Pawat tidak pernah melihat Phi nya menangis di hadapannya, tapi kali ini apa benar Phi nya sedang terluka?

"Biarkan Cia bersamaku, dan Phi istirahat saja,"

"Tapi kau akan pergi ke kantor bukan?"

"Tidak jadi, aku ingin membawa Alex dan Nata kerumah Paman Max, ada Win nanti yang membantuku menjaga mereka,"

"Apa kalian sudah jadian?"

"Diamlah Phi,"

"Paw!"

"Apa?"

"Katakan sesuatu padaku? Tentang kau dan Win,"

"Ya, kami sudah jadian dan baru beberapa bulan kami ada hubungan spesial ini,"

"Aku tidak menyangka, jika ada yang mau denganmu,"

"Phi, aku tampan, tidak mungkin tidak ada yang mau denganku,"

"Aku percaya, Phi minta kau harus menjaga Win dan jangan pernah sekali saja kau menyakitinya,"

"Iya, aku mengerti, Alex, Nata, ayo ikut uncle,"

Dua bocah itupun langsung menghampiri uncle nya, karna merasa senang uncle nya ingin mengajak mereka pergi.

"Kita mau kemana uncle?"

"Pergi kerumah Phi Win,"

"Ayo uncle, cepat kita berangkat,"

"Phi, kami berangkat dan kau istirahat saja,"

"Bye Papa, kami pergi dulu,"

"Hati-hati sayang, Papa titip Cia,"

"Oke!"

Akhirnya mereka pun pergi dan saat itu juga Mew datang dengan wajah paniknya, lalu ia berlari ke dalam rumah saati ini yang terpenting istrinya ia harus menjelaskan sesuatu agar istrinya tidak salah faham padanya.

"Sayang!"

Mew menghampiri Gulf yang tengah memasak mie instan, karna sejak pagi ia memang belum makan dan perutnya terasa begitu lapar.

"Jangan marah maafkan aku," Mew terus memeluk Gulf, namun sayang Gulf hanya diam saja. "Aku tau aku salah tapi percayalah jika aku tidak berselingkuh dengan siapapun, dia hanya temanku saja tidak lebih,"

"Diamlah Phi, aku lapar ingin makan jika kau ingin bercerita jangan padaku, karna aku sedang tidak ingin mendengar penjelasan apapun darimu,"

"Tolong jangan seperti ini,"

"Lalu aku harus bagaimana? Aku sudah bersikap baik padamu dan akupun sudah minta maaf tentang kejadian kemarin, tapi kau malah pergi kekantor diam-diam dan saat aku menghampiri kau tidak ada dan malah asik bersama temanmu? Untuk sementara waktu tolong jangan mengangguku, aku ingin sendiri,"

"Sayang!"

Gulf tidak jadi makan dan memilih untuk pergi kekamar, ia merasa kesal dengan suaminya apa harus ia yang selalu mengerti keadaan sedangkan suaminya bersikap seenaknya, tidak Gulf tidak bisa seperti ini dan lebih baik untuk sementara waktu ia tidak bicara dengan suaminya.

☀🌻

Dua hari sudah berlalu dan Gulf pun masih betah mendiami suaminya, bahkan Mew rela tidak masuk kantor ia lebih memilih mengasuh Cia memandikan putri kecilnya dan mengajaknya bermain, dan tidak lupa Mew pun memasak untuk Cia walaupun Cia tidak suka dengan rasa masakan itu.

"Nda enak dad,"

"Enak sayang, ayo Cia harus makan supaya cepat besar dan kuat seperti Papa,"

"Cia au cama Papa, au nenen,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Lost Memory (END) Where stories live. Discover now