjalan beriringan menuju kafeku.

Beyond The Scene (BTS) (Fanfiction)Where stories live. Discover now