"Phi Miu!" Panggil Kana saat keluar dari dalam kamar mandi, namun ia tidak mendapati siapapun.
"Kemana perginya Phi Miu, dan apa ini? Dia merapihkan kasur dan menulis surat,"
Kana hanya bisa tersenyum saat membaca surat itu, bahkan ia seperti merasa Dejavu dengan semua ini.
☀🌻
Saat Kana pergi ke ruang tamu ia tidak mendapati siapapun, hanya ada Alex dan dan Nata yang tengah menonton televisi.
"Alex, Nata!"
"Iya Pa! Ada apa?"
"Kemana yang lain?"
"Daddy ada di luar, bersama uncle dan juga Phi Win,"
"Di luar? Sedang apa mereka,"
"Entah! Kami pun tidak tau,"
"Apa kalian sudah makan?"
"Sudah!"
"Papa akan membuat jus, kalian mau tidak?"
"Boleh Pa! Nata mau jus stoberi,"
"Alex mau jus apa sayang?"
"Sama kan saja seperti Nata Pa,"
"Baiklah! Tunggu sebentar,"
Kana pun pergi kedapur membuat jus untuknya dan juga untuk dua bocah itu, tidak lama Kana kembali lagi dan membawa tiga gelas jus.
"Jus nya sudah jadi, ayo kita minum bersama,"
"Sepertinya sangat segar," Ucap Nata.
"Enak tidak?"
"Enak Pa! Bagaimana jika Papa menjadi Papa kami saja,"
"Menjadi Papa kalian?"
"Iya! Papa dan daddy menikah, agar kami ada yang mengurus,"
"Tapi!"
"Tapi apa Pa?"
"Bukankah kalian tau, jika Papa akan menikah dengan daddy nya isabella, jadi maafkan Papa karna tidak bisa mengabulkan permintaan kalian,"
"Apa Papa tidak menyanyangi kami?"
"Papa sangat menyanyangi kalian, tapi maaf, Papa tidak bisa menikah dengan daddy kalian,"
"Itu tandanya Papa tidak sayang kami, Nata benci Papa, hiksss.."
"Nata! Kau tidak boleh bicara seperti itu," Jawab Alex yang sejak tadi hanya terdiam.
"Sudahlah! Nata mau pulang saja,"
"Nata! Sayang,"
Nata pun berlari keluar sambil menangis, membuat Mew dan dua orang lain merasa bingung, belum lagi Kana seperti orang yang sedang panik mencoba mengejar Nata, namun Nata sepertinya tengah marah pada Kana.
"Ada apa ini?" Mew bertanya karna ia merasa penasaran.
"Phi! Tolong jelaskan sesuatu pada Nata, aku mohon Phi,"
"Jelaskan sesuatu? Tapi apa?"
"Daddy! Cepat kita pulang, Nata tidak mau disini Nata mau pulang kerumah kakek,"
"Nata! Buka pintunya sayang, ayo kita bicara," Jawab Kana.
"Apa kau tidak dengar! Aku tidak ingin bicara lagi padamu, hiksss.. Daddy cepat kita pergi dari sini,"
"Ayo Phi! Kita pergi kasihan Nata, nanti kita bisa bicarakan lagi di rumah," Jawab Pawat.
"Baiklah! Kita pulang, Kana maaf aku pamit kau tidak perlu hawatir, semua akan baik-baik saja,"
"Phi! Maafkan aku jika sudah membuat Nata menangis,"
"Kau Tidak perlu minta maaf, aku tau mungkin permintaannya terlalu besar padamu, sudah ya sampai jumpa lagi,"
Kana hanya bisa menatap kepergian Mew dan anak-anak nya, entah mengapa rasanya hatinya begitu sakit saat melihat Nata menangis, bahkan kini terlihat samar bayangan saat ia di rumah sakit dan disana ada empat orang dewasa yang memberinya selamat karna ia selesai melahirkan dua bayi kembar.
"Phi! Kau tidak apa-apa?"
"Win! Tolong kepala ku rasanya sangat sakit,"
"Ayo Phi kita masuk, nanti aku ambilkan obat mu,"
Win pun membawa Kana kedalam kamar dan menyuruh Kana untuk beristirahat, setelah itu Win mencari obat yang biasa Kana minum namun sayang obat yang biasa Kana minum tidak ada, Win mencari di setiap laci namun tidak menemukannya karna merasa kasihan melihat Phi nya kesakitan akhirnya Win pun menghubungi Kao agar ia datang dan membeli obat yang biasa Kana minum untuk meredakan sakit kepala nya.
Bersambung..
❤️❤️
YOU ARE READING
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..
part 12
Start from the beginning
