Part 35

1.7K 205 7
                                    

Zee meminum air itu hingga tandas, ia sangat tegang karena skornya sudah hampir tersusul. Namun malangnya kini kepalanya terasa pusing.

"Awwss..." Zee terduduk kembali kekursinya dengan kepala yang terasa berat...

"Zee ..." Gumam seseorang yang melihatnya dari kejauhan.

"Kok kayak ada yang aneh ya sama Zee" Gumam Chika

"Kenapa lo Chik?" Tanya Ashel yang tepat berada disampingnya

"Gue mau ketoilet dulu deh kayaknya" jawab Chika lalu ia pun beranjak dari kursi penonton

Namun saat dirinya hendak menyusul Zee, tanpa sengaja ia mendengar seseorang yang sepertinya sedang membicarakan suaminya. Lalu Chika pun menghentikan langkahnya sejenak untuk mendengar percakapan itu lebih lanjut.

"Zee pasti bertekuk lutut sebentar lagi" ucap orang itu dengan percaya dirinya, Chika yang hendak lewat jadi penasaran karena nama yang disebutkan adalah nama Suaminya.

"Lo tenang aja, gue udah nukar minuman Zee, sebentar lagi gue bawa dia ke hotel M. Nanti lo bantuin gue bawa Zee mobil gue udah gue parkirin di gerbang belakang sekolah" ujarnya kembali,

Chika yang mendengar jika suaminya sedang di incar itu pun langsung bergegas hendak menemui Zee.

Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di kursi tunggu para pemain Natio School. Zee tengah berusaha menahan pusing dan panas yang saat ini sedang menjalar di sekujur tubuhnya. Perasaan aneh yang baru pertama ia rasakan, coach yang sedang memantau pertandingan mereka pun sampai menyadarinya.

"Zee,.kamu kenapa? Sakit? Muka kamu pucat sekali" ujar pelatih itu karena melihat Zee yang terus memegang kepalanya di tambah wajah Zee yang Pucat semakin menambah khawatir pelatih itu.

Zee menggeleng, lalu ia sedikit menyunggingkan senyumnya,
"Tidak pak, hanya sedikit pusing saja nanti juga hilang sendiri"

"Baiklah kalau sudah sakit banget mending keruang medis Zee, jangan dipaksakan. Percaya teman-teman kamu pasti bisa menangin pertandingan ini"

"Iya pak siap, terimakasih" balas Zee

Selang berapa lama Chika pun tiba-tiba nongol dan langsung berbicara dengan pelatih tim basket sekolah mereka. Setelah mendapat izin Chika pun langsung bergegas membawa Zee pulang.

"Sayang kamu ngapain disini?" Tanya Zee yang sedikit terkejut akan kehadiran Chika disana

"Ayo sayang kita pulang" Ujar Chika sembari menarik lengan Zee

"Pulang? Tapi kan pertandingan aku belum selesai sayang"

"Kamu sakit Zee, udah pulang aja ayo, aku udah hubungi sopir papi dan dia sebentar lagi tiba"

"Aku gapapa sayang, cuka pusing sedikit aja" jawab Zee dengan suara semakin melemah

"Aaa sialan, ada apa dengan tubuh ini? Rasanya panas dan seperti ada getaran aneh disana" batin Zee

"Please nurut sama aku ya sayang, kita pulang" ucap Chika dengan lembutnya

"Shitt... Lihat Chika kenapa gue jadi nafsu begini. Aa ga Zee gak boleh biar Chika lulus dulu Zee jangan sentuh dia berlebihan" monolog Zee dalam hati

"Tapi-"

Tanpa aba-aba Chika langsung menarik tangan Zee, sampai tibalah mereka di parkiran. 5 menit menunggu mobil papi Chika pun datang.

Dengan cepat Chika mendorong tubuh Zee masuk kedalam mobil. Dan ternyata kondisi Zee semakin lemah dan ia mulai sangat kepanasan. Dengan tak sadar Zee mulai membuka jersey-nya.

SISI LAIN YESSICA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang