"Aku pulang sudah tengah malam, jadi dia tidak tau, maafkan dia karna dia baru bekerja disini,"

"Ohh.. Jadi dia hanya seseorang babu disini?"

"Apa yang kau katakan? Dia mengurus anak-anak ku,"

"Itu sama saja Mew, tidak ada bedanya, minggir kau babu aku mau masuk,"

Rasanya Gulf sangat kesal dengan tingkah wanita sialan itu, jika bukan demi anak-anaknya Gulf sudah pasti memukulinya

"Dasar wanita tidak tau diri, awas saja suatu saat kau akan menyesal karna sudah berani menggoda suamiku,"

Gulf akan mulai mengerjai wanita itu, agar wanita itu tidak berani lagi menginjakkan kakinya lagi di rumahnya.

"Nanny!" Panggil Nata.

"Ada apa sayang?"

"Nanny sudah membuat sarapan belum?"

"Sebentar ya, Nanny siapkan dulu,"

"Jangan lama-lama Nanny, Nata sudah lapar,"

"Sekarang kau duduklah dulu disana, nanti Nanny buatkan,"

"Nata duduk disini saja, disana ada nenek sihir jadi Nata malas,"

"Natasya!" Panggil Mew.

"Iya dad maaf!"

"Tidak apa-apa Mew, namanya juga anak-anak mereka belum terbiasa denganku saja,"

"Ishh... Lagi pula siapa yang mau punya Mama seperti dia, dasar nenek sihir," Monolog Nata.

"Kalau Nanny boleh tau, dia siapa daddy mu?"

"Yang Nata dengar dia akan menjadi istrinya daddy, tapi Nata dan Phi Alex tidak suka karna kami masih menunggu Papa kembali,"

Mendengar apa yang di katakan Nata membuat Gulf bersedih, ternyata anak-anaknya sangat menyanyanginya.

"Bagaimana jika kita mengerjainya,"

"Maksud Nanny apa?"

Gulf pun berbisik pada Nata saat Mew pergi ke kamarnya, dia membuat ide yang Nata suka.

"Sekarang kita jalankan aksi kita,"

Gulf pun membuatkan teh dan juga makanan untuk wanita itu, dan Nata lah yang memberikannya.

"Untuk tante!"

"Terimakasih sayang,"

Briana pun meminum air itu dan itu rasanya sangat aneh, lalu ia mencoba makan kue namun rasanya juga aneh tidak lama ia pun sakit perut karna menunggu Mew terlalu lama akhirnya ia pulang.

"Dimana Briana?"

Tidak ada yang menjawab mereka berdua hanya diam, sedangkan Alex yang tidak tau apapun menjadi bingung.

"Maaf Tuan, jika saya boleh tau Tuan bertanya dengan siapa?" Ucap Gulf.

"Sudah pasti bertanya pada kalian, memang ada orang lain lagi disini?"

"Maaf kami tidak tau, karna dia pergi begitu saja,"

Mew sangat curiga tidak mungkin Briana pergi begitu saja, sudah pasti terjadi sesuatu, sedangkan Gulf dan Nata tersenyum penuh dengan kemenangan.

☀🌻

Tak terasa waktu sudah siang Gulf menghubungi Pawat ia mengatakan jika ia ingin berkunjung kerumah Ayah nya, dan sekalian membawa Alex dan Nata.

"Bersiaplah, aku akan menjemputmu,"

"Terimakasih adik ku,"

"Jika ada maunya saja, manis sekali,"

"Harus dong, sampai jumpa lagi adik ku yang paling tampan, jangan lama-lama,"

Beberapa menit kemudian kini Pawat sudah sampai, dan kini mereka menuju sekolah lebih dulu untuk menjemput Alex dan juga Nata.

"Nanny, uncle!" Sapa Alex.

"Sayang! Ayo cepat masuk mobil," Jawab Pawat.

"Kita mau pergi kemana uncle?"

"Kerumah kakek, kalian mau tidak?"

"Mau!"

Tentu saja Alex dan Nata senang karna sudah lama mereka tidak pergi kesana, membuatnya rindu pada kakek mereka.

Tidak lama mereka sudah sampai, dan sangat kebetulan Tuan Trai ada di rumah.

"Kakek! Kami datang," Teriak dua bocah itu.

"Kalian datang bersama siapa?"

"Bersama uncle dan Nanny," Jawab Nata.

"Nanny?"

"Selamat siang Tuan," Sapa Gulf, tentu saja Tuan Trai langsung mengenali putranya itu.

"Kau!"

"Alex Nata, ayo pergilah kekamar, kalian harus beristirahat," Ucap Pawat pada dua bocah kecil itu.

"Baik uncle!"

Setelah Alex dan Nata pergi kekamar, Tuan Trai langsung menghampiri Gulf, dan menarik telinga Gulf, membuat Gulf merasa kesakitan.

"Dasar anak nakal, untuk apa kau berpakaian seperti ini?"

"Maaf Tuan, anda salah orang,"

"Salah orang! Kau pikir Ayah mu ini sudah sangat tua,"

"Paw! Tolong aku,"

"Sudah aku katakan, Phi tidak percaya, kalau seperti ini siapa yang repot," Jawab Pawat.

"Ayah! Tolong lepas sakit tau,"

"Jelaskan pada Ayah, apa yang sedang kau lakukan dengan pakaian seperti ini?"

"Tidak ada pilihan lain lagi, dan ini jalan satu-satunya agar aku dekat dengan mereka,"

"Kau tinggal datang pada suamimu, apa susahnya?"

"Tidak semudah itu yah, Phi Mew sudah punya kekasih mana mungkin aku tiba-tiba datang, aku takut Phi Mew sudah bahagia dengan pilihannya,"

Tuan Trai mengerti dengan perasaan putranya, namun bukankah alangkah baiknya jika jujur saja, daripada harus berdandan seperti ini menyamar menjadi pengasuhnya Alex dan Nata.

"Jika kau ingin melihatnya bahagia, maka kau harus jujur padanya, jangan berdandan seperti ini,"

Gulf hanya terdiam saat mendengar Ayah nya bicara seperti itu, apa benar ia harus jujur pada Mew dan mulai kembali semua dari awal.



Bersambung...

❤️❤️

Aku datang, adakah yang rindu???

The Lost Memory (END) Where stories live. Discover now