part 1| Toko Bunga

Beginne am Anfang
                                    

"Jika saya yang membawa nya di khawatirkan para prajurit akan menggeledah barang barang yang saya bawa."

"Lalu, berjanjilah kepada saya Nona harus tetap berada di sekitar rumah. Jangan sesekali bepergian jauh tanpa menggunakan cadar untuk menutupi wajah nona. Saya sangat khawatir jika seseorang mengenali nona mereka akan melontarkan perkataan buruk kepada nona seperti anak anak tadi."

"Mungkin beberapa orang sudah lupa akan wajah nona karena saat ini nona sudah dewasa, namun saya sangat khawatir, tugas saya adalah melindungi dan merawat nona, itulah janji saya pada ayah anda."

Aku mengangguk pelan meskipun tidak mengerti apa yang di maksud oleh bibi, ya aku tau dia mengkhawatirkan ku, namun bagaimana dengan dirinya sendiri yang akan bekerja di keluarga Odysseus? Tidakkah dia merasa takut? Haruskah aku berpura pura sakit saja agar bibi tidak jadi pergi?

Klotak, klotak.

Tok, tok, tok.

"Seperti nya mereka sudah datang." Ucap bibi sambil mengangkat barang barang keluar.

Mataku berbinar saat melihat kereta kudabyang di kirim keluarga Odysseus untuk menjemput bibi. Sungguh memang luar biasa keluarga Odysseus, rumor yang katanya bahwa keluarga tersebut sangatlah kaya ternyata bukan hanya sekedar rumor.

Kereta kuda berwarna hitam bercampur perak, apakah tidak terlalu mewah jika hanya mengantar seorang pelayan?

Aku membantu bibi mengangkat semua barang barangnya ke dalam kereta dengan raut wajah lesu, apakah benar aku akan tinggal sendirian mulai saat ini? Aku bahkan masih takut akan kegelapan, bagaimana bisa aku hidup tanpa bibi? Bibi sudah ku anggap sebagai ibuku selama ini.

Bibi tersenyum melihat aku yang hampir menangis lalu memelukku sebagai tanda perpisahan.

"Nona sudah dewasa, anda pasti bisa melakukannya. Maaf kan saya karena terpaksa meninggal nona, namun saya pasti akan kembali saat libur musim panas tiba, saya berjanji."

"Jika nona bosan, cobalah pergi ke kebun bunga kita, saat ini banyak bunga yang tumbuh dengan sangat cantik. Anda bisa membuat berbagai macam karangan bunga yang indah."

Ucapan bibi sedikit menghibur ku, aku hanya akan menunggu sampai musim panas tiba bukan? Baiklah aku pasti bisa!

Bibi melepaskan pelukannya lalu menaiki kereta kuda itu dengan sangat hati hati, sang kusir yang sedari tadi menunggu sontak mengecut kudanya dan kuda itupun melaju sesuai arahan kusir.

Bibi melambaikan tangannya kepadaku, aku hanya bisa tersenyum pahit seraya melambaikan tangan juga, melihat kereta kuda yang berjalan perlahan lalu menghilang.

Aku masuk kedalam rumah dengan lesu lalu menghentakkan tubuhku ke kursi. Meratapi kotak kecil yang diberikan oleh bibi

Oke, hanya perlu menunggu sampai libur musih panas tiba. Kira kira 3 bulan lagi! Apa yang harus aku lakukan sekarang?

"Toko bunga!" Seruku bersemangat.

"Aku harus menata rumah ini agar terlihat menarik dan sangat indah"

Aku meletakkan kotak kayu kecil itu di sudut lemari tua berwarna coklat, mengambil cadar lalu keluar rumah untuk mencari beberapa kayu yang sudah tidak terpakai lagi, sepertinya tadi aku melihat ada banyak kayu yang sudah dibuang saat berjalan menuju rumah.

"Itu dia!"

Mataku berbinar saat melihat banyak sekali kayu yang sudah tak terpakai, aku membawa beberapa kayu yang sanggup untuk ku bawa lalu kembali lagi untuk menggambil sisa kayu itu.

History Of The Eldoria Empire Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt