"Jangan menolak sayang, sudah beberapa hari ini kita tidak melakukannya,"

"Sebentar lagi kita menikah, dan kau bisa melakukan sesukamu, tapi sekarang tolong lepas,"

"Aku tidak akan melepaskanmu,"

"Akhhhh.."

Kao pun mendorong Kana kearah sofa, dan disana Kao berusaha untuk meniduri Kana, sedangkan Kana hanya bisa menangis sedih ia berdoa semoga ada orang yang datang ke rumahnya agar Kao menghentikan aksinya.

"Phi! Tolong hentikan, hiksss.. Aku tidak mau,"

"Sayang! Diamlah aku merindukanmu, merindukan suara desahan mu,"

Prang..

Seketika kegiatan itu berhenti begitu saja saat terdengar suara piring pecah, dan ketika melihat siapa yang datang Kao hanya membuang wajahnya begitu saja.

"Ma-maafkan aku, jika aku menganggu kalian," Ucap Win, iya Win pulang lagi karna berniat mengambil ponselnya yang tertinggal, dan tidak sengaja mendengar suara Kana seperti sedang menangis.

"Win!" Panggil Kana.

"Ada apa Phi?"

Kana mencoba bicara lewat wajahnya agar Win tetap tinggal bersamanya, karna ia merasa takut saat bersama Kao, dan beruntung lagi Win mau mengerti.

"Aku akan pergi ke kamar, jika Phi butuh sesuatu panggil saja aku,"

"Win! Tolong temani Phi Kao sebentar, Phi mau pergi ke kamar mandi,"

"Tidak perlu, aku akan pulang," Jawab Kao.

"Pulang?"

Kao pun mendekati Kana lagi dan setelah itu ia mencium Kana tepat di bibirnya, Kao tidak perduli meskipun ada Win ia tetap melakukannya.

"Aku pulang, dan kau jangan pergi kemanapun, jika aku tau kau pergi maka kau akan tau akibatnya,"

"I-iya Phi! Aku akan di rumah,"

"Bagus!"

Setelah itu Kao pun pergi dari rumah Kana, sedangkan Kana tiba-tiba menangis membuat Win yang tengah berdiri disana pun menghampiri Kana dengan membetulkan baju milik Kana yang sudah setengah telanjang.

"Phi! Tolong jangan menangis, jika kau menangis aku seperti orang yang tak berguna,"

"Apa salah, jika rasa yang aku miliki kini sudah memudar, apa salah jika aku mencintai yang lain, katakan padaku Win aku harus berbuat apa?"

"Maksudnya, Phi mencintai Phi Mew?"

"Entahlah! Aku tidak mengerti dengan semua ini, memikirkan semua ini membuatku sakit kepala,"

Kana pun tidak berhenti memukul dan menarik rambutnya, ia seperti orang kesakitan Win yang merasa bingung akhirnya mencari obat yang biasa Phi nya minum, Win tidak tau fungsi obat apa itu namun setiap kali Phi nya sakit kepala obat itulah yang selalu Kana minum agar sakit kepalanya reda.

☀🌻

Waktu sudah menjelang malam saat ini Tuan Mike baru pulang dari melaut, dan mendengar anaknya sedang sakit membuat dirinya menjadi panik.

"Kana, Win, Ayah pulang,"

"Ayah!" Sapa Win.

"Dimana Phi mu?"

"Phi sedang istirahat yah, tadi Phi sakit kepala lagi,"

"Kenapa! Apa ada yang sedang ia pikirkan?"

"Win tidak tau, tadi Win sempat melihat jika Phi Kana dan Phi Kao bertengkar,"

The Lost Memory (END) Where stories live. Discover now