Dropping man

442 38 9
                                    

Udara pagi ini memang benar-benar menusuk. Junkyu, pemuda berwajah rupawan itu mengeratkan pelukannya pada tubuhnya sendiri.

"Gila, dingin sekali..." keluh pemuda itu. Hari ini dia tengah berjalan menuju halte bus, untuk pergi ke tempat kerja.

.

.

.

Junkyu menoleh ke sana kemari saat menyadari tempat itu yang masih terkunci rapat, apakah ia datang terlalu pagi?

Sepertinya tidak juga, ini sudah mepet dari waktu buka. Mungkin teman-temannya enggan bangun dari tempat tidur karena cuaca hari ini.

Pemuda itu bergegas membuka gembok, Junkyu mengernyit ketika gembok itu tak kunjung terbuka. "Apa yang salah dengan ini, yaampun!" ungkapnya kesal.

Setelah ia sibuk dengan itu, akhirnya gembok kematian itu terbuka juga. Tak menunggu waktu lama ia masuk ke ruangan dan segera bebenah.

Untuk hal pertama yang ia ambil adalah sapu, ruangan ini harus bersih dan wangi sebelum dijamah pelanggan. Junkyu tampak tekun membersihkan lantai itu, hingga tak menyadari salah seorang temannya yang datang dari belakangnya.

"What the—" orang itu lekas membungkam Junkyu ketika ia akan berteriak lebih keras lagi.

"Ssstttt...Tak usah berteriak."

"Matamu tak usah berteriak! Jika kau jadi aku apa yang kau lakukan huh?" Junkyu kesal karena temannya itu mengagetkan dirinya.

"Hey, memang aku berbuat apa? Aku kan hanya diam. Kau saja yang lebay!" ucap orang itu.

"Aku apa?! Dasar kau So Junghwan!!" Junkyu tak terima dengan ejekan itu.

"Hey-hey sudah apa yang kalian lakukan!?" Teriakan itu tiba-tiba menghentikan aksi dari kedua pemuda di sudut ruangan.

Mereka seketika menciut ketika menyadari sang admin telah sampai dan melihat perseteruan tadi.

"Kembali bekerja." ucap admin itu singkat.

"Baik, maaf Kak..." Mereka berdua menunduk, namun suasana suram itu berubah menjengkelkan lagi ketika mereka bertatapan. Lirikan jahil tak mampu mereka sembunyikan.

"Sok dingin sekali kan dia, haha. Padahal kita tahu bagaimana dia di luar sana." ucap Junghwan yang mengawali pergibahan ini.

"Betul, di sini dia sok cool. Ya aku tahu sih dia tangan kanan bos, tapi kan. Yang tahu-tahu saja." Mereka cekikikan ketika membahas itu.

.

.

.

Hari sudah semakin sore, tandanya shift akan segera berakhir dan ia akan pulang. Junkyu sedikit bersenandung ria ketika menyadari toko yang sepi hari ini. Haha... Memang licik dirinya, tapi mau bagaimana lagi? Itu menguntungkan baginya.

"Junghwan, bukankah hari ini menyenangkan?" tanya Junkyu berbisik.

Junghwan mengangguk menyetujui, "sangat, hari ini sepi sekali. Jarang-jarang toko sepi begini." bisik pemuda itu.

"Tapi aku sedikit gabut sih, tapi aku suka." Mereka tergelak saat mendengar perkataan dari Junkyu.

"Halo guys!" sapa teman yang baru saja datang.

"Oiii bro! Akhirnya kau datang juga, hehe kami sudah sangat menantikan mu." ujar Junkyu.

"Iya tahu kok, kalian mau pulang." balas orang itu.

"Cepat kemari! Gantikan kami, kami sudah mau pulang..." Junghwan sangat bersemangat untuk ini.

Junkyu maupun Junghwan kini sudah bersiap untuk pulang, mereka kegirangan karena hari ini pulang tepat waktu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HARUKYU? [One Shoot]Where stories live. Discover now