Mimong Restoran di Shanghai, memang jadi tempat favorit bagi Zhan dan kekasihnya bertemu. Selain olahan daging sapinya yang unik dan enak dipadu wine atau sake set kesukaan sang kekasih. Tempatnya juga pas bagi pasangan untuk makan malam. Pencahayaan redup, membuat suasana tampak hangat.
Ada live musik yang menyajikan lagu-lagu romantis terutama jazz, soul, ballad, dan country. Semua jenis musik favorit kekasih Zhan.
Sebenarnya Zhan tidak terlalu suka dengan nuansa tempat yang terlalu classic dan musik yang terlalu pelan. Juga harga menu yang di luar jangkauan mahasiswa seperti dirinya. Tapi jika sang kekasih yang menginginkan, Zhan tak bisa menolak. Lagipula ia tak ikut membayar tagihan, malah Zhan akan pulang dengan saldo rekening yang cukup untuk makan sebulan.
Lagu dimainkan perlahan, bersama menu sapi tua panggang yang baru tiba dan segelas wine yang diletakkan ke tengah meja.
Denting gelas berbunyi bersahutan dengan musik dance pon dari band pengiring yang lembut dan mendayu. Ada kegelisahan di mata kekasih Zhan saat lagu hampir mencapai reff-nya.
Jarinya gemetar di leher gelas, sementara Zhan mengiris daging sapi dan makan dengan tenang. Tidak terlalu memikirkan lagu berbeda yang dibawakan sang penyanyi. Ia pun tak mengerti bahasa yang digunakan dan tak terlalu banyak berpikir kenapa lagu berbahasa Spanyol itu dimainkan pertama kali malam ini.
"Zhan, aku ingin bicara," bibir Yifei bergetar, beberapa kali ia melirik sang penyanyi yang sedang menyumbangkan suara emasnya lewat lagu Jennifer Lopez dan Marc Anthony.
"Bicara saja, Sayang!" Zhan menyahut kalem.
"Kita akhiri saja hubungan ini!"
Daging sapi yang sudah hampir mencapai kerongkongan tiba-tiba tercekat begitu saja. Seolah leher Zhan menyempit dan tercekik oleh sesuatu.
"Apa?" Mata Zhan terbelalak.
"Kita selesai malam ini."
Zhan menggeleng, "Tidak bisa seperti itu."
"Bisa, karena aku yang memutuskan ini."
"Aku tidak mau ...." Menggeleng keras, "Kau bilang akan menemaniku sampai—"
Suara musik pengiring menjadi semakin nyaring, ejaan kata dari lirik yang dibawa terdengar lebih tegas dari biasanya.
No me ames, que comprendo, la mentira que serià
Jangan mencintaiku, aku mengerti, kebohongan yang akan & memperparah;
Si tu amor no merezco, no me ames, mas quèdate otro dìa
Jika cintamu aku tidak pantas, jangan mencintaiku, tapi kawan? Egrave; beri dirimu hari lain.
Perempuan itu mendengar susunan lagunya, melihat sekilas pria di sana yang menatapnya, mengawasi gerak-geriknya.
"Dengar, Zhan. Aku akan kembali pada suamiku."
Kaki Zhan gemetar, tak hanya itu seolah ada gempa yang membuat Zhan seolah diombang-ambingkan ke kanan dan ke kiri.
"Itu tidak mungkin." Menggeleng untuk kesekian kali. "Kau bilang sudah tidak bahagia bersama dengan suamimu."
Si wanita mengangkat tangannya sejajar dada, berusaha meyakinkan.
"Aku akan rujuk dengannya, aku sadar dia yang aku cinta."
"Kau pasti bercanda." Gelengan kepala entah untuk yang keberapa kali. Karena Zhan menolak semua fakta yang ada.
"Kita berakhir, jangan ganggu aku lagi!" ucapan wanita itu berakhir bersamaan dengan lagu “No Me Ames” yang selesai dibawakan sang penyanyi.
ESTÁS LEYENDO
Mother Temptation
FanfictionYibo tidak terima mendengar kabar ibunya selingkuh dengan seorang lelaki muda yang lebih pantas ia panggil adik. Karena marah dan kecewa Yibo mencari cara untuk menghancurkan hubungan mereka. Sampai akhirnya Yibo jatuh pada sosok pemuda emas itu. Be...
