"Papa, daddy, bangun Nata lapar,"

"Aihhh.. Sialan menganggu saja!"

"Kenapa Phi mengumpat seperti itu? Dia putri mu apa kau lupa?"

"Tidak sayang! Aku minta maaf,"

"Ayo cepat buka pintunya, kasihan Nata siapa tau dia sedang butuh sesuatu,"

Dengan terpaksa Mew membuka pintu kamar itu, dan saat melihat daddy nya bertelanjang setengah dada membuat Nata bertanya, apa yang sedang daddy nya lakukan karna sebelumnya ia tidak pernah melihat daddy nya seperti ini setelah Papa nya pergi.

"Ehh.. Nata ingin bicara dengan Papa dad,"

"Nata tau tidak? Jika Nata sudah menganggu,"

"Menganggu apanya? Memang nya daddy sedang berbuat apa?"

"Sudah cepat bicaralah, nanti biar daddy sampaikan pada Papa mu,"

"Nata lapar dad!"

"Ada Phi Win tuh, sudah sana minta di buatkan telur mata sapi,"

"Tapi dad!"

"Ada apa ini?" Jawab Kana yang merasa penasaran.

"Tidak ada apa-apa sayang, ayo kita mandi dulu, Nata sudah cepat sana sarapan dulu bersama uncle dan Phi Win, nanti kami menyusul,"

"Daddy!"

"Sudah sana," Usir Mew pada Nata.

Nata pun pergi dengan menghentakkan kakinya, ia merasa kesal pada daddy nya yang seenaknya mengusirnya.

"Ada apa sih Phi! Sepertinya Nata kesal?"

Chup..

"Sudah ku katakan, tidak ada apa-apa,"

"Tapi kenapa Nata terlihat kesal?"

"Hanya perasaanmu saja sayang, sudah ayo kita lanjutkan lagi,"

"Apanya?"

"Yang tadi!"

"Tidak mau!"

"Kau harus mau, ayo cepat,"

Kana pun melepaskan diri dari pelukan Mew dan berlari menghindari Mew, tidak ingin kalah Mew mengejar Kana dan sekarang mereka kini saling mengejar.

"Phi hentikan Phi, hahaha.. Phi,"

"Aku tidak akan melepaskan mu lagi,"

"Aku lelah Phi, menyingkirlah dulu,"

"Tidak akan, aku sudah menemukan dan mendapatkanmu, jadi aku tidak akan melepaskanmu lagi,"

Kana terdiam bahkan kini nafasnya terengah karna ia lelah habis berlarian.

"Gulf! Sayang,"

Dengan sangat keras Kana mendorong Mew, karna lagi-lagi Mew menyebut nama laki-laki itu membuatnya tidak suka, namun saat Mew memanggil dengan nama itu hati Kana seperti ada getaran yang aneh.

"Maaf Phi! Aku ingin mandi,"

Mew hanya termenung melihat kepergian Kana, hati nya terasa sedih saat Kana tidak bisa mengingat namanya sendiri.

"Aku sangat yakin, jika kau Gulf bukan Kana, untuk sementara waktu biarkan berjalan semestinya, dan aku tidak akan memaksamu lagi namun aku akan mencoba mengingatkan sepengal perjalanan kisah cinta kita,"

Setelah itu Mew pergi keluar dari kamar Kana, namun sebelum itu Mew merapihkan tempat tidur itu, dan menulis pesan di sebuah kertas seperti yang sering ia lakukan dulu bersama istrinya.

The Lost Memory (END) Where stories live. Discover now