Bab 27 (Titik Terang)

Mulai dari awal
                                    

"Lepasin aku Vin"

"Hah, lepasin lu enggak bakal. Lu bego si Nay, udah dibelain Shasa tapi enggak percaya. Bagus sih buat gua"

"Tolong Vin, lepasin aku. Keluarga aku pasti lagi nyariin" ucap Nayla lemas.

Davin mulai mendekat ke arah Nayla, tangan nya mencengkram kuat pipi Nayla.

"Terus? Gua harus peduli gitu. Lu sekarang udah jadi mainan gua, tinggal tunggu waktu main nya aja" ucap Davin dengan senyuman remeh.

Ia kemudian pergi meninggalkan Nayla yang masih terikat di kursi.

"Harus nya dulu aku nurutin ucapan nya Levi, Shasa tolong"

...

Disisi lain...

Shasa baru saja berhenti didepan sebuah rumah, setelah memarkirkan mobil nya ia langsung turun.

Tok tok tok...

"Iya sebentar" ucap seseorang dari dalam rumah

Tak berselang lama pintu itu lalu terbuka, Shasa langsung memeluk erat orang itu. Suara isakan mulai terdengar yang disertai dengan pipi yang perlahan mulai basah. Orang itu membalas pelukan Shasa, perlahan tangan nya terulur mengusap lembut punggung Shasa. Cukup lama mereka terdiam dengan posisi seperti itu, hingga perlahan Shasa mulai tenang.

"Kenapa Asha sayang, ada yang ganggu kamu?" Tanya orang itu, Shasa menggeleng cepat sebagai jawaban.

"Terus kenapa? Kok cucu Oma nangis?" Lanjut orang itu, sambil mengusap pelan pipi Shasa.

"Oma~"

"Hemm~ iya kenapa cucu Oma, masuk dulu yuk" ajak Oma, sambil mengandeng tangan Shasa untuk masuk kedalam rumah.

"Ini diminum dulu" titah Oma yang baru saja kembali dari dapur dengan nampan yang berisi teh.

Shasa mengangguk, tangan nya terulur meraih teh pemberian Oma.

"Jadi kenapa cucu Oma ini nangis?" Tanya Oma dengan lembut.

Shasa beralih menatap Oma nya, setelah nya ia lalu menceritakan alasan mengapa ia menangis.

"Gitu Oma cerita nya, sekarang Asha mau minta tolong sama Opa buat bantu Asha nemuin temen Asha" jelas Shasa, Oma mengangguk paham. Ia kemudian mengetikan sesuatu pada handphone nya.

"Halo Ran, gua kasih waktu 15 menit balik ke rumah kalok lebih dari itu lu tidur di luar"

...

Ucap Oma lalu mematikan telfon secara sepihak.

"Sabar ya Asha sayang, Opa udah otw balik" ucap Oma lembut sambil mengusap pucuk kepala Shasa.

14 menit telah berlalu...

"Haha, gua udah nyampek kenapa?" Ucap seseorang yang baru saja sampai rumah dengan terengah engah.

Mata orang itu membulat sempurna kala melihat Shasa dengan mata sembab, ia lalu berlari menghampiri Shasa. Tangan nya terulur menakup pipi Shasa, mata nya menatap dalam Shasa.

KagumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang