Bab 9: 🔞🔞

579 43 3
                                    

Suara heels ber hak tinggi milik Deborah terdengar begitu menggema. Dia terlihat menuruni tangga di ikuti oleh pelayan pribadinya. Hari ini dia terlihat mengenakan Baju amat ketat dengan rok mini yang begitu kentara mencetak bagian bokong dan paha atasnya.

"Nyonya, silahkan tasnya di ambil!" ucap Hera. Pelayan pribadi Deborah. Dia memberikan tas Deborah yang sedari tadi di bawanya.

"Kau hari ini tidak usah ikut!" perintah Deborah. Dia mengambil tasnya dan berjalan ke arah pintu luar. Hari ini adalah jadwalnya untuk datang ke salon kecantikan langgananya. Hal itu rutin di lakukan selama sebulan dua kali.

Pelayan pribadinya mengantar Deborah hingga mendekati mobil yang sudah tersedia di sana dengan seorang supir yang selalu mengantarkannya kemanapun dia pergi.

"Tapi, Nyonya. Apa tidak masalah?" tanya pelayannya. Wajahnya terlihat kecewa. Karena biasanya dia akan mengikuti majikannya kemanapun dia pergi.

"Hari ini aku ada urusan penting setelah dari salon. Jadi kau tidak perlu ikut. Aku akan menghubungimu nanti jika ada hal yang di perlukan," ucap Deborah. Dia segera masuk kedalam mobil.

"Sial! Bukankah dia selalu membawaku. Kenapa sekarang tidak!" dengus Hera dengan kesal. "Jika begini aku tidak ikut perawatan diri juga. Kenapa dia mendadak pelit begitu kepadaku," ucapnya lagi. Dia masih memandangi mobil yang membawa Deborah pergi.

Elena yang sedang membawa pupuk bunga yang di ambilnya dari arah belakang. Dia menoleh kepada pelayan pribadi Deborah. Dia menautkan alisnya ketika melihat pelayan itu terlihat kesal.

"Permisi, Saya akan pergi ke kebun," ucap Elena. Dia berniat melewati pelayan pribadi Deborah yang memiliki nama Hera itu dengan sopan.

"Heh, kau!" Hera berjalan mendekati Elena yang langkahnya terhenti olehnya.

"Iya," jawab Elena.

"Setelah itu kau pergi ke dapur dan buatkan aku makanan!" perintahnya kepada Elena.

"Membuat makanan!" balas Elena merasa bingung. " Tapi itu bukan pekerjaan saya.

"Aku tahu, tapi tetap saja kau harus memasak hari ini. "Juru dapur sedang ijin pergi setengah hari. Jdi kau harus menggantikannya. Buatkan makanan untukku saja!" perintahnya lagi dengan nada penuh perintah. Terkesan seperti seorang Nyonya.

"Maaf, Hera. Tapi saya tidak bisa memasak. Bukankah kata kepala pelayan kita akan memesan makanan dari luar sesuai perintah, Tuan," ucap Elena. Dia tadi sempat mendengar ucapan kepala pelayan saat mengobrol dengan Rose di dapur.

"Aku tahu! Tapi aku ingin makan sekarang. Jadi, setelah kau memupuk bunga cepatlah ke dapur dan buatkan aku makanan! Walaupun kau tidak bisa memasak setidaknya ada yang bisa kau masak, bukan? Apapun itu yang penting bisa di makan. Aku akan menunggunya, dan jangan membantah! Aku ini pelayan kesayangan Nyonya. Aku akan mengadukan kau jika berani menolak perintahku!" ucap Hera dengan panjang lebar. Setelahnya dia berbalik membelakangi Elena dan pergi dari sana.

"Mdesahankan," gumam Elena. Dia segera pergi dari sana menuju kebun bunga. Hari ini pekerjaannya hanya membantu Rose dan Aran.

**

Pada malam harinya saat Elena di dalam kamar setelah selesai makan bersama dengan para pelayan yang lain, tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar. Bahkan, itu bukan sebuah ketukan tetapi gedoran.

Ketika Elena membuka pintunya tatapan tajam menyambutnya. Itu adalah pelayan Pribadi Deborah. Dia melihat dirinya dengan tatapan marah.

"Apa kau sengaja berpura-pura lupa dengan apa yang aku perintahkan tadi pagi!" ucapnya dengan marah. "Aku berusaha bersabar sedari tadi karena kau tak menurut, tapi kau malah tidak tahu diri!" sambungnya.

Troubled ManWhere stories live. Discover now