# Ending #

16.5K 461 25
                                    

"Arrggghhhhhh,,,,,," teriak Rina

Fahmir segera membuka matanya, melepas tangannya yang melingkar diperut buncit Rina,

"Kenapa sayang,,,??" tanya fahmie panik

Rina mencengkeram selimut yang menutupi tubuh polosnya bersama fahmie kembali memegang perutnya

"Bayimu menendang,,,, sepertinya dia protes,,, aaaaaaahhh,,," pekik Rina

Fahmie mengusap perut polos Rina dibalik selimutnya, kehamilan rina sudah memasuki delapan bulan bebrapa bulan lagi arin junior mereka bakal melihat dunia

"Haiiii,,, angel,,, kenapa menendang perut mommy,,, apa semalam daddy menyakitimu hmmm,,," fahmie berbicara pada perut Rina

Rina mengerucutkan bibirnya, tangannya menarik rambut fahmie mendengus kesal, hampir setiap hari fahmie membuatnya terus begadang seperti ini

"Yesss of course daddy,,, ughhh!! Kau bahkan membuat pinggangku terus sakit amie,,," dengus Rina

Fahmie terkekeh, mengangkat kepalanya menarik kepala rina agar bersandar di dada telanjangnya

"Maaf arin sayang,,, tidurlah sayang,,, aku tidak mau isteri dan bayiku sampai kurang tidur,,," ucap fahmie mengusap rambut rina

Rina kembali mendengus memutar bola matanya, melirik kearah jam diatas nakas kamar mereka

"Iyaaaa,,, lalu kita akan terlambat diacara pernikahan Della dan Eza begitu hmmm,,," Rina kembali menggerutu

Fahmie menepuk keningnya,, kenapa dia bisa lupa hari ini sepupunya akan menikah, fahmie mengecup pucuk hidung rina mengulas senyum maafnyaa
"Sorry,,," sesalnya

Rina mengangkat bahunya acuh, kembali menyandarkan kepalanya didada fahmie, ahhh siapa sangka amienya benar benar datang tapi dengan cara yang unik Tuhan mempersatukan mereka, bahkan membuat mereka menikah dengan tanpa saling mengenal satu sama lain

"Amie,,, kenapa dulu kau tidak mengenaliku,,," ucap Rina

Fahmie meletakkan dagunya diatas kepala Rina, mengusap usap pipi Rina, menelusurkan jemarinya diwajah Rina

"Pertama aku melihatmu,, matamu ini,,," fahmie mencium mata rina bergantian

"Matamu seperti menjawab semuanya arin,, tapi mengingat kebakaran dan informasi yang ku dapat,,, aku melihatmu sebagai orang lain,,," fahmie menarik nafasnya

"Dulu,, aku menyukaimu karena aku pikir mata kalian sama,,, ternyata kau memang arin,,," lanjut fahmie

Bibir Rina kembali merengut lucu

"Lalu kau meniduriku,, karena apa??" dengus rina

Fahmie menarik nafasnya, mengeratkan pelukamnya

"Kau ceroboh,,, saat itu aku hanya tidak mau jika laki laki lain yang menyentuhmu,, makanya aku,,,"

Rina mencubit dada Fahmie, mengangkat kepalanya menatap fahmie kesal, bibir mungilnya mencebik lucu mengangkat tangannya tanpa sadar membuat tubuh selimutnya melorot, dan membuat fahmie tertawa lebar membuat Rina merona malu

"Heiii,,, kenapa masih malu,,," ledek fahmie

"Kauu,,, ughhhh,,, jadi kau sengaja meniduriku karena kau pikir dulu aku bukan arin begitu,,, lalu kau ingin mrngungatku karena wajahku yang,,,"

Rina melebarkan matanya begitu fahmie menariknya tanpa aba aba

"Mbbhhhhhhh,,,,,," bibir rina sudah terkunci rapat oleh bibir fahmie, rina mendelik kesal segera mendorong fahmie

Waiting You....Där berättelser lever. Upptäck nu