True Love || 02

536 68 28
                                    

Halo, pembaca @swetiebubble apa kabar?






||| TRUE LOVE |||




Pukul 02.00 Giselle terpaksa bangun padahal seluruh badannya terlihat lemas tetapi karena Manager menelfonnya untuk segera ke agensi. Kebetulan roommatenya itu Winter yang mudah untuk dibangunkan tidak seperti Ningning yang pasti akan susah jika membangunkan bocah itu.

"Win.. Aku ke agensi ya! Jika nanti karina menanyakannya saat aku masih belum pulang." ucap Giselle

Winter yang mendudukkan dirinya mengangguk kepalanya. Ah ini jam berapa? Bukankan masih terlalu pagi?

"Eonnie kau tampak lelah, kenapa tidak izin saja?" tanya Winter melihat gelagat Giselle yang berbeda karena ia mengenal kalau jika eonnie jepangnya ini jika sedang sakit gelagatnya terlihat aneh.

"Ani, aku sehat. Duluan ya manager sudah menunggu eonnie didepan." jawab Giselle mengambil handphonenya dan buru-buru turun kebawah.

"Eoh, Hati-hati eonnie."

Kini Giselle sudah berada dimana dia harus memulai rekamannya saat ini juga. Tanpa menunggu lama kini setelah Jeno ada Giselle karena mereka berdua memiliki part rap dibagian yang sama.

"Giselle." panggil Manager oppa.

"Nee."

Part rekaman Giselle kali ini tidak mudah tetapi tidak susah karena dia bisa mengimbangi tiap bagiannya sendiri. Jeno masih berada disana menunggu Giselle juga Manager yang belum memperbolehkan dirinya pulang.

"Kau tidak apa-apa Giselle?" tanya salah satu staff yang berada disana. Memang wajah Giselle sedari tadi terlihat pucat mungkin karena faktor kelelahan.

Tanpa ia sadari setelah latihan tubuhnya sudah tidak bisa dipaksa berakhir dirinya pingsan. Jeno yang melihat itu tanpa basa-basi mengendong gadis itu karena ya disana Manager hyung juga sudah pergi entah kemana dan tersisa staff perempuan disana dan hanya dirinya yang laki-laki.

Jeno membawa Giselle menuju ruangan kesehatan di agensi tersebut. Ia menaruh gadis itu ke bangkar dengan pelan-pelan. Dokter yang sudah disediakan agensi 24/jam kini datang untuk memeriksa Giselle.

"Giselle kelelahan dan tubuhnya perlu istirahat." ujar sang dokter kepada Jeno.

Jeno yang berdiri disamping bangkar Giselle bertanya," Apakah perlu waktu lama untuk pulih dok?"

Dokter tersebut mengelengkan kepalanya," Tidak, ini tidak terlalu serius mungkin butuh 2-3hari untuk tubuhnya kembali pulih."

Jeno memilih memberi tahu kepada manager aespa tentunya dengan bantuan manager hyung. Semenjak Giselle sakit jadwal latihan hanya ada 4 orang saja dan itu terkecuali Giselle.

"Eonnie, kau ingin makan apa?" melihat salah satu kakaknya sakit membuat kedua maknae aespa sedih bagaimanapun dia juga kakak kesayangan Winter dan Ningning.

"Ani, lidahku rasanya pahit. Kalian saja makan duluan."

"Tidak, kami tidak akan makan kalau eonnie tidak mau makan!" Huft Giselle hanya menghela nafas dia tau para adiknya sangat mengkhawatirkannya tetapi jika lidahnya sekarang terasa pahit pasti rasanya sangat tidak enak hanya untuk makan.

"Baiklah. Ayo kita makan." ucap Giselle membuat adik-adiknya senang tetapi saat ia beranjak dari tempat tidurnya Ningning malah melarangnya.

"Tidak! Biar Winter eonnie yang membawa makanan kesini." telak Ningning lagi lagi maknae Aespa itu terlalu protektif.

Karina sibuk memasak makanan dikagetkan oleh Winter.

"Kau kenapa mengagetkanku?!" beo Karina untung saja makanan yang hampir matang itu tidak tumpah.

Winter mengambil beberapa piring yang mengisi makanan yang telah dimasak Karina.

"Eh.. mau dibawa kemana?" tanya Karina.

"Ini kita bertiga ingin makan dikamar Giselle eonnie." jawab Winter karena kesusahan membawa 3 piring sekaligus Winter memlilih untuk meminta bantuan Karina.

Giselle sibuk mendengar ocehan Ningning sembari meminjat tangan eonnie jepangnya ini. Pintu terbuka lebar menampilkan Winter dan Karina yang membawa nampan masing-masing untuk kali ini mereka tidak makan diruang makan melainkan dikamar.

"Omong-omong kemarin kau sakit kenapa tidak izin rekaman terlebih dahulu? dan kenapa tidak memberitahuku kalau kau sedang sakit?" tanya Karina selaku leader dia harus benar-benar bisa melindungi membernya.

"Aku kira itu tidak akan parah. Jadi kemarin aku langsung menuruti permintaan agensi menyuruhku rekamanan jam 2 dini hari." Giselle sebenarnya juga tidak ingin seperti ini hanya saja tubuhnya tidak bisa berkompromi lagi.

"Untung saja Jeno menolongmu." ujar Karina.

Giselle yang baru makan tersedak terkejut iya memang benar sih kalau dia kemarin hanya berdua dia dan Jeno yang harus rekaman mengingat jadwal mereka setelah ini harus comeback.

"Ciee.. Jeno Oppa tuh. Katanya staf sih Eonnie digendong sama Jeno Oppa." celetuk Ningning.

Giselle yang mengetahui itu memalingkan wajahnya jujur dia malu sendiri.

"Apakah Jeno mengetahui diriku?" batin Giselle.

"Ya sudah jika sudah selesai makanannya taruh di wastafel biar eonnie saja yang cuci sekarang eonnie mau mandi dulu." kata Karina lalu pergi ke kamarnya.

Disisi lain dorm dream digegerkan dengan tingkah laku Jisung dan Mark didapur yang sangat amat berantakan itu jika Renjun tau mereka pasti dimarahi habis-habisan. Jaemin yang melihat itu semua menghela nafas jangan biarkan Mark dan Jisung berada didapur untuk memaksa sudah pasti dapur akan terlihat hancur.

"Apa ini berisik-berisik?" tanya Haechan yang baru saja turun dari kamarnya.

"Ah, kalian jika ingin makan beritahu aku atau Jaemin! Lihat? Jika eomma kalian tau kena semprot kalian berdua!" kata Haechan

(Eomma yang dimaksud itu Renjun ya)

"Mianhe hyung, tadi Mark hyung yang mengajakku." tuduh Jisung padahal dia juga diajak mau mau saja.

Berakhir mereka berempat membersihkan ruangan tersebut bersama-sama hingga dapur menjadi bersih. Jeno yang pulang bersama Renjun tentu saja mereka membeli makanan untuk anak-anak.

Ruang makan terlihat banyak makanan yang tertata rapi disana satu persatu makanan dilahap oleh mereka semua.

"Jen, bagaimana kolaborasimu itu?"

"Baik."

"Kau bukannya juga seunit sama anak Aespa?" tanya Mark.

"Iya, Giselle. Aku dan dia kemarin selesai untuk rekamanan."

Chenle dengan idel jahilnya mencoba mengoda hyungnya, " Hmmm... Hyung suka Giselle Eonnie?"

Jeno memandang Chenle dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Kau ini jangan goda hyungmu!" ucap Renjun dia tau Jeno ini anti wanita bukan tidak mau berpacaran hanya saja belum ada yang cocok dengan dirinya padahal banyak gadis gadis yang mengantri demi mendapatkan hati Lee Jeno.

"Mian, ah aku juga nanti harus rekamanan bersama Jisung."

"Kolaborasi juga?"

"Iya, dan aku malas bertemu Ningning bisa bisa diriku diroasting terus sama dia." celoteh Chenle kesal dengan kejadian kemarin.

~|| Vote & Comen ||~

True LoveWhere stories live. Discover now