★ 17 | Intoxicated

732 122 58
                                    

[ Underneat the Sunrise UPDATE ]
Karena kemaren rame, aku update lagi nih, gak pake skip-skipan, pulllll. 🤣

Happy reading.

••••>

Lucia menetap di ranjang. Terkapar bersama ciuman Matteo yang sakral dan merajalela. Mencumbu sekujur tubuhnya. Dia kelimpungan, penuh akan rasa manis yang tak biasa. Perlakuan Matteo sempurna, penuh kelembutan.

“Theo....” semerbak aroma mint menjalar. Waktu Lucia memanggil pria itu, dan Theo segera memeriksanya.

Hm— Matteo mengulum bibir. Menyeka rambut milik Lucia yang kelam bergelombang. Lalu menyapu keringat di dahi gadis itu.

“Apa ini yang namanya malam pertama?” Tanya Lucia dengan wajah kemerahan.

“Kita akan sampai di sana,” jawab Matteo ringan.

“Sampai di sana? Memang, kita mau ke mana?” Lucia mengerutkan kening. Menaruh rasa penasaran.

“Tidak kemana-mana.” Matteo membalas dengan tenang. Kemudian menarik Lucia bangun, dan mendudukkan gadis itu di pangkuannya.

Matteo mendongak, menyeka rambut berjatuhan ke wajah Lucia. Lalu membimbing kembali gadis itu ke dalam pelukan, serta ciuman kasar menggairahkan. Lucia mendesah, tiba-tiba merasakan kedua tangan Matteo menarik gaunnya.

“Om. Aku malu,” sela Lucia. Memegang punggung tangan pria itu dan menariknya pergi.

You're beautiful, Lucia!” puja Matteo, tampak memelas. Memasang wajah datar, penuh aura gelap yang memesona. Demi Tuhan, Lucia gemetar. Saat Matteo memaksanya untuk hancur.

It's okay,” bisik Matteo, bersikeras. Hingga akhirnya, Lucia pasrah. Membiarkan gaun hitam cantiknya di lepaskan.

Segera. Lucia bergulir. Menutupi payudaranya dan tertunduk. Demi Tuhan, dia tak kuasa menatap Matteo dalam keadaan yang tak normal begini.

“Om....” ganggu Lucia. Gigih menahan lengannya di sana, waktu Matteo menariknya.

Lucia resah tak berkesudahan. Dia bahkan tidak pernah membayangkan, bahwa Matteo, pria yang telah berada di separuh hidupnya itu, kini berkemas menelanjangi dirinya.

Matteo menelan ludah. Diam-diam memanipulasi Lucia untuk menyerah. Hingga gadis itupun terpaksa melarikan tangannya. Meninggalkan pertahanannya. Matteo sigap mendekat, menaruh ujung lidahnya yang kasar di sana. Tepat di ujung payudara Lucia, menghisap bergantian kedua belah bagian itu, sambil meremas nya.

Lucia merinding.

Damn! Matteo jadi tak sabar. Ingin segera membunuh hasratnya. Maka dalam sekejap, dia menggerakkan Lucia. Membanting gadis itu jatuh terkapar di ranjang, dan lekas menindas nya dengan ciuman yang meninggalkan bekas.

Lucia mendesah. Tapi terlalu sulit untuk mengangkat kepala. Karena Matteo sengaja, meloloskan pandangannya ke atas agar tak dapat mengganggu keinginan terpendamnya.

“Theo, kau mau apa?” Tanya Lucia takut. Segera mengangkat sedikit tubuhnya dan melihat Matteo berusaha keras menarik sisa dalamannya.

Matteo mengabaikannya, terus mendorong diri untuk menyentuh tiap titik sensitif gadis itu.

“Theo, ini pertama bagiku. Sungguh, aku tidak tahu apapun. Setidaknya ajari aku, beritahu apa yang harus ku lakukan!” pinta Lucia setengah memohon.

Matteo tersenyum tipis. Mencumbu sejenak bibir merah itu. “Kau hanya perlu mempercayaiku. Sekarang, aku menginginkannya, Lucia. Jadi, biarkan aku masuk.”

Underneath the SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang