Sekelompok siswa menemukan diri mereka terjebak di sebuah alam antara hidup dan mati. Agar bisa keluar, mereka harus berlari untuk mengumpulkan pecahan jiwa atau nyawa mereka melayang.
Tapi tentu saja, perjuangan mereka tidak akan mudah.
with cast...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Map from the Elementary Evil portal, soul shards amount: 283)
yh beda 6 biji doang sama portal pertama —
️☠️☠️☠️
Kalimat dari Agatha entah kenapa terdengar sangat mencurigakan bagi Klub Sastra. Karena meskipun sahabat memang saling berbagi, tapi tidak semuanya dibagi — beberapa hal memang harus disimpan sendiri.
"Aku rasa pendapatmu tidak sepenuhnya benar, adik kecil. Ada hal yang pantas dibicarakan bersama sahabat dan ada yang tidak," sanggah Tsuki tegas.
"Begitukah?" Agatha bertanya balik, kepalanya memutar 180 derajat sebab merasa penasaran. "Itu artinya Kakak punya banyak sekali rahasia yang tersembunyi di dalam sana, kan?"
Di sudut hati kecilmu yang paling gelap.
"Aku tidak ... "
"Bohong! Kak Tsuki baru saja berbohong!" Gadis itu tiba-tiba melompat ke arah sang lawan bicara yang tengah duduk di kursi. "Dan Kakak tau? Aku, juga 'beliau', paling benci pembohong."
Saking dekatnya posisi mereka berdua, Tsuki bahkan bisa mencium bau busuk menguar darinya.
Agatha kemudian menghilang, meninggalkan mereka semua dalam keterkejutan. Apalagi mereka baru menyadari bahwa setan cilik itu mengetahui nama mereka padahal belum ada satupun yang memperkenalkan diri.
Setelah ia menghilang dari pandangan, bel sekolah berbunyi sangat keras dan hampir memekakkan telinga para anggota klub jika mereka tidak cepat menutupnya dengan tangan.
KRIING! KRIING! KRIING!
Suara-suara bel terus bersahutan tanpa henti selama beberapa menit.
