Part 2

1.2K 154 4
                                    

Halaman demi halaman aku buka.
Aku hanya membukanya, dan melewatkan beberapa halaman tanpa membacanya. Aku masih tak mempunyai nyali yang cukup kuat untuk membaca halaman perhalaman, aku tak tahu kenapa aku seperti ini, sekali lagi ini bukan kisahku ini kisah tentang mereka, tapi entah kenapa aku sudah terbawa arus kedalamnya.
Sampai aku menemukan sebuah halaman yang menarikku untuk membacanya.
Halaman tentang mimpi seorang prilly tentang pangeran impiannya.

..........................
23 agustus 2015.
Haii diary,,
Kurang dari 1 bulan aku akan meninggalkan kota ini. Kota di mana aku dilahirkan.
Kota dimana aku pernah bermimpi menemukan pangeran impianku.
Aku mencintai kota ini, tak rela jika harus pergi dari sini.
Tapi sepertinya memang takdirku, untuk menemukan pangeran impianku tak aku temukan di sini.
Kamu pasti tahu diary, cerita ceritaku tentang sosok lelaki yang aku gambarkan layaknya pangeran yang memilihku karena aku adalah aku.
Aku ingin pangeran yang menjadikan dirinya sendiri pangeran di mataku, bukan pangeran layaknya cerita-cerita negeri dongeng. Aku tak inginkan sosok seperti itu.
Diary.. kapankah waktu yang tepat akan datang padaku, waktu dimana pangeran impianku aku temukan di dunia nyata?
Kenapa selama ini aku tak pernah merasa, dari cinta yang pernah singgah di hatiku, aku merasa cinta itu bukan dari sosok pangeran yang ada di dalam impiku?
Aku tak hanya ingin bermimpi diary, aku ingin pangeran aku nyata. Nyata membelaiku, nyata memelukku, nyata menciumku, dan yg terpenting nyata mencintaiku.
Diary, aku ingin segera menemukannya, aku ingin membuktikan pada kamu, bahwa ia memang nyata. Iyah aku belum menemukannya di kota ini, tapi mungkin di kota baru itu aku akan menemukannya?

-Prilly yang ingin di anggap menjadi putri karena ia seorang prilly-

..........................

Ahh prilly, gadis kecil yang awal bertemu denganku memberi senyum yg terlihat nyata indahnya. Aku ingat ceritamu padaku tentang pangeran yang ingin kamu miliki, dan memang mimpi kamu tentang lelaki itu tak pernah berubah, kata yang kamu tuliskan di diary kamu sama dengan apa yang kamu ceritakan padaku.
Prilly, tak kah kamu sadari kalau pangeran itu tercermin dari dia, dari dia prilly, seseorang yang aku kenalkan padamu di lapangan basket itu. Perasaanku mengatakan kamu merasakan sosok pangeranmu ada padanya, tapi entah kenapa kamu berusaha menepisnya.
Kalian berdua memang aneh teramat aneh, dan aku membenci keanehan yang ada pada diri kalian.
................

*Flashback

"Ka, lempar bola ke gue ka! Lo mau maen basket apa nungguin zafran doang sih ka?" Katanya kepadaku.
" hah zafran?maksud lo gimana deh?" Sahutku.
"Yaelah ka lo sma gue masih aja kaku kaya kanebo kering, gue tau lo ada feeling sma zafran, gue tau ka ada binar-binar cinta saat lo liat si zafran, aseeeeekkk hahahahah" ocehnya.
"Lah asem lo sok tahu!" Kataku seraya melemparkan botol air mineral yang ada di dekatku.
"Hahahah cieee merah mukanya, cieee ka kiyaa bisa juga jatuh cinta, jatuh cinta sma temen maen basket, jatuh cinta sma cowo beda blok, hahahahha jatuh cinta ini kah yang namanya bila sedang jatuh cinta, sampe rela nungguin maen basket sang pujaannya hatinya" anak itu kembali menggodaku.
"Aliiiiiiiiiiii asem STOP ocehan loh!!!!!!"

*flashback off
............................

Aku berganti mengingat sosok lelaki ini, lelaki yang mungkin mengukir cinta dan benci di hati yang sama, hati seorang prilly.
Kenapa aku berkata seperti itu, karena setelah kepergian ali, prilly mulai murung dan menjadi gadis yang kembali mencintai dunianya sendiri, begitu kata yang bunda kamu ucapkan kepada aku prilly.
Ada apa dengan kalian?
Kenapa hilang begitu saja? Kenapa meninggalkan teka teki kepadaku, kenapa meninggalkan keruwetan cerita yang aku rasa harusnya berakhir indah. Sekali lagi ini kisah tentang kalian bukan tentang aku, tapi kenapa ada aku yang memang terbawa arus di dalamnya.

Ini tentang mereka, bukan tentang aku.Where stories live. Discover now