-RORO JONGGRANG-

5.2K 155 14
                                    

Dahulu kala, terdapat kerajaan beser bernama Prambanan.

Suatu hari, Kerajaan Prambanan diserang oleh Negari Pengging. Para tentara Prambanan tidak mampu menghadapi pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai kerajaan Pengging dibawah pimpinan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso sangatlah sakti dan mampunyai pasukan jin.

Suatu hari, dia tertarik kepada Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan.

"Cantik sekali putri itu. Aku ingin menjadikan dia sebagai permaisuriku." kata Bandung Bondowoso.

Keesokan harinya. Bandung Bondowoso mendekati Roro Jonggrang.

"Hai, maukah kau menjadi permaisuriku?" tanya Bandung Bondowoso.

"Laki- laki ini lancang sekali. Belum kenal denganku langsung memintaku menjadi permaisurinya." ujar Roro Jonggrang dalam hari.

Roro Jonggrang kebingungan. Jika dia menolak, Bandung Bondowoso pasti marah besar dan akan membahayakan keluarga serta rakyat Prambanan. Jika dia mengiyakan, itu tidak mungkin. Karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso.

"Bagaimana, Roro Jonggrang?" desak Bandung Bondowoso.

Akhirnya, Roro Jonggrang mendapatkan ide.

"Saya bersedia menjadi permaisuri Tuan, tetapi ada syaratnya. Saya minta dibuatkan candi. Jumlahnya harus seribu buah," kata Roro Jonggrang.

"Seribu buah?" teriak Bandung Bondowoso.

"Ya, dan candi itu harus selesai dalam semalam."

Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang. Bibirnya bergetar menahan amarah.

"Tuan dapat membuat seribu candi dengan bantuan Jin!" kata penasehat.

"Benar juga usulmu. Siapkan peralatan yang kubutuhkan!" kata Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar.

"Pasukan jin, bantulah aku!" teriaknya dengan suara menggelegar.

Tak lama, langit menjadi gelap. Angin menderu- deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso.

"Apa yang harus kami lakukan Tuan?" tanya pemimpin jin.

"Bantu aku membangun seribu candi!" pinta Bandung Bondowoso.

Para jin segera melaksanakan perintah Bandung Bondowoso.

Dalam waktu singkat, bangunan candi tersebut hampir mencapai seribu buah.

Sedangkan Roro Jonggrang yang mengamati dari kejauhan mulai merasa panik.

"Wah, bagaimana ini? Pekerjaan mereka hampir selesai," ujar Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang yang mulai merasa panik segera mencari akal untuk bisa menggagalkan pembangunan seribu candi oleh Bandung Bondowoso dan para jin yang membantunya.

Tidak butuh waktu lama Roro Jonggrang segera mengumpulkan para dayang-dayang kerajaan untuk diminta mengumpulkan jerami.

"Cepat bakar semua jerami itu!" perintah Roro Jonggrang.

Sebagian dayang lainnya diminta menumbuk lesung.

DUNG ... DUNG ... DUNG!

Semburat warna merah memancar ke langit diiringi suara hirup- pikup. Membuat para pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing.

"Wah, matahari akan terbit!" seru salah satu jin.

"Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari," kata jin yang lain.

Para jin berhamburan meninggalkan tempat tersebut.

Bandung Bondowoso yang melihat kejadian itu mulai merasa heran terhadap keadaan tersebut. Dikarenakan matahari belum benar- benar muncul tetapi para jin sudah menghilang dikarenakan kepanikan mereka.

Segeralah Bandung Bondowoso mendekati Roro Jonggrang.

"Candi yang kau minta sudah berdiri!" kata Bandung Bondowoso.

Segera saja Roro Jonggrang mulai menghitung jumlah candi tersebut. Ternyata, hanya 999!

"Jumlahnya kurang satu!" seru Roro Jonggrang.

"Tidak mungkin! Kamu pasti salah dalam menghitung" teriak Bandung Bondowoso

"Tidak mungkin aku salah dalam menghitung, jadi kamu gagal untuk bisa memenuhi permintaanku" ucap Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso yang merasa ditipu oleh perilaku Roro Jonggrang yang bermain curang, mulai marah dan mengutuk Roro Jonggrang.

"Kalau begitu, kau saja yang melengkapinya!" ucap Bandung Bondowoso.

Setelah Bangdung Bondowoso selesai berucap seperti itu, secara ajaib Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sehinggan melengkapi jumlah candi tersebut menjadi seribu buah.

Konon, hingga saat ini, candi - candi itu masih ada di wilayah Prambanan, yang dikenal dengan nama "Candi Roro Jonggrang."

Terima Kasih telah membaca cerita sederhanaku.

Dan jangan lupa vote dan komen.

Dongeng untuk Aku dan KauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang