"Ada apa dengan kaki ku? Kenapa aku tidak bisa menggerakkan nya? Katakan! KAKI KU KENAPA?"melihat Pharita panik, Irene langsung menenangkan nya.
"Tenang sayang, kaki kamu tidak apa-apa kok."jawab Irene.
"Tidak apa-apa apanya Mom? Aku gak bisa gerakin kaki aku."protes Pharita.
Melihat orang tuanya yang sepertinya ogah memberitahu yang sebenarnya, tatapan Pharita beralih ke Ruka menuntut penjelasan.
"Ru, kamu sayang aku kan?"Ruka mengangguk dan Pharita tersenyum senang melihat ada sedikit harapan terkait kakinya ini.
"Kalau gitu katakan sama aku Ruka, kaki aku kenapa? Kenapa aku tidak bisa gerakin kaki aku."Pharita bertanya sekali lagi.
Dan walaupun Ruka sudah di peringati oleh Irene dan Limario untuk merahasiakan tentang ini, tapi Ruka berpikir lain, menurutnya Pharita berhak untuk mengetahui kondisinya yang sebenarnya.
"Ruka~ tolong katakan dengan jujur, atau aku akan sangat benci sama kamu."tegas Pharita membuat tekad Ruka bulat.
"Baiklah sayang, aku akan mengatakan nya."
"Ruka!!"pekik Irene melototi putri semata wayangnya Jisoo itu.
"Tidak apa-apa Mom, Pharita berhak mengetahui nya."Irene langsung memalingkan wajahnya karena kesal dan tidak siap melihat wajah penuh harap putri nya.
"Jadi.. , kaki aku kenapa?"Pharita bertanya untuk yang kesekian kalinya.
Dan kali ini Ruka akan mengatakan semuanya.
"Sayang, Dokter tadi bilang jika kaki kamu lumpuh untuk sementara waktu dan perlu untuk--"
"ENGGAK! GAK MUNGKIN, GAK MUNGKIN AKU LUMPUH."Pharita shock ketika ia mendapat sebuah fakta bahwa dirinya tidak bisa berjalan.
"Sayang! Tenang, oke? Kata Dokter ini cuma sementara waktu."kata Limario langsung mendapat pelototan tajam dari putri nya.
"Daddy minta aku untuk tenang di saat aku tau bahwa kaki aku lumpuh? Apa Daddy stress? Daddy bisa mengatakan itu karena Daddy tidak merasakan nya!! AKU LUMPUH DAD!! AKU LUMPUH!! SIAPA YANG MAU SAMA WANITA LUMPUH SEPERTI AKU?!"
"AKU MAU!!"sahut Ruka dengan suara keras.
Pharita menatap tajam Ruka seolah apa yang di ucapkan Ruka hanya lah sebuah kebohongan belaka.
"Aku tidak percaya dengan ucapan mu Ru, bisa saja kan? nanti kamu akan main di belakang aku."
Deg
Tubuh Ruka menegang, sesaat ia tersadar dari kesalahan yang selama ini ia sembunyikan dari semua orang, termasuk dari Pharita sendiri.
Melihat Ruka diam, Pharita langsung mengalihkan tatapannya kecewa pada Tunangannya itu.
"Melihat reaksi kamu seperti ini, seolah menggambar kan bahwa kamu sudah melakukannya di belakang aku, Ruka."ucapan itu langsung menyadarkan Ruka.
"Tidak! Sama sekali tidak sayang."
"BOHONG!!"Pharita kembali menengok dengan tatapan tajam.
"AKU TIDAK BERBOHONG!! untuk apa aku berbohong tentang perasaan ku sendiri?"balas Ruka.
"Aku masih mau sama kamu Pharita, dan aku janji tidak akan meninggalkan kamu."
"Tapi aku lumpuh! Aku cacat! aku udah gak normal lagi Ruka! Aku--"belum selesai Pharita berbicara Ruka langsung mendekapnya erat.
"Berhenti berbicara seperti itu sayang! Aku mencintai kamu apa adanya. Mau kamu lumpuh, cacat, buta, atau bahkan tidak bisa berbicara sekalipun aku akan tetap mencintai kamu."
ESTÁS LEYENDO
Obsesi
Fanfictiondia milikku, dan akan selamanya seperti itu._A dia bukan barang yang bisa kau permainkan sesuka hati_D tolong jangan dekati aku lagi_C Dia adik ku, memang nya kenapa?_A Aku bisa jelasin_R STOP! AKU MUAK SAMA KAMU_P Kenapa aku baru menyadarinya?_R
