setelah posisinya sudah beres, fotografer pun mulai mengarahkan kameranya untuk memotret. "gaya formal dulu ya, satu dua tiga."

ckekrek!

"oke good, lanjut gaya bebas nya saling tunjuk satu sama lain ya. dan untuk bapak nanti jadi telunjuknya dua duanya di arahkan kaya lagi nunjuk ke kanan dan kiri ya pak."ujar si fotografer.

semuanya mengangguk paham, saat semuanya sudah saling tunjuk dan saling menatap satu sama lain kamu malah menundukkan kepala.

Mayted yang melihat kamu menunjukkan kepala, refleks memegang dagu kamu dan mengarahkan agar kamu menatap Mayted. "jangan nunduk, nanti hasilnya jelek."

kamu hanya pasrah, seharusnya memang biasa-biasa saja namun rasanya sangat sedih ketika harus menatap wajahnya lagi.

wajah itu setelah ini akan sangat kamu rindukan, wajah yang selalu hadir saat kamu senang dan sedih serta wajah yang selalu menganggap kamu perempuan spesial baginya.

"oke saling tunjuk ya, satu dua tiga."

ckekrek!

setelah mengambil gambar, si fotografer mengecek fotonya lalu tersenyum simpul. "oke fotonya beres, ada request lagi pak?"

"ada, saya mau foto bareng sekpri dan ajudan saya ya mas."ujar bapak.

"oke boleh, yang lainnya boleh bergeser dulu ya."dan setelah itu yang lain pun bergeser menyisakan Rizky, Agung, Rajif, kamu, dan Mayted.

"boleh agar mepet lagi? nanti fotonya semuanya memandang ke bapak ya. tapi posisinya tetep berdiri diam kaya gini ya cuman nanti teman teman gerakin lehernya aja. soalnya biar mirip kaya lagi noleh gitu oke."instruksi si fotografer.

setelah semuanya saling berdekatan dan sudah dalam pose memandang kearah bapak, Mayted malah mengarahkan pandangannya ke arah kamu.

wangi shampo yang melekat ini seakan membuat Mayted hanyut dalam kenangan itu.

namun cepat cepat Mayted kembali sadar dan tidak ingin kembali ke dalam kenangan itu.

"tahan ya, satu dua tiga."

ckekrek!

si fotografer itu mengecek hasil fotonya lalu ia menghampiri bapak. "pak fotonya sudah beres semua, untuk file foto fotonya di kirim ke siapa ya pak?"

"tolong kirimkan ke ajudan saya ya."balas bapak.

Mayted mengangguk. "di kirim ke saya saja mas."

"baik pak, kalau begitu boleh bapak ketik nomor bapak? biar saya langsung kirimkan setelah file fotonya jadi."ujar si fotografer lalu memberikan handphonenya agar Mayted mengetikkan nomornya.

Mayted menerima handphone itu lalu mengetikkan nomor handphone, setelah selesai ia mengembalikan handphonenya. "sudah ya mas."

"baik terimakasih banyak, kalau begitu saya dan team pamit pulang ya pak."ujar si fotografer.

bapak mengangguk. "hati-hati di jalan, nanti jangan lupa ambil makan siang nya yang sudah saya bungkus kan di meja sebelah sana ya."

si fotografer itu mengangguk paham lalu ia pergi.

setelah fotografer itu pergi, rasanya kamu ingin cepat cepat pergi dari sini.

perasaan kamu saat ini rasanya sangat tidak nyaman, apalagi saat ini kamu jadi takut jika tiba-tiba harus menghadapi permintaan Mayted untuk berbicara berdua seperti di rumah sakit saat itu.

ia tidak tau harus bagaimana namun ia juga tidak mungkin harus menghindari terus kan?

"(nama kamu) gapapa? kenapa diem aja? lagi ga enak badan kah?"tanya bapak. kamu tersenyum simpul. "saya gapapa kok pak."

Tentang Aku Dan Kamu [TERBIT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat